Wednesday, 07 July 2021 12:59

AFGHANISTAN PASCA PENARIKAN PASUKAN AMERIKA SERIKAT.

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

 

Setelah 11 September 2021, Pemerintah Afghanistan akan mendapat ujian dalam mempertahankan situasi keamanan negaranya. Secara berangsur Amerika Serikat telah mulai  menarik pasukannya  dan  meninggalkan pemerintah Afghanistan dalam menyelesaikan konflik bersenjata dengan Taliban. Penarikan pasukan yang merupakan keputusan Presiden Biden itu dilakukan secara bertahap. Ditegaskan, paling lambat keseluruhan militer AS akan ditarik 11 September 2021. Bahkan  pengosongan markas militer terbesar dan utama pasukan Amerika Serikat dan Nato di Bagram, mungkin dapat  dilakukan sebelum tenggat waktu. Keputusan pemerintahan Joe Biden menarik pasukan dari Afghanistan, menjadi akhir dari perang Amerika Serikat  di negara orang selama 20 tahun. Waktu terlama termasuk jika di bandingkan saat mereka terlibat perang di Vietnam.

Sepeninggal Amerika Serikat dan NATO pemerintah Afghanistan harus berupaya sendiri untuk menyelesaikan persoalan dalam negerinya, khususnya menghadapi kelompok Taliban. Sejak mulai ditariknya pasukan Amerika Serikat, Kelompok Taliban pun  melakukan gerakan untuk menambah pengaruh dengan menguasi sejumlah distrik khususnya di wilayah utara. Pasukan pemerintah dikabarkan bentrok dengan milisi Taliban saat mempertahankan daerah tersebut.

Upaya penyelesaian perang saudara di Afghanistan sesungguhnya masih terbuka melalui perundingan, sebagaimana dicanangkan dalam pertemuan di Doha, Qatar tahun lalu. Penarikan pasukan Amerika Serikat dan NATO adalah salah satu kesepakatan Doha. Kesepakatan lain adalah dilakukannya dialog antara kedua pihak yang bertikai  di Afghanistan.

Pertanyaannya  adalah, bagaimana Pemeritahan di Kabul dan Kelompok Taliban dapat berunding dan sepakat mewujudkan Afghanistan yang damai dan lebih baik? Selama ini cita cita kelompok Taliban adalah mengembalikan Afghanistan sebagai negara yang berlandaskan syariat Islam yang ketat. Sedangkan Pemerintah berprinsip lain. Di dalam Taliban sendiri ada kelompok moderat dan kelompok garis keras yang bisa saja berbeda cara pandang dalam menangani urusan negara dan masyarakat.

Karenanya, sepeninggal Amerika Serikat dan NATO, rakyat Afghanistan boleh jadi masih harus bersabar mengharapkan keadaan yang lebih baik di negaranya. Harapan akan terwujud manakala pemerintahan di Kabul dan Kelompok Taliban dapat melanjutkan perundingan dan mencari solusi bagi Afghanistan yang damai dan lebih baik. Bila tidak tercapai  titik temu, sangat mungkin keadaan di negara itu akan semakin menyedihkan karena konflik politik dan perang yang berkepanjangan.

Demikian komentar 

Read 614 times Last modified on Wednesday, 07 July 2021 15:47