Daniel

Daniel

12
January
 
VOInews, Tulungagung: Tersembunyi di kawasan yang tenang di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Pantai Kedung Tumpang menawarkan sensasi luar biasa bagi para petualang dan pecinta alam. Berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota Tulungagung, destinasi pantai yang unik di Desa Pucanglaban ini memiliki kolam-kolam alami dengan air jernih berwarna biru toska, yang terbentuk di atas batu karang bertingkat. Nama pantai ini, yang berasal dari kata “kedung” yang berarti kolam dan “tumpang” yang berarti bertingkat, sangat menggambarkan daya tarik khasnya.
 
Para pengunjung Pantai Kedung Tumpang akan disambut oleh tebing-tebing kapur yang dramatis dan medan yang terjal, menjadikan perjalanan menuju pantai ini sama serunya dengan tujuan akhirnya. Perjalanan menuju pantai bisa cukup menantang, membutuhkan kehati-hatian dalam menavigasi jalur-jalur yang curam. Namun, sesampainya di pantai, para pelancong akan disuguhi pemandangan laut yang indah dan formasi batu karang yang unik, menciptakan suasana yang tidak biasa. Bagi yang berani mendaki, menaiki tebing-tebing tersebut akan memberikan pemandangan panorama laut lepas dan lanskap sekitar yang begitu memukau.
 
Salah satu daya tarik paling menawan dari pantai ini adalah pemandangan ombak yang menghantam batu karang, menciptakan kolam kecil tempat air laut berkumpul. Kolam-kolam ini menjadi tempat berenang alami yang aman dan menyegarkan bagi pengunjung. Melihat perpaduan ombak dan batu karang ini adalah pengalaman yang menenangkan, menawarkan kesan perpaduan antara ketenangan dan kegembiraan.
 
Pantai Kedung Tumpang juga menjadi surga bagi para fotografer. Dengan formasi batu karangnya yang unik, warna airnya yang cerah, dan pemandangan matahari terbenam yang memukau, pantai ini menawarkan banyak spot foto yang sangat Instagramable. Bagi pecinta fajar, matahari terbit di pantai ini tidak kalah menakjubkan, mewarnai langit dengan nuansa keemasan lembut yang memantul di atas air yang tenang. Para petualang yang ingin menikmati pengalaman penuh sering kali mendirikan tenda di sekitar pantai untuk menikmati keindahan matahari terbit dan terbenam.
 
Bagi yang berencana menjelajahi permata tersembunyi ini, persiapan adalah kunci. Perjalanan membutuhkan perlengkapan mendaki yang memadai dan persediaan yang cukup, karena medan yang dilalui cukup menantang. Namun, usaha tersebut sangat sepadan bagi siapa pun yang ingin melarikan diri dari rutinitas dan menikmati keindahan alam yang masih alami. Pantai Kedung Tumpang bukan hanya sebuah destinasi, melainkan pengalaman yang menjanjikan sensasi sekaligus inspirasi. 
12
January
 
VOInews, Tulungagung: Tersembunyi di kawasan yang tenang di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Pantai Kedung Tumpang menawarkan sensasi luar biasa bagi para petualang dan pecinta alam. Berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota Tulungagung, destinasi pantai yang unik di Desa Pucanglaban ini memiliki kolam-kolam alami dengan air jernih berwarna biru toska, yang terbentuk di atas batu karang bertingkat. Nama pantai ini, yang berasal dari kata “kedung” yang berarti kolam dan “tumpang” yang berarti bertingkat, sangat menggambarkan daya tarik khasnya.
 
Para pengunjung Pantai Kedung Tumpang akan disambut oleh tebing-tebing kapur yang dramatis dan medan yang terjal, menjadikan perjalanan menuju pantai ini sama serunya dengan tujuan akhirnya. Perjalanan menuju pantai bisa cukup menantang, membutuhkan kehati-hatian dalam menavigasi jalur-jalur yang curam. Namun, sesampainya di pantai, para pelancong akan disuguhi pemandangan laut yang indah dan formasi batu karang yang unik, menciptakan suasana yang tidak biasa. Bagi yang berani mendaki, menaiki tebing-tebing tersebut akan memberikan pemandangan panorama laut lepas dan lanskap sekitar yang begitu memukau.
 
Salah satu daya tarik paling menawan dari pantai ini adalah pemandangan ombak yang menghantam batu karang, menciptakan kolam kecil tempat air laut berkumpul. Kolam-kolam ini menjadi tempat berenang alami yang aman dan menyegarkan bagi pengunjung. Melihat perpaduan ombak dan batu karang ini adalah pengalaman yang menenangkan, menawarkan kesan perpaduan antara ketenangan dan kegembiraan.
 
