Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan pentingnya mendorong aktifitas ekspor dan investasi di dalam negeri guna mendorong pembangunan perekonomian Indonesia. Hal itu disampaikannya saat hadir pada Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2019, Selasa pagi di Tangerang Selatan, Banten.
Beberapa hal yang menjadi sorotan Presiden diantaranya adalah hilirisasi dan industrialisasi. Menurutnya, pemerintah perlu mendorong pengembangan ekspor Indonesia yang kerap mengandalkan ekspor bahan mentah.
Sudah berpuluh puluh tahun kita belum masuk hilirisasi dan industrialisasi. Gubernur dan walikota harus dorong ini. Karet, dikirim raw material. CPO dikirim crude nya. Padahal turunannya banyak sekali, kita hilirisasi. Kopra kita kirim Raw. Batubara raw. Padahal kalau mau, sebetulnya tidak seperti ini. Waktu booming komoditas dan harga global tinggi semua senang tapi lupa dorong hilirisasi dan industrialisasi.
Sementara itu, untuk meningkatkan investasi di dalam negeri, Presiden menyoroti masih rumitnya sistem birokrasi di Indonesia yang menghambat masuknya investasi kedalam negeri.
Dirinya mengaku banyak mendapat laporan tentang tingginya minat investasi di Indonesia namun belum terealisasi. Oleh karena itu, dirinya berharap agar Kepala Daerah dapat mendukung realisasi investasi dengan memotong jalur birokrasi yang menghambat.
Sekali lagi saya minta PTSP, bupati walikota dll kalau ada investor industri apapun, TUTUP MATA, beri izin. Yang berkaitan dengan pengolahan bahan mentah. Beri izin. Misalnya karet bikin ban, di Sumsel beri izin. Tutup mata. Buat ban, sarung tangan. Tapi terpenting bukan soal tutup mata, namun kawal. Tunjukkan. Kalau mau beli lahan tunjukkan lahannya di mana. Itu yang namanya dikawal.
Pengembangan aktifitas ekspor dan kemudahan investasi di Indonesia dipercaya menjadi kunci pertumbuhan ekonomi. Dengan peningkatan dua aspek tersebut, Jokowi berharap neraca perdagangan Indonesia dapat tumbuh menjadi lebih baik. Ndy