Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta industri keuangan ikut mendorong agar perekonomian nasional berlari kencang untuk mencapai kemajuan yang diinginkan.
"Ekonomi Indonesia sehat, masa depan ekonomi Indonesia baik, tinggal kita mau bagaimana, apakah mau jalan santai atau lari cepat," kata Presiden Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2018 di Jakarta, Kamis malam.
Presiden menyebutkan kondisi fiskal, moneter Indonesia bagus, cadangan devisa meningkat hingga mencapai 130 miliar dolar AS, peringkat kemudahan berusaha juga meningkat, kurs rupiah stabil, indeks meningkat.
PresidenJokowi menjelaskan dalam kondisi yang baik seperti itu mengapa ekonomi Indonesia tidak bisa lari cepat.
"Ternyata setelah kita kejar masih ada banyak sekali masalah di lapangan," katanya.
Ia kembali menyebutkan bahwa indikator perbankan semua angkanya bagus. Lembaga rating juga memberikan rating semakin baik hingga investment grade.
Namun, Presiden mengingatkan pertumbuhan kredit perbankan yang masih di bawah target.
Pertumbuhan kredit perbankan ditargetkan 10-12 persen pada 2017, tapi realisasi pertumbuhan kredit sekitar 8 persen.
"Prudential atau kehati-hatian perlu, tapi optimisme perlu, jangan sampai kalah sama isu di medsos, harga komoditas semua naik, artinya ekonomi indonesia sehat, masa depan ekonomi indonesia baik," katanya.
Perbankan Harus Perhatikan usaha Mikro
Dalam acara tahunan industri Keuangan itu, Presiden Joko Widodo juga mengingatkan agar perbankan jangan asyik mengelola dana tapi sulit memberikan kredit kepada pelaku UMKM sebaliknya perbankan diminta untuk lebih memperhatikan usaha mikro.
"Perbankan jangan asyik kelola dana tapi pemberian kredit susah. Terutama untuk pelaku UMKM," kata Presiden Jokowi .
Presiden mengungkapkan usaha mikro harus lebih diperhatikan untuk memperkecil ketimpangan.
"Pemerintah dan OJK menyiapkan lokasi bank mikro di banyak tempat. Tidak ada bunga hanya ada biaya administrasi 3 persen," kata Presiden.
Presiden menegaskan Pemerintah sepenuhnya mendukung agar industri keuangan di Tanah Air semakin mampu memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
"Kita akan terus dorong BUMN, BUMD, perbankan untuk mencari model pembiayaan alternatif terutama pembiayaan infrastruktur sehingga tidak semua tergantung APBN, APBN lebih untuk kepentingan rakyat banyak," katanya.(antara)