Pantai Kedung Tumpang juga menjadi surga bagi para fotografer. Dengan formasi batu karangnya yang unik, warna airnya yang cerah, dan pemandangan matahari terbenam yang memukau, pantai ini menawarkan banyak spot foto yang sangat Instagramable. Bagi pecinta fajar, matahari terbit di pantai ini tidak kalah menakjubkan, mewarnai langit dengan nuansa keemasan lembut yang memantul di atas air yang tenang. Para petualang yang ingin menikmati pengalaman penuh sering kali mendirikan tenda di sekitar pantai untuk menikmati keindahan matahari terbit dan terbenam.
 
Bagi yang berencana menjelajahi permata tersembunyi ini, persiapan adalah kunci. Perjalanan membutuhkan perlengkapan mendaki yang memadai dan persediaan yang cukup, karena medan yang dilalui cukup menantang. Namun, usaha tersebut sangat sepadan bagi siapa pun yang ingin melarikan diri dari rutinitas dan menikmati keindahan alam yang masih alami. Pantai Kedung Tumpang bukan hanya sebuah destinasi, melainkan pengalaman yang menjanjikan sensasi sekaligus inspirasi. 
05
January
 
VOInews, Madiun: Di lereng Pegunungan Wilis, Madiun, Jawa Timur, tersembunyi sebuah keajaiban alam bernama Air Terjun Banyu Lawe. Berada di Desa Kepel, Kecamatan Kare, air terjun ini memikat para pengunjung dengan keindahannya yang memesona. Nama "Banyu Lawe," yang berarti air melambai dalam bahasa Jawa, diberikan oleh penduduk setempat karena aliran air yang tampak melambai-lambai jika dilihat dari kejauhan.
 
Dengan ketinggian sekitar 30 meter, air terjun ini mengalir deras di tengah hutan yang asri. Suasana alami dan udara sejuk menjadikan tempat ini surga bagi pecinta alam. Aliran air yang jernih, gemericik air yang berpadu dengan kicauan burung, serta dedaunan hijau yang melingkupi sekitarnya menciptakan suasana yang mendamaikan. Banyak pengunjung memanfaatkan momen ini untuk berendam atau sekadar bermain air di bawah air terjun.
 
Meskipun untuk mencapai lokasi ini memerlukan usaha ekstra melalui jalur trekking yang cukup menantang, pemandangan yang menanti di ujung perjalanan benar-benar sepadan. Sepanjang perjalanan, pengunjung disuguhi pemandangan alami yang memukau, menambah kesan petualangan yang tak terlupakan. Jalur yang berbatu dan berkelok ini juga sering dijadikan latar belakang foto bagi para pengunjung yang ingin mengabadikan momen.
 
Sayangnya, fasilitas di sekitar air terjun masih terbatas, sehingga wisatawan disarankan membawa bekal sendiri. Namun, kekurangan ini justru menambah kesan alami tempat tersebut. Dengan suasana yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk kota, Air Terjun Banyu Lawe menjadi tempat pelarian sempurna dari rutinitas harian yang melelahkan.
 
Bagi Anda yang ingin mencari pengalaman wisata alam yang memikat, Air Terjun Banyu Lawe di Madiun adalah pilihan yang tepat. Selain menawarkan keindahan alam, tempat ini juga menghadirkan ketenangan jiwa, menjadikannya destinasi yang tidak boleh dilewatkan.
 
 
04
January
 
KBRN, Astana: Hubungan diplomatik Indonesia dengan Kazakhstan dan Tajikistan terus berkembang pesat. Melansir dari Antara, Duta Besar Indonesia untuk kedua negara, M. Fadjroel Rachman, menyatakan kemajuan signifikan dalam kerja sama bilateral. Sektor-sektor seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, pendidikan, dan pariwisata menunjukkan perkembangan yang pesat. Hal ini tercermin dari peningkatan kunjungan pejabat tinggi, nilai perdagangan, investasi, dan sektor pariwisata. "Peningkatan ini bukan hanya simbolis, tetapi konkret dalam bentuk kunjungan bilateral, perdagangan, investasi, dan wisatawan," ujar Dubes Fadjroel dalam perayaan Tahun Baru 2025 di Wisma Indonesia Astana, Selasa (31/12/2024).
 
Salah satu capaian penting adalah kunjungan Perdana Menteri Tajikistan ke Indonesia pada Mei 2024 dan kunjungan Menteri Perindustrian Tajikistan pada November 2024, yang membuka peluang kerja sama di berbagai sektor. Perdagangan bilateral Indonesia dengan Kazakhstan mencapai 351,5 juta dolar AS (sekitar Rp5,7 triliun) pada Januari-Oktober 2024, sementara dengan Tajikistan tercatat 1,5 juta dolar AS (sekitar Rp24,3 miliar), meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan tahun lalu.
 
Sektor pariwisata juga menunjukkan kemajuan, dengan 17.113 wisatawan asal Kazakhstan dan Tajikistan berkunjung ke Indonesia hingga Oktober 2024, melampaui target tahunan KBRI Astana. Bali menjadi destinasi favorit mereka. "Kami terus berupaya membuka penerbangan langsung antara Indonesia dan Kazakhstan," ujar Fadjroel.