Friday, 23 February 2018 00:00

Teh Dari Kulit Rambutan

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Rambutan kini tengah merajai toko-toko buah dan pedagang buah pinggir jalan. Pasalnya, musim rambutan di Indonesia sudah dimulai, khususnya di Desa Platar, Kecamatan Tahunan, Jepara, Jawa Tengah. Masyarakat Desa Platar mayoritas memiliki pohon rambutan. Melihat potensi lokal ini, membuat tim kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) mencoba mengembangkannya menjadi produk berupa teh dari kulit rambutan. Teh dari kulit rambutan ini diberi nama Teh Kutan.

Koordinator Mahasiswa KKN UPGRIS Desa Platar Sumini Mina Wati menjelaskan, banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dari kulit rambutan. Selama ini setelah warga mengkonsumsi rambutan, kulitnya hanya dibuang dan menjadi sampah. Untuk itu, menurut Mina, pihaknya melakukan pembekalan pengolahan teh kulit rambutan, atau Kutan pada ibu-ibu di desa tersebut. Pelatihan tersebut dilaksanakan di Balaidesa Platar.

Mina menuturkan, cara membuat teh kutan sangat sederhana. Kulit rambutan yang sudah dicuci bersih, dipotong dengan ukuran kecil-kecil, kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga kering selama tiga hingga lima hari tergantung cuaca. Setelah kering, teh kutan siap untuk dinikmati sesuai selera.

Selain diolah menjadi teh, kulit rambutan juga bisa dibuat sirup. Sedangkan, biji rambutan dapat diolah menjadi emping.

Mina menjelaskan, manfaat kulit rambutan dapat mencegah hiperkolesterol, mengobati diare, anti radikal bebas, menangkal sel kanker, dan dapat sebagai antioksidan untuk mencegah diabetes. Sebab dalam kulit rambutan terdapat kandungan flavonoid atau salah satu jenis antioksidan, tanin yang dapat mencegah atau mentralisasi efek radikal bebas yang merusak, serta saponin yang bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Disamping itu ekstrak kulit rambutan mempunyai nilai IC50 (ukuran efektivitas senyawa dalam fungsi biologis atau biokimia menghambat) sebesar 20, sehingga dapat menekan 50 persen radikal bebas (DPPH).

Susi Kusumaningtyas, Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga-PKK Desa Platar menuturkan, pelatihan yang diberikan oleh mahasiswa UPGRIS kepada kaum ibu tersebut sangat diapresiasi. Selain dapat memberikan wawasan dalam pemanfaatan kulit rambutan, juga bisa bernilai ekonomis. Ke depannya produk tersebut bisa dijadikan sebagai produk unggulan dari Desa Platar.

Read 2642 times