Film Ave Maryam masuk sebagai nominasi dalam lima kategori di ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2019. Lima nominasi untuk film Ave Maryam yaitu Best Film, Best Film Editing, Best Actress (Maudy Koesnaedi), Best Actor (Chicco Jerikho), Best Director (Ertanto Robby Soediskam). Asean International Film Festival and Awards tahun ini digelar kali keempat. Tahun ini AIFFA mengumumkan 29 film masuk dalam final dan diputar dalam AIFFA dan diputar dalam AIFFA Movie Marathon selama lima hari mulai 25 April hingga 28 April 2019.
Selain Ave Maryam, Dua film panjang lain asal Indonesia juga sukses masuka nominasi yaitu 27 Steps of May dengan kategori Best Screen, Best Actress (Raihaanun), Best Supporting Actor (Verdi Solaiman), dan Best Director Of Photography (Ipul Rachmat Syaiful). Film Tengkorak juga mendapat satu nominasi kategori Best Film Editing. Selain tiga film panjang, aktor senior Slamet Rahardjo ikut mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement dalam AIFFA 2019. Selain masuk nominasi di AIFFA 2019, film ini juga masuk dalam deretan Asia Africa Film Festival pada 24 hingga 28 April. Bertajuk 'Reimagining Asia-Africa' festival itu ditayangkan di Silver Screen (Queen's Head), di kawasan Kemang, Jakarta. Serangkaian film panjang, film pendek serta dokumenter dari 11 negara di Asia dan Afrika ditampilkan, termasuk dari Tanzania, Nigeria, Ghana, Mesir, Mali, Indonesia, India, Palestina, Filipina, Jepang, dan China.
Garis besar cerita film ini sebenarnya cukup umum dan sederhana. Film bercerita mengenai kisah cinta dan pergulatan batin Maryam, seorang biarawati yang mengabdikan sebagian besar waktunya untuk mengurus para biarawati sepuh di susteran. Latar cerita yang digunakan yakni kota Semarang pada tahun 1998. Sampai pada suatu ketika, Maryam dipertemukan dengan Romo Yosef (Chicco Jerikho), sosok yang kemudian membuat dia jatuh hati dan terpaksa menentukan pilihan besar dalam hidup. Berpegang pada janji, atau mengejar sesuatu yang menjadi kebahagiaan dirinya.