VOInews, Jakarta: Palang Merah Indonesia (PMI) dan tim misi kemanusiaan di Gaza mendistribusikan paket kebersihan (hygiene kits) ke sejumlah warga Gaza yang mengungsi ke Kairo, Mesir. Ketua Tim PMI untuk Misi Kemanusiaan Gaza, Arifin Muh. Hadi menjelaskan bahwa bantuan itu merupakan salah satu kebutuhan yang mendesak saat ini.
“Hygiene kits ini diperlukan setiap orang untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya sehari-hari. Sementara ini mereka (warga Gaza di Mesir) tidak punya uang sama sekali untuk membeli kebutuhan kebersihan, mandi, cuci dan kakus," jelas Hadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (3/2/2024).
Oleh karena itu, Hadi bersama tim kemanusiaan berinisiasi untuk membeli paket kebersihan dari pasar lokal di Kairo untuk memastikan setiap orang mendapatkan akses kebutuhannya dan mendorong mereka untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Hygiene Kits yang diberikan berisi handuk, sikat gigi, pasta gigi, sandal, sabun mandi, sabun cuci, sampo, tissue dan lain-lain.
Sementara itu, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI yang berada di Kairo Ridwan Sobri mengatakan pendistribusian hygiene kits secara langsung kepada warga Gaza di barak pengungsian dan pasien trauma di rumah sakit.
“Pendistribusian hygiene kits untuk paket keluarga ini kami lakukan secara langsung bagi warga pengungsi Gaza yang ada di Mesir. Selain itu kami juga distribusikan kepada para pasien trauma yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit,” jelas Ridwan Sobri.
Menurut catatan dari Bulan Sabit Merah Mesir, jumlah pengungsi dari Gaza yang masuk ke Mesir sampai dengan saat ini lebih dari 9 ribu orang. Sejumlah pasien trauma, baik patah tulang maupun luka berat, yang mendapatkan perawatan dari sejumlah rumah sakit di Kairo sebanyak lebih dari 450 orang.
Kondisi konflik yang terus berlanjut di Gaza menyebabkan penderitaan yang luar biasa dan mendorong peningkatan kerentanan terhadap Kesehatan warga Gaza. Serta fungsi dan akses pelayanan kesehatan terganggu. Berdasarkan data Sitrep (situation report) yang dirilis oleh WHO per 23 Desember 2023 menunjukan bahwa sebanyak 20.057 jiwa korban meninggal, mayoritas merupakan perempuan dan anak-anak. Jumlah korban cidera dan luka-luka mencapai 53.320 jiwa.