Thursday, 19 November 2020 00:00

Wajah Ekonomi Dunia dalam Pertemuan APEC 2020

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Pertemuan Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) akan dibuka secara resmi, secara virtual di  Malaysia pada Jumat hari ini.  Sebelumnya sudah berlangsung beberapa pertemuan dan pernyataan yang dilakukan para pemimpin APEC terkait kondisi perekonomian global yang terhimpit akibat pandemi yang melanda Dunia. Misalnya  Pernyataan bersama menteri APEC pada Senin menguraikan perlunya praktik perdagangan yang bebas, adil dan non-diskriminatif untuk mendorong pemulihan ekonomi dari pandemi dan reformasi struktural untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Atau momentum Kamis sore ketika President Tiongkok Xi Xinping  menyatakan bahwa Masa depan ekonomi Dunia Alan berada di Tiongkok, tanpa menyebut terlalu dalam kondisi hubungan perang dagang dengan Amerika yang terus bergejolak. Atau juga President Republik Indonesia yang memperkenalkan Omnibus Law sebagai Produk Hukum Indonesia yang akan memudahkan proses investasi di Indonesia.

Semua itu mewarnai sessi sebelum APEC resmi dibuka. 

Catatannya adalah wajah perekonomian Dunia menjadi sangat terpengaruh oleh pandemi Covid 19. Bagaimana bisa bangkit dari jebakan terpuruknya ekonomi sejauh ini? 

Mendag Indonesia , Enggartarto Lukita sempat  mengatakan, saat ini perdagangan global menghadapi dua tantangan besar. Pertama, meningkatnya antiglobalisasi, banyak negara mengadopsi langkah-langkah pembatasan impor. Kedua, melemahnya sistem multilateral. “Hingga Desember tahun ini, Badan Penyelesaian Sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (DSB WTO) hanya memiliki satu anggota. Artinya, perdagangan di dunia yang akan tumbuh hanya perdagangan bilateral dan regional serta tindakan pemberian sanksi sepihak -langkah strategis reformasi perdagangan dan investasi, yaitu mengutamakan produk olahan bernilai tambah dan memperbaiki manajemen impor, melalui ketersediaan barang modal dan setengah jadi dengan harga yang kompetitif.gkatkan pelayanan ekspor, serta mengembangkan iklim perdagangan n itu, Indonesia akan meningkatkan kerja sama multilateral, seperti ASEAN-RCEP,” kata Mendag.Empat Hari lalu ASEAN - RCEP sudah ditandatangani

Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. 

Penandatangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional merupakan pukulan lebih lanjut bagi blok Kemitraan Trans-Pasifik (TTP) yang didorong oleh mantan presiden AS Barack Obama. Yang diharapkan memperkuat ekonomi kawasan. Begitulah wajah kondisi ekonomi kawasan dan Dunia. Kita akan melihat apakah dalam event APEC 2020 yang berlangsung virtual ini akan ada langkah berarti memperbaiki  kondisi ekonomi Dunia yang terguncang akibat pandemi. 

Read 703 times Last modified on Sunday, 22 November 2020 08:59