Saturday, 25 December 2021 15:47

Kerja Sama Perlindugan PMI Dengan Jajaran Pemerintah Distrk Belain Dan Tutong,Brunei

Written by 
Rate this item
(1 Vote)
KBRI brunei/Voinews.id KBRI brunei/Voinews.id

Selama dua hari Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam,  Dr. Sujatmiko, mengadakan kunjungan kerja ke Distrik Belait dan Tutong masing-masing pada 22 dan 23 Desember 2021. Dalam kunjungan tersebut Duta Besar RI beserta jajaran bertemu dengan Acting Kepala Distrik Belait, Y.M. Awang Mohamad Yassin bin Haji Ahmed beserta jajarannya dan Acting Kepala Distrik Tutong Y.M. Awang Ajmin bin Haji Meludin. Dalam pertemuan terpisah tersebut, masing-masing Kepala Distrik didampingi oleh Kepala Kepolisian Daerah, Pejabat Kantor Imigrasi dan Pejabat Kantor Buruh.

Duta Besar RI menyampaikan apresiasinya kepada Acting Kepala Distrik Belait dan Tutong beserta jajarannya, termasuk Jawatan Imigrasi, Buruh dan Kepolisian, yang telah memfasilitasi warga Indonesia, terutama Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di kedua wilayah tersebut. “Para PMI yang mencari penghidupan di Brunei dapat mendukung perekonomian keluarga di tanah air. Brunei pun memperoleh keuntungan dengan dukungan PMI menggerakkan aktivitas ekonomi, yang tidak seluruhnya dapat dipenuhi warga lokal.”

Pada kedua pertemuan turut dibahas beberapa kasus-kasus ketenagakerjaan yang menimpa PMI. Berdasarkan data KBRI Bandar Seri Begawan (BSB), permasalahan yang dihadapi PMI diantaranya adalah masalah upah yang tidak dibayar, perjanjian kerja yang tidak sesuai, tidak tahan bekerja, sakit dan tindakan kekerasan. Duta Besar RI dan pemimpin kedua daerah Belait dan Tutong menyepakati untuk terus melanjutkan kerja sama yang baik antara KBRI BSB dengan pihak-pihak terkait di Belait dan Tutong dalam melindungi para pekerja Indonesia di kedua distrik tersebut. 

Dalam diskusi turut dibahas masalah perekrutan oleh agen-agen tenaga kerja yang mendatangkan PMI tidak secara prosedural sesuai aturan. Dubes RI berharap hal semacam ini dapat ditindak dengan tegas sesuai hukum berlaku, utamanya para agen yang mendatangkan para PMI secara ilegal dari Indonesia. KBRI BSB siap bekerja dengan aparat penegak hukum, utamanya Kepolisian Daerah, Jawatan Imigrasi dan Jawatan Buruh untuk menindak para agen-agen yang mendatangkan PMI secara ilegal, tanpa prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Brunei. Bila dilakukan pembiaran, posisi para PMI rentan dirugikan dan juga bisa mengarah ke tindak perdagangan orang. 

Distrik Belait terletak paling selatan Brunei Darussalam dengan luas 2.727 km persegi dan terluas dari empat distrik di Brunei. Penduduk Distrik Belait berdasarkan sensus 2020 berjumlah 74.800 orang atau 16,5 persen dari total penduduk Brunei dan terbanyak kedua setelah Distrik Muara. Berdasarkan data lapor diri KBRI BSB, PMI di Belait berjumlah 2.604 orang. Distrik Belait adalah salah satu distrik terpenting di Brunei Darussalam sebagai sumber minyak dan gas alam Brunei Darussalam. Pusat Industri lainnya adalah Taman Industri Sungai Liang (SPARK) seluas 271 hektar yang memiliki posisi ideal sebagai pusat petrokimia kelas dunia.

Sedangkan Distrik Tutong merupakan distrik terluas ketiga dengan luas 1.166 km persegi dengan jumlah penduduk sebesar 51.500 orang berdasarkan Sensus Penduduk 2020. Berdasarkan data lapor diri KBRI BSB, PMI di Distrik Tutong berjumlah 1.179 orang. Distrik Tutong memiliki Pusat Isolasi Nasional (NIC/ Pusat Pengasingan Kebangsaan), suatu fasilitas isolasi medis khusus penyakit menular yang berperan penting dalam penanganan pasien Covid-19 di Brunei. Tutong merupakan salah satu pusat komoditas pertanian di Brunei Darussalam yang menghasilkan beberapa produk seperti buah-buahan, budidaya padi, sayuran, tanaman hias, dan industri unggas yang mana banyak mempekerjakan PMI.KBRI Brunei/VOI

Read 292 times Last modified on Saturday, 25 December 2021 15:53