19
December

 

VOInews.id- Jamaah Palestina di Masjid Ibrahimi di Kota Hebron, wilayah selatan dari daerah pendudukan di Tepi Barat, diserang pemukim Israel pada saat shalat magrib, Senin (18/12). Menurut kantor berita resmi Palestina Wafa, dalam melakukan aksinya pemukim Israel menggunakan semprotan merica sehingga membuat para jemaah Palestina mengalami sesak napas dan luka bakar. Wafa juga melaporkan bahwa pemukim dikawal tentara Israel selama melakukan penyerangan.

 

Pegiat media sosial mengunggah sejumlah video di akun miliknya yang memperlihatkan jemaah Palestina batuk-batuk dan tergeletak. Otoritas Israel tidak mengomentari insiden tersebut. Setelah peristiwa pembantaian 29 jemaah Palestina oleh pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, pada 1994, otoritas Israel membagi dua kompleks masjid tersebut antara jemaah Muslim dan Yahudi.

 

Komite Warisan Dunia UNESCO pada Juli 2017 memutuskan untuk memasukkan Masjid Ibrahimi dan Kota Tua Hebron ke dalam Daftar Warisan Dunia. Hebron menjadi rumah bagi sekitar 160.000 Muslim Palestina dan 500 pemukim Yahudi. Para pemukim itu bertempat tinggal di deretan daerah kantong khusus Yahudi yang dijaga ketat pasukan Israel.

 

 

Antara

18
December

 

VOInews.id- Paus Fransiskus pada Minggu kembali menyatakan bahwa Israel menggunakan taktik "terorisme" di Gaza, ketika dia mengecam pembunuhan yang dilakukan militer Israel terhadap dua perempuan Kristen yang mencari perlindungan di sebuah gereja. Dalam pemberkatan mingguan, Fransiskus merujuk pada pernyataan Patriarkat Latin Yerusalem, otoritas Katolik setempat, tentang insiden tersebut pada Sabtu (16/12). Patriarkat tersebut mengatakan seorang "penembak jitu" dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh kedua perempuan itu, yang menurut Fransiskus bernama Nahida Khalil Anton dan putrinya, Samar, saat mereka berjalan menuju biara di kompleks Paroki Keluarga Kudus. Pernyataan dari Patriarkat menyebutkan tujuh orang lainnya terkena tembakan dan terluka saat berusaha melindungi yang lain.

 

"Saya terus menerima kabar yang sangat serius dan menyakitkan dari Gaza," kata Fransiskus. "Warga sipil tak bersenjata menjadi sasaran bom dan tembakan. Dan ini terjadi bahkan di dalam kompleks Paroki Keluarga Kudus, di mana tidak ada teroris, tetapi keluarga, anak-anak, orang sakit atau disabilitas, biarawati." Fransiskus mengatakan mereka dibunuh oleh "penembak jitu". Dia juga merujuk pernyataan Patriarkat bahwa biara ordo yang didirikan Bunda Teresa itu rusak akibat gempuran tank Israel. "Ada yang mengatakan 'Ini perang. Ini terorisme.' Ya, ini perang. Ini adalah terorisme," katanya. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan insiden itu masih diselidiki, tetapi dia tidak mengomentari pernyataan Fransiskus. Itu adalah kali kedua dalam sebulan terakhir paus menggunakan kata "terorisme" ketika berbicara tentang konflik di Gaza.

 

Pada 22 November, setelah bertemu dengan keluarga Israel yang kerabatnya disandera oleh kelompok militan Hamas dan keluarga Palestina di Gaza, dia juga mengatakan hal yang sama. "Inilah yang dilakukan oleh perang. Namun di sini, kita sudah melampaui perang. Ini bukan perang. Ini terorisme," katanya waktu itu. Kemudian pada hari yang sama, terjadi pertentangan soal apakah dia menggunakan kata "genosida" untuk menggambarkan kejadian di Gaza. Warga Palestina yang bertemu dengannya bersikeras bahwa dia menggunakan kata itu, tetapi Vatikan mengatakan tidak. Kelompok-kelompok Yahudi mengkritik Fransiskus atas sebutan "terorisme" bulan lalu.

 

Sementara itu, Israel mengintensifkan pengeboman di Gaza sejak Sabtu malam hingga Minggu dan membunuh sedikitnya 40 orang, kata pihak Palestina. PM Israel Benjamin Netanyahu berdalih bahwa satu-satunya cara untuk membebaskan para sandera adalah melakukan tekanan militer secara intensif terhadap Hamas.

 

Sumber: Reuters

18
December

 

 

VOinews.id- Emir Kuwait Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah pada Minggu dikebumikan dalam upacara pemakaman yang dihadiri sejumlah pemimpin dunia untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang dan bertemu dengan penguasa baru negara Teluk itu. Penggantinya, Sheikh Meshal al-Ahmad al-Sabah (83), terlihat menitikkan air mata saat mengikuti salat jenazah, yang dihadiri para anggota keluarga Al Sabah dan ketua parlemen Kuwait.

 

Sheikh Meshal sudah menjadi penguasa de facto Kuwait sejak akhir 2021 ketika Sheikh Nawaf yang sudah tak sehat menyerahkan sebagian besar tugasnya. Ketika secara resmi naik tahta di negara anggota OPEC bercadangan minyak terbesar ketujuh di dunia itu dari saudara tirinya, Sheikh Meshal diperkirakan bakal mempertahankan kebijakan luar negeri yang mendukung kesatuan Teluk Arab, beraliansi dengan Barat, dan berhubungan baik dengan Riyadh, yang menjadi prioritas hubungan Kuwait.

 

Hanya menjabat tiga tahun sebagai emir, masa jabatan Syekh Nawaf relatif singkat menurut ukuran Kuwait. Dia terganggu oleh kesehatannya yang memburuk. Pendahulunya yang juga kakaknya, Syeikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, berkuasa selama 14 tahun dan memajukan kebijakan luar negeri negara Teluk itu selama dua generasi. Syekh Nawaf dimakamkan di pemakaman Sulaibikhat bersama kerabatnya, setelah disalatkan di Masjid Bilal bin Rabah. Dia meninggal dunia dalam usia 86 tahun.

 

Abdullah Sabah Al-Mulla, seorang profesor Kuwait berusia 56 tahun, mengungkapkan negaranya telah kehilangan "ayah yang hebat" dalam diri Sheikh Nawaf. “Dia tidak membedakan dengan dirinya dengan siapa pun. Baginya, semua orang setara," kata Al-Mulla. Selama 60 tahun Sheikh mengabdi dalam pelayanan publik, termasuk menjadi menteri pertahanan, menteri dalam negeri dan menteri tenaga kerja. Dia juga pernah menjadi wakil panglima garda nasional dan seorang gubernur.

 

Antara

18
December

 

VOinews.id- Para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang turut membahas situasi di Gaza selama konferensi tingkat tinggi (KTT) yang dipimpin bersama oleh Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. "Kami juga membahas situasi di Gaza dan pentingnya mendorong gencatan senjata permanen," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers bersama PM Kishida usai KTT ASEAN-Jepang di Tokyo yang dipantau secara daring pada Minggu. Selama pertemuan puncak itu, kata Jokowi, para kepala negara/pemerintahan ASEAN dan Jepang mendorong pembukaan akses bantuan kemanusiaan seluas-luasnya bagi warga Gaza yang terdampak konflik Israel dan kelompok pejuang Hamas. "Dan akses bantuan kemanusiaan seluas-luasnya serta segera dimulainya proses perdamaian," kata Jokowi. Dia menjelaskan selama 50 tahun kemitraan, ASEAN dan Jepang telah saling berperan sebagai mitra yang menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

 

- Para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang turut membahas situasi di Gaza selama konferensi tingkat tinggi (KTT) yang dipimpin bersama oleh Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. "Kami juga membahas situasi di Gaza dan pentingnya mendorong gencatan senjata permanen," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers bersama PM Kishida usai KTT ASEAN-Jepang di Tokyo yang dipantau secara daring pada Minggu.

 

Selama pertemuan puncak itu, kata Jokowi, para kepala negara/pemerintahan ASEAN dan Jepang mendorong pembukaan akses bantuan kemanusiaan seluas-luasnya bagi warga Gaza yang terdampak konflik Israel dan kelompok pejuang Hamas. "Dan akses bantuan kemanusiaan seluas-luasnya serta segera dimulainya proses perdamaian," kata Jokowi. Dia menjelaskan selama 50 tahun kemitraan, ASEAN dan Jepang telah saling berperan sebagai mitra yang menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

 

Antara