Friday, 03 May 2019 11:33

Meredam Krisis Venezuela

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Situasi di Venezuela semakin memanas. Krisis politik yang terjadi setelah Pemilihan Umum dan memenangkan petahana Nicolas Maduro, semakin meningkat. Pemimpin oposisi, Juan Guaido telah menyerukan pendukungnya untuk turun ke jalan, berunjuk rasa setiap hari dengan tujuan melengserkan Maduro dari kursi kepresidenan. Ketegangan di negara Amerika Latin itu semakin diperparah dengan meningkatnya ketegangan di kubu militer yang kini terpecah. Perpecahan itu dipicu oleh klaim Guaido sebelumnya bahwa dia telah mendapat dukungan  militer. Klaim itu dimentahkan oleh Maduro karena para petinggi militer Venezuela masih mendukung Maduro. Juan Guaido telah gagal melakukan kudeta militer. Sehari setelah kegagalan kudeta itu, Guaido kembali menggerakkan ribuan pendukungnya untuk berunjuk rasa. 

Krisis Venezuela yang dipicu oleh perseteruan antara Presiden, Nicolas Maduro dan pemimpin oposisi, Juan Guaido tidak lagi menjadi urusan dalam negeri. Kedua tokoh yang berseteru itu merasa mendapat dukungan dari luar negeri. Nicolas Maduro mendapat dukungan dari Rusia, dan Guaido dari Amerika Serikat. Sebagaimana diberitakan secara luas, Menteri Luat Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo dan Menlu Rusia, Sergey Lavrov telah saling menuduh mengenai penyebab kriris di Venezuela. Amerika Serikat menyatakan bahwa Rusia menjadi penyebab krisis, demikian juga sebaliknya. Negara-negara Amerika Latin, khususnya Meksiko berupaya bersikap netral, dan mendorong diadakannya konferensi untuk mencari solusi.

Dari perkembangan yang ada, masih belum dapat diperkirakan kapan krisis di Venezuela  akan berakhir. Krisis ini telah terjadi sejak 10 Januari 2019 akibat sengketa hasil pemilu Presiden. Akhirnya, hal ini telah menyebabkan keadaan politik dan ekonomi negara itu semakin terpuruk. Ribuan rakyat Venezuela telah meninggalkan negerinya untuk mengungsi ke negara tetangga guna menghindari konflik yang belum pasti penyelesaiannya.  

Apakah bara api di Venezuela akan segera padam atau bahkan semakin membakar negeri itu, akan tergantung kepada Presiden Maduro dan Guaido untuk menyelesaikannya. Memenangkan pertarungan kekuasaan dengan mendapati megaranya porak poranda, atau mencari solusi bagi kebahagiaan rakyatnya. (kbl)

Read 1371 times Last modified on Friday, 03 May 2019 15:53