Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan hingga Selasa, 2 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB warga negara asing (WNA) yang berhasil dievakuasi akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah mencapai 120 jiwa. Melalui konferensi pers yang digelar di Jakarta, Selasa 2 Oktober 2018 Sutopo mengakui masih ada 2 WNA yang masih belum diketahui keberadaannya. Dua WNA yang belum diketahui itu berasal dari Korea Selatan dan Belgia.
‘’Kami tadi sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, tercatat 122 Warga Negara Asing yang harus dievakuasi dari Palu dan Donggala. Dimana 120 sudah teridentifikasi, artinya sudah dihubungi, sudah kita ketahui kondisinya, posisi ada dimana, dan namanya. Sedangkan dua orang, satu warga negara Korea dan satu warga negara Belgia sampai sekarang belum diketahui.
Lebih lanjut Sutopo mengatakan satu WNA Korea Selatan yang belum ditemukan diduga masih terjebak di bawah reruntuhan Hotel Roa-Roa, Palu. Sementara, satu orang warga negara Belgia belum diketahui keberadaannya karena belum bisa dihubungi melalui jaringan komunikasi. Menurut Sutopo, proses evakuasi WNA dikoordinir oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI) bekerja sama dengan BNPB, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dan kementerian/lembaga lainnya. Menurut Sutopo, dari total 122 WNA asing itu ada WNA asal Singapura berjumlah dua orang, Belgia dua orang, Perancis delapan orang, Spanyol satu orang, Vietnam 11 orang, Thailand 30 orang, Tiongkok 21 orang, Sri Lanka tujuh orang, Belanda tujuh orang, Jerman 20 orang, Swiss satu orang, Timor Leste empat orang, dan Hong Kong dua orang. Sutopo mengakui ratusan WNA tersebut memang mendapatkan prioritas untuk dievakuasi menggunakan pesawat Hercules baik dari Palu menuju Jakarta atau dari Palu menuju Makassar, Sulawesi Selatan. VOI/Rezha
