PT Vale Indonesia Tbk menjajaki peluang kerja sama dengan pengusaha sektor pertambangan asal Jepang, Sumitomo, untuk membangun industri pemurnian nikel atau smelter. Senior Manager of Communications PT Vale Indonesia, Bayu Aji, mengatakan, perkiraan kebutuhan anggaran pembangunan smelter untuk Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah sekitar 30 triliun hingga