Saturday, 14 December 2024 00:00

Indonesia-Norwegia Luncurkan RBC-4 untuk Aksi Iklim yang Lebih Kuat

Written by 
Rate this item
(0 votes)
 
VOInews, Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Norwegia resmi meluncurkan tahap keempat pendanaan berbasis kontribusi (RBC-4) sebagai wujud konkret dari upaya kolaboratif dalam mengatasi deforestasi dan degradasi hutan. Peluncuran RBC-4 yang dilakukan di Jakarta pada Kamis, dipimpin oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Kruger Giverin.
 
Hanif Faisol Nurofiq dalam keterangannya menegaskan bahwa RBC-4 adalah kelanjutan dari kerja sama FOLU Net Sink 2030 yang telah terjalin antara Indonesia dan Norwegia. Dana sebesar 60 juta dolar AS dialokasikan untuk mendukung capaian pengurangan emisi gas rumah kaca selama periode 2019-2020. Ini merupakan kelanjutan dari proses sebelumnya, dengan RBC-1 yang telah berhasil menerima 56 juta dolar AS untuk penurunan emisi 11,2 juta ton CO2e pada 2016-2017, serta RBC-2 dan RBC-3 yang bersama-sama menghasilkan 100 juta dolar AS untuk penurunan emisi sebesar 20 juta ton CO2e pada 2017-2019. Menurut Hanif, dana yang diterima kali ini membuktikan komitmen kuat Indonesia dalam melanjutkan kolaborasi internasional demi menanggulangi perubahan iklim.
 
“Pendanaan ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia konsisten dalam menjalankan upaya kolektif dan kolaboratif untuk mengurangi dampak perubahan iklim,” kata Hanif.
 
Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menambahkan bahwa dana RBC-3 sebelumnya telah dialokasikan untuk berbagai inisiatif guna mendukung FOLU Net Sink 2030. Ini meliputi pengelolaan hutan lestari, penyerapan karbon, konservasi keanekaragaman hayati, dan penegakan hukum. Ia menegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya berbasis kontribusi, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat, termasuk masyarakat adat, untuk menjaga dan mengelola hutan secara berkelanjutan. 
 
Raja Juli juga menyebutkan bahwa pembahasan tentang RBC-4 ini telah berlangsung sejak 2022 di bawah kepemimpinan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Dalam pertemuan dengan Dubes Norwegia Rut Kruger Giverin dan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Andreas Njelland Erikssen, kedua pihak sepakat untuk memperbarui dan memperkuat kerja sama demi mengurangi emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya.
 
Duta Besar Norwegia, Rut Kruger Giverin, menegaskan bahwa keberlanjutan kemitraan ini menunjukkan komitmen kuat Norwegia dan Indonesia dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global. “Kami sangat bangga dengan kemitraan ini, yang telah menjadi contoh bagaimana negara-negara dengan hutan hujan dapat bekerja sama untuk mengurangi deforestasi dan emisi,” kata Giverin.
 
Giverin menambahkan bahwa kerja sama ini tidak hanya tentang pendanaan, tetapi juga melibatkan penguatan kapasitas, rehabilitasi hutan, dan pengelolaan karbon, dengan fokus pada penurunan emisi dari kebakaran hutan dan lahan gambut. “Kami yakin kerja sama ini akan membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi kedua negara,” tutup Giverin.
Read 40 times