Thursday, 25 May 2023 15:53

Indonesia dan Luksemburg Jajaki Kerjasama TIK dan Keuangan Syariah

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Luksemburg Jean Asselborn di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut kedua menteri membahas sejumlah hal mulai dari kerja sama bilateral kedua negara, Indonesia dan Uni Eropa hingga isu-isu regional dan global.

“Pertama kami membahas kerja sama ekonomi. Saya menyambut baik pertumbuhan signifikan investasi Luksemburg ke Indonesia yang meningkat 732 persen pada kuartal pertama tahun 2023,” katanya dalam keterangan yang disampaikan usai pertemuan, Kamis (25/5).

Selain peningkatan investasi Luksemburg di Indonesia, menurut Retno, nilai perdagangan kedua negara juga mengalami peningkatan sebesar 15 persen selama 5 tahun terakhir. Untuk meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara, menurut Retno, kedua menteri luar negeri juga membahas kemungkinan pengembangan kerja sama di bidang teknologi informasi dan komunikasi hingga keuangan syariah.

“Kami menjajaki kemungkinan lebih lanjut untuk bekerja sama dengan Luksemburg dalam membangun infrastruktur Tekonologi Informasi dan Komunikasi dan pertukaran keahlian serta berbagi praktik terbaik di bidang keuangan Syariah,” katanya.

Bidang lain yang juga dibahas dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Luksemburg, Jean Asselborn, adalah kerja sama bidang transportasi dan logistik. Menurutnya, Menteri Asselborn akan menandatangani Nota Kesepahaman dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait Perjanjian Layanan Udara.

“Kesepakatan ini akan mendorong konektivitas dan memfasilitasi peluang bisnis khususnya di sektor kargo,” katanya.

Di sektor kesehatan, Retno Marsudi menjelaskan kerja sama investasi di bidang kesehatan saat ini menjadi lebih penting dari sebelumnya. Dirinya menyambut baik investasi Luksemburg untuk membangun fasilitas produksi medical refrigerator di Depok yang telah beroperasi sejak Oktober tahun lalu.

“Kami berharap teknologi ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan fasilitas kesehatan, memperkuat kemampuan produksi vaksin, dan menjadikan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasokan medis global,” katanya.

Terkait kerja sama Indonesia dan Uni Eropa, Menlu Retno mengatakan Indonesia dan Luksemburg memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya menyelesaikan negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-UE (Indonesia-EU CEPA) sesegera mungkin.

“Diperlukan upaya membangun kepercayaan bagi Indonesia dan Uni Eropa untuk mencapai garis akhir negosiasi,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga menyampaikan keprihatinan atas disahkannya Undang-undang Uni Eropa tentang Deforestasi. Menurutnya, hal ini juga telah ia sampaikan saat menerima Menteri Luar Negeri Slovenia sehari sebelumnya.

“Misi Gabungan Indonesia dan Malaysia akan berkunjung ke Brussel akhir Mei ini untuk membahas situasi ini,” katanya.

Sementara itu terkait isu regional dan global, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut baik dukungan Luksemburg kepada ASEAN, termasuk Sentralitas ASEAN dan implementasi 5 Poin Konsensus (5PC) untuk mengatasi isu Myanmar.

Ia pun menyampaikan pentingnya seluruh negara menempatkan prioritas dan berkontribusi untuk menjadikan Indo-Pasifik kawasan yang damai dan stabil. Menurutnya, ASEAN Outlook on The Indo-Pacific yang digagas oleh Indonesia, meyakini kerja sama inklusif dan konkret akan berkontribusi untuk mencapai perdamaian dan kemakmuran di kawasan.

Read 349 times