Mahasiswa Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian UGM berhasil meraih medali perunggu dari kompetisi Product Innovation di Agricultural Engineering Annual Regional Convention (ARC) 2019 yang diselenggarakan pada akhir September 2019 di Politeknik Kota Bharu, Malaysia. Produk inovasi yang diajukan telah bersaing dan berhasil masuk tiga besar dengan menyisihkan 24 produk lain dari beberapa perwakilan universitas dari empat negara yang hadir, seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Pada kompetisi tahunan mahasiswa Teknik Pertanian se-ASEAN itu, mahasiswa UGM mengajukan inovasi berupa sistem monitoring kondisi lingkungan yang merupakan pengembangan lanjut dari stasiun cuaca otomatis atau Automatic Weather Station (AWS). Sistem yang dinamai ASMOSYS ini dibuat untuk mendukung penerapan konsep pertanian presisi.
Salah satu anggota tim, M. Soleh Hidayat, menjelaskan, dengan peralatan ini petani dapat mengetahui kondisi lingkungan di lahan secara spesifik setiap saat secara real time atau waktu nyata. Proses pengiriman data menggunakan jaringan seluler yang memungkinkan akses dan pemasangan di areal pertanian. Pengelolaan data dilakukan menggunakan cloud system yang memberikan kemudahan akses serta pengolahan data lebih lanjut misalnya untuk peramalan dan estimasi kehilangan air. Adapun keunggulan dari sistem yang dikembangkan ini adalah penggunaan sensor lingkungan yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan operasional budi daya tanaman
Andri Prima Nugroho, dosen pembimbing tim menyampaikan bahwa kompetisi Product Innovation di ARC menjadi kompetisi bergengsi. Karena, selain mewujudkan sebuah produk, tim harus juga harus mendemokan dan mempresentasikan produk di hadapan juri yang berasal dari perwakilan universitas dari empat negara.