VOInews, Belanda: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar business meeting "Indonesia Spice Up The World" dalam upaya penguatan kapasitas usaha restoran Indonesia di Inggris dan Belanda. Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya, Kamis (25/5/2023) mengatakan kegiatan ini merupakan upaya nyata dari Kemenparekraf untuk memperkuat promosi potensi kuliner Indonesia di pasar Internasional.
"Lewat program ini potensi kuliner Indonesia yang beraneka ragam akan kami promosikan semaksimal mungkin agar kuliner Indonesia bisa semakin mendunia serta membangkitkan ekonomi dan juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat kita," kata Sandiaga
Sementara itu Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani menjelaskan Indonesia Spice Up The World merupakan program kolaboratif antar stakeholder untuk mempromosikan kuliner Indonesia guna mencapai nilai ekspor sebesar dua miliar dolar AS. Selain itu juga mengembangkan sebanyak 4.000 restoran di mancanegara pada 2024 serta mengangkat produk rempah dan bumbu masakan merek lokal Indonesia. Business meeting ini, lanjut Rizki, digelar pada Minggu (21/5/2023) di London, Inggris dan Selasa (23/5/2023) di Amsterdam, Belanda.
"Adapun rangkaian kegiatan dari business meeting ini di antaranya meliputi listing pembiayaan, peresmian Restoran Orient Express, coaching clinic program IndoStar, memperkenalkan Integrated Technology untuk pengembangan bisnis kuliner, diskusi bersama stakeholder dan diaspora di London dan Amsterdam serta benchmarking ke pasar bumbu yang sudah berkembang di London dan Amsterdam untuk mendorong pasokan bumbu rempah Indonesia agar dapat masuk ke pasar Eropa," kata Rizki.
Rizki mengatakan Kemenparekraf akan memfasilitasi para pelaku usaha restoran Indonesia dan melakukan pendampingan yang terstruktur dan masif dengan tujuan agar usaha para pelaku restoran tersebut bisa berkembang dan siap mendapatkan pembiayaan dari calon Investor. Selain itu dengan fasilitasi ini diharapkan juga dapat meningkatkan kapasitas ekspor bagi pelaku usaha bumbu dan rempah Indonesia.
"Hal ini sesuai dengan tagline Menparekraf untuk mewujudkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, serta berorientasi pada pemulihan perekonomian Indonesia untuk memasuki tatanan ekonomi baru yaitu ekonomi berbasis digital," kata Rizki.
Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari para diaspora Indonesia baik yang berada di Inggris maupun Belanda.
Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Mayerfas, mengatakan perlu adanya intervensi pemerintah untuk semakin memperluas promosi kuliner Indonesia di pasar internasional.
"Dengan strategi menghadirkan restoran-restoran Indonesia di luar negeri, mengembangkan branding dan manajemen yang baik akan membuat pangan olahan, rempah, dan kuliner Indonesia makin disukai, dicari, dan digemari di seluruh belahan dunia," kata Mayerfas.