Monday, 21 February 2022 00:00

Indonesia Ajak Negara-Negara di Dunia Hindari Rivalitas dan Ketegangan

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Presiden Indonesia
Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin dunia menghentikan rivalitas dan ketegangan di berbagai kawasan sehingga proses pemulihan dunia tidak terganggu.

Saat berpidato secara virtual pada pembukaan Pertemuan Pertama Para Menteri dan Gubernur Bank Sentral G-20 (The 1st Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting – G-20), dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/0/2022), Presiden Jokowi menghimbau para pemimpin dunia agar fokus untuk bersinergi, berkolaborasi menyelamatkan dan membangkitkan dunia.

Presiden Jokowi mengatakan kebangkitan satu kawasan akan membangkitkan kawasan yang lainnya. Sebaliknya, keruntuhan satu kawasan akan ikut meruntuhkan kawasan yang lainnya. Untuk itu dia menegaskan dalam situasi yang seperti ini, bukan saatnya untuk mengedepankan rivalitas atau membuat ketegangan baru yang mengganggu pemulihan dunia. Apalagi dengan memunculkan konflik, yang membahayakan keselamatan dunia, sebagaimana yang terjadi di Ukraina saat ini.

Presiden juga menyebutkan ketidakpastian global harus dihadapi dengan bekerja sama mengendalikan inflasi yang cenderung meningkat. Selain itu, juga diperlukan kerja sama sinergis, untuk mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga pangan, serta mengatasi kelangkaan kontainer dan rantai logistik lainnya.

Menurut analis energi penyedia jasa keuangan berbasis di Belanda, Rabobank, ada beberapa dampak ekonomi yang dapat dirasakan dunia apabila pertikaian di Ukraina tidak berakhir damai atau Rusia memperoleh sanksi ekonomi. Konflik Ukraina disebutkan dapat mendorong kenaikan harga minyak yang sudah mencapai level US$ 90 per barel menjadi US$ 125 per barel. Sementara harga gas dan logam utama pun akan ikut naik. Komoditas utama lainnya yang juga akan terdampak adalah gandum, jelai, jagung dan bunga matahari karena Rusia dan Ukraina termasuk produsen utama produk hasil pertanian tersebut. Selain itu, konflik berkepanjangn juga akan mendorong laju inflasi ke arah yang lebih tinggi.

Semoga ajakan Presiden Joko Widodo dari Istana Kepresiden di Bogor untuk menghentikan rivalitas dan ketegangan di berbagai kawasan agar proses pemulihan dunia tidak terganggu mendapat tanggapan yang positif dari para pemimpin dunia. Banyak pihak optimis bahwa pertemuan antar Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G-20 ini dapat merumuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter yang saling bersinergi antarnegara. Sehingga usaha   penyelesaikan permasalahan dunia dapat menjadi kenyataan. Sudah sepatutnya, ‘kehancuran’ akibat pandemic Covid-19 diperbaiki bersama, sesuai tema Presidensi G-20 Indonesia yaitu Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat (Recover Together, Recover Stronger).

Read 779 times Last modified on Tuesday, 22 February 2022 00:04