Saturday, 03 February 2018 11:20

Kabar Dari Indonesia

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Kabar pertama datang dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun Embung Batur Agung di Desa Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo untuk mengatasi kekurangan air pada musim kemarau dan menampung air saat musim hujan. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Gunung Kidul Sujoko di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan anggaran pembangunan Embung Batur Agung berasal dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonsia.

Menurut Sujoko pengelolaan air masih jauh dari yang diharapkan, sehingga air yang semestinya merupakan sahabat petani berubah menjadi penyebab bencana bagi petani. Indikatornya, di musim kemarau, ladang dan sawah sering kali kekeringan dan sebaliknya di musim penghujan, ladang dan sawah banyak yang terendam air. Sementara pada ekosistem tadah hujan atau lahan kering dengan intensitas dan distribusi hujan yang tidak merata, embung dapat digunakan untuk menahan kelebihan air dan menjadi sumber air irigasi pada musim kemarau.

Sujoko berharap pembuatan embung ini dapat meningkatkan produktivitas invensitas tanam, dan pendapatan petani untuk mendorong tumbuhnya geliat ekonomi masyarakat desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mendukung program kedaulatan pangan masyarakat.

 

Kabar berikutnya datang dari Manokwari, Papua. Pemerintah akan membangun bandar udara baru di wilayah Distrik Missol Kabupaten Raja Ampat untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi udara dari dan menuju daerah tersebut. Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan di Manokwari, Rabu, mengatakan, pemerintah daerah setempat sudah memulai proses pematangan lahan di kawasan tersebut.

Meski dibangun Bandara Baru di Misol, Bandara Marinda akan tetap difungsikan untuk melayani penerbangan pesawat berbadan kecil. Penerbangan pesawat besar ke depan akan diarahkan di Misol. Menurut gubernur, Pemerintah kabupaten Raja Ampat telah mulai pematangan lahan seluas 3.000 meter. Penambahan pun siap dilakukan untuk lahan seluas 1.000 meter.

Mandacan menjelaskan, pembangunan bandara besar di Raja Ampat dilakukan untuk mendukung program pariwisata di daerah ini. Ia menginginkan, jumlah pengunjung ke Raja Ampat terus meningkat.

 

Kabar terakhir datang dari Bukittinggi, Sumatera Barat. Warga di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat mengantre menggunakan teropong untuk mengabadikan gerhana Bulan yang berlangsung pada Rabu(31/1) malam. Teropong tersebut merupakan peralatan yang disediakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Padang Panjang untuk mengamati peristiwa alam itu di pelataran Jam Gadang Bukittinggi. Warga bergantian mengambil kesempatan untuk memotret menggunakan telepon genggam melalui teropong. Selain teropong, BMKG juga menyediakan layar infocus agar proses gerhana Bulan dapat disaksikan oleh warga yang memadati objek wisata itu. Agar tidak mengganggu posisi teropong, petugas dari BMKG membantu memotret melalui teropong menggunakan ponsel pengunjung. Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Rahmat Triyono mengatakan pengamatan gerhana Bulan total di pelataran Jam Gadang juga sebagai sarana edukasi bagi warga mengenai fenomena alam itu. Proses gerhana sudah dimulai pada pukul 17.49 WIB dimana pada waktu itu terjadi kontak pertama kali antara bulan dan bayangan bumi. Namun proses ini tidak dapat dilihat di wilayah Sumbar karena Bulan baru terbit pada pukul 18.28 WIB. Sementara di lokasi berbeda, Shalat Khusuf dilaksanakan di masjid-masjid di daerah itu yang sebelumnyaa didahului oleh ceramah dan panduan pelaksanaan ibadah tersebut. Di Bukittinggi, pemerintah setempat memusatkan Shalat Khusuf di Masjid Agung. 

Read 1237 times Last modified on Saturday, 03 February 2018 20:47