VOI WARNA WARNI Mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang ciptakan Aplikasi "food safety". Aplikasi ini mampu mencegah keracunan makanan produk peternakan seperti daging, telur, dan susu. Salah seorang mahasiswa Fakultas Peternakan pembuat aplikasi food safety, Siti Nur Ulpah di Malang, berharap melalui aplikasi ini bisa mengedukasi masyarakat mengenai produk peternakan, seperti daging, telur dan susu. Sebab, kata Ulpah, produk-produk hasil peternakan tersebut mudah rusak. Jika salah penanganan dan penyimpanan bisa menyebabkan keracunan pada makanan tersebut. Aplikasi ini meraih penghargaan perak di ajang internasional.
Di ajang Thailand Inventor's day 2020 dalam International Intellectual Property, Invention, Innovation, and Technology Exposition di Bangkok yang diselenggarakan pada 2-6 Februari 2020 itu keenam mahasiswa UB tersebut meraih medali perak. Medali perak yang didapat ini berkat Application Based on Digital Transformation for Food Safety, Implementation as educational Facilities in Animal Science and Human Health (AFSA). AFSA merupakan aplikasi untuk mengedukasi masyarakat tentang cara penanganan 'food safety' yang benar, khususnya produk peternakan. Sementara itu, mahasiswa anggota tim lainnya, Alfan menerangkan aplikasi ini ada tiga ikon, yaitu tips, check product quality, dan profile.
Pada menu utama ada informasi mengenai produk peternakan, yaitu harga hingga kasus keracunan makanan. Sedangkan di menu tips terdapat beberapa rekomendasi penanaman food safety, seperti penyimpanan, proses, rekomendasi masakan dari produk peternakan serta menu makanan dari negara lain. Selain itu, pengguna juga bisa mengecek kualitas produk yang mereka miliki dengan mengirim chat kepada admin, sehingga mereka bisa mengetahui seberapa layak produk tersebut dapat dikonsumsi.