Friday, 22 March 2024 17:11

Pertemuan Menlu Tiongkok dengan PM Australia Stabilkan Hubungan Kedua Negara

Written by  Borgias Jaman
Rate this item
(0 votes)

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (kiri) tersenyum saat Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menandatangani buku pengunjung sebelum pertemuan mereka di Canberra, Australia, Rabu (20/3/2024). (Foto: AFP/David Gray)

 

Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi bertemu Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese pada Rabu (20/3) di Canberra, Australia. Pertemuan dengan Albanese merupakan pertemuan dalam rangkaian kunjungan kerja Wang Yi ke Australia.

Menlu Wang Yi mengatakan, berkat kepemimpinan strategis di kedua negara, hambatan yang dihadapi dalam hubungan Tiongkok-Australia telah diatasi satu per satu. Sementara masalah-masalah yang masih menggantung sedang diselesaikan dengan baik dan memberikan dorongan ke dalam hubungan baru Tiongkok-Australia.

 

Wang Yi juga mengatakan, karena hubungan Tiongkok-Australia telah kembali ke jalur yang benar, kedua negara harus bergerak maju tanpa ragu-ragu.

 

Sedangkan PM Albanese menyatakan, Australia senang melihat hubungan Australia-Tiongkok telah kembali ke arah yang benar dalam dua tahun terakhir, dengan perdagangan, investasi dan pertukaran antarwarga yang kembali menguat.

 

Kunjungan Menlu Tiongkok Wang Yi ke Australia menunjukan menghangatnya kembali hubungan bilateral antara kedua negara setelah mengalami keretakan selama tiga tahun terakhir. Masalah antara kedua negara muncul pada tahun 2018, setelah Australia mengucilkan raksasa telekomunikasi Tiongkok, Huawei, dari jaringan internet 5G nasional atas alasan keamanan. Ketegangan memuncak pada 2020 ketika pemerintah Australia menuntut investigasi terhadap asal usul virus Corona di Wuhan. Pemerintah Tiongkok meyakini sikap pemerintah Australia bermuatan politik. Buntutnya, Tiongkok membalas berupa pembatasan terhadap sejumlah komoditas ekspor Australia dan menghentikan impor batu bara.

 

Tanda-tanda perbaikan hubungan kedua negara mulai nampak tahun lalu, ketika pada November 2023 PM Anthony Albanese berkunjung ke Tiongkok.

 

Meski ketegangan antara kedua negara sudah mereda, keduanya mengakui masih ada titik-titik perbedaan yang perlu terus diselesaikan, di antaranya adalah kasus penulis Yang Hengjun. Penulis berdarah Tionghoa-Australia itu dijatuhi hukuman mati yang ditangguhkan oleh pengadilan Beijing usai dinyatakan bersalah melakukan spionase. Selain itu, isu hak asasi manusia, termasuk di Xinjiang, Tibet, dan Hong Kong juga masih menjadi titik perselisihan yang perlu diselesaikan kedua negara.

 

Walaupun masih ada masalah, keberhasilan kedua negara menstabilkan hubungan bilateral dengan mengesampingkan beberapa butir perselisihan yang masih belum ada titik temu, patut diapresiasi. Hal tersebut tentu saja dicapai melalui upaya dialog sejak beberapa bulan silam. PM Anthony Albanese telah menerapkan kebijakan dialog yang positif dengan Tiongkok. Sementara itu, Tiongkok juga secara proaktif melanjutkan kontak dengan Australia di forum-forum multilateral.

 

Kedua negara menunjukan kepada dunia bahwa perselisihan atau ketegangan bisa diselesaikan melalui dialog, bukan dengan saling unjuk kekuatan.

Read 229 times