Tuesday, 16 November 2021 09:27

Rumah Adat Tambi, Sulawesi Tengah

Written by 
Rate this item
(0 votes)


(voinews.id) Pendengar, Masyarakat Sulawesi Tengah mengenal tiga rumah adat yang menjadi kebanggaan mereka. Salah satunya adalah Rumah Adat Tambi dari Suku Lore dan Suku Kaili. Rumah adat Tambi tergolong rumah panggung berbentuk segi empat yang bagian atapnya sekaligus berguna sebagai dinding. Alas rumah adat Tambi terbuat dari balok-balok yang disusun, sedangkan pondasinya tersusun dari batu alam. Rumah Tambi adalah rumah panggung dengan tiang penyangga yang pendek dan tinggi tidak lebih dari satu meter. Tiang penyangga berjumlah sembilan buah dan saling ditempelkan satu dengan yang lainnya menggunakan pasak balok kayu. Biasanya tiang-tiang tersebut terbuat dari bahan dasar kayu bonati, sejenis kayu hutan yang memiliki tekstur kuat dan tidak mudah lapuk. Tangga untuk masuk terbuat dari batang-batang kayu berbentuk bulat. Jumlah anak tangga rumah berbeda dan memiliki arti. Anak tangga berjumlah ganjil menandakan rumah kepala adat. Sementara anak tangga berjumlah genap merupakan rumah penduduk.



Pendengar, Rumah Tambi tidak berkamar dan penghuninya biasanya tidur di ruang tengah dengan menggunakan tempat tidur dari kulit kayu. Di tengah-tengah ruangan utama terdapat dapur yang dilengkapi dengan tungku untuk memasak. Rumah yang berbentuk panggung ini tidak mengenal sekat pada ruangan. Sehingga masyarakat setempat melakukan aktivitas semuanya hanya dalam satu ruangan. Hal tersebut menandakan bahwa sebelumnya masyarakat setempat hanya berpandangan, yang penting nyaman pada musim hujan dan terlindungi dari terik matahari. Rumah Tambi digunakan sebagai tempat tinggal. Rumah Tambi memiliki bangunan tambahan, yaitu Buho atau Gambiri yang memiliki fungsi masing-masing. Misalnya Bohu merupakan bangunan yang mempunyai dua lantai dan memiliki ruangan seperti pada rumah utama. Pada lantai satu digunakan untuk menerima tamu, sedangkan pada lantai dua digunakan untuk tempat menyimpan padi. Sedangkan Pointua digunakan sebagai tempat menumbuk padi. Belakangan ini, Rumah Adat Tambi mulai dibuatkan ornamen pada bagian pintu sebagai hiasan. Motifnya banyak terinspirasi dari lingkungan, misalnya binatang atau tumbuh-tumbuhan.



Pendengar, Membangun rumah adat Tambi tidak boleh sembarangan. Ada syarat utama yang harus dilakukan ketika membangun yaitu posisi rumah harus menghadap ke arah selatan dan utara. Hal tersebut bertujuan supaya tidak membelakangi matahari saat terbit dan terbenam. Daya tarik lainnya, menurut Rifai Mardin, dosen teknik arsitektur dari Universitas Tadulako, rumah adat berasitektur panggung ini  tergolong tahan gempa. Selain itu juga tahan dengan banjir dan tsunami. Tentunya dengan catatan tingginya tidak setinggi badan bangunan atau di atas dua meter dari lantai dasar rumah. Rumah juga akan mampu bertahan bila gelombang air tidak membawa debit yang besar. Rifai pun yakin masyarakat zaman dahulu telah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kondisi tempat tinggalnya. Apalagi masyarakat dahulu sudah biasa hidup dengan gempa, hal inilah yang terlihat dari budaya lokal setempat, khususnya dalam rancang bangunan.



Read 901 times Last modified on Tuesday, 16 November 2021 09:49