Lebih dari 60 persen barang ekspor Indonesia yang masuk ke negara-negara Amerika Selatan dikirimkan melalui Panama. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi saat memberikan keterangan pers bersama dengan Wakil Presiden merangkap Menteri Luar Negeri Panama, Isabel Saint Malo di Gedung Pancasila Jakarta, Kamis (25/10). Menurut Retno Marsudi, Indonesia dan Panama berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara di berbagai bidang terutama ekonomi.
‘’ (Lebih dari 60 persen komoditas barang ekspor Indonesia ke Amerika Selatan dilakukan melalui negara Panama, dan kemudian diekspor kembali ke negara-negara Amerika Selatan. Karena alasan inilah, dalam pertemuan bilateral yang baru saja kami lakukan, upaya untuk memperkuat pondasi hubungan bilateral kedua negara, khususnya dalam bidang ekonomi, menjadi fokus utama kami. Perdagangan antara kedua negara mencapai 130 juta dolar Amerika Serikat pada tahun lalu)
(More than 60 percent of Indonesia export commodity to South America goes through Panama and to be re-exported to other countries in South America. For this reason in the bilateral meeting that we have just conducted effort to strengthen the foundation of our bilateral relations especially in the economic field become our main focus. Trade between our two countries reaches almost 130 million US Dollar last year)’’
Lebih lanjut, Menteri Retno Marsudi menjelaskan pada semester pertama di tahun 2018 ini, nilai perdagangan kedua negara meningkat sebesar 31 koma 2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Hal itu, kata Retno Marsudi, menunjukkan masih ada kemungkinan kerja sama antara Indonesia dan Panama yang terbuka lebar. Senada dengan Menteri Retno Marsudi, Wakil Presiden Isabel Saint Malo mengatakan bahwa Panama membuka kesempatan bagi Indonesia untuk menjangkau pasar negara Amerika Latin, Amerika Utara, dan Karibia mengingat masih banyak bidang kerja sama yang belum tersentuh oleh Indonesia. Kunjungan Isabel Saint Malo ke Indonesia tahun ini merupakan kunjungan pertama yang dilakukan oleh Wakil Presiden Panama sejak dibukanya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Panama di tahun 1979. voi/viqran