Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan hasil perkebunan di Indonesia. Selain dikonsumsi oleh masyarakat dalam negeri, sebagian besar kopi Indonesia dipasarkan ke berbagai negara. Kondisi geografis Indonesia dengan kesuburan tanah yang berbeda-beda di tiap daerahnya, juga menghasilkan cita rasa kopi yang berbeda dan unik. Kopi Luwak, Kopi Gayo, dan Toraja adalah dinatara kopi Indonesia yang sudah cukup dikenal di mancanegara. Guna semakin mempopulerkan kopi dan memajukan industri perkopian dibentuklah Dewan Kopi Indonesia (Dekopi). Pembentukan Dekopi diprakarsai oleh Menteri Pertanian RI Periode 2004-2009, Anton Apriantono. Kepengurusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Dekopi akan diumumkan pada 11 Maret 2018 mendatang bertepatan dengan Pameran dan Ekspo Kopi Nusantara di Intermark Convention Hall, Serpong, Banten.
Menurut Anton Apriantono, masalah kopi nasional perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak, karena kopi merupakan komoditas unggulan. Pihaknya berharap Dekopi mampu memacu perkopian Indonesia, yaitu mengembalikan dan meningkatkan kejayaan kopi nusantara. Menurut Anton, saat ini produksi kopi Indonesia masih di bawah Brazil dan Vietnam. Karena itu Dekopi akan memberikan masukan kepada pemerintah atau stakeholder untuk memajukan kopi nasional. Sebagai langkah awal dilaksanakanlah pameran kopi dengan tema Kopi Nusantara pada 9-11 Maret 2018 mendatang, di Serpong. Pameran ini bertujuan agar masyarakat mengetahui lebih banyak tentang kopi Indonesia yang cukup dikenal di sejumlah negara. Selain itu pameran kopi ini juga diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk kopi nusantara. Nantinya akan diusulkan tanggal 11 Maret sebagai Hari Kopi Nasional sekaligus sebagai penanda bangkitnya kopi Indonesia.
Sementara itu, Jamil Musanif, formatur Sekretaris Jenderal Dekopi, mengatakan tingkat konsumsi kopi masyarakat Indonesia masih terbilang rendah jika dibanding negara lain. Konsumsi kopi masyarakat Indonesia berkisar sekitar 4 kilo gram pertahun. Sementara di Jepang dan negara-negara Eropa komsumsinya mencapai 5 kilo gram pertahun. Bahkan ada negara yang konsumsinya mencapai 11 kilo gram per tahunnya. Jamil berharap dengan terbentuknya Dekopi, konsumsi kopi masyarakat meningkat dan dapat mensejahterakan para pelaku industri perkopian dari hulu hingga ke hilir.