Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan tim evakuasi telah memakamkan 429 jenazah dari 437 korban tewas akibat tsunami Selat Sunda hingga Rabu, 2 Januari 2018 pukul 13.30 WIB.
Sutopo menuturkan, jenazah dimakamkan setelah berhasil diidentifikasi. "Sementara 8 jenazah yang belum dimakamkan belum teridentifikasi," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2019. Rencananya, kedepalan korban ini akan disemayamkan dalam satu kuburan massal.
Menurut Sutopo, data korban tewas hingga hari ini masih sama dengan data terakhir yang dirilis pada 31 Desember 2018. Begitu pula dengan jumlah korban luka yang mencapai 1.459 orang dan hilang sebanyak 10 orang.
Perbedaannya terletak pada jumlah pengungsi. BNPB mencatat saat ini terdapat 36.923 orang yang mengungsi dari tempat tinggalnya. Dari total tersebut, Sutopo menyatakan hanya sekitar 10 ribu orang yang mengungsi karena kehilangan rumah. "Sebagian besar lainnya mengungsi karena trauma dengan tsunami," kata dia.
Di Kabupaten Pandeglang, sejumlah pengungsi menempati sekolah sambil menunggu hunian sementara selesai dibangun. Mendekati berakhirnya liburan sekolah, pemerintah setempat akan memindahkan mereka ke lokasi lain agar tak menggangu proses belajar mengajar di sekolah.
Tsunami menerjang sejumlah pantai di sekitar Selat Sunda. Lima kabupaten di Banten dan Lampung tersapu air. Tsunami tersebut dipicu longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. (Rilis BNPB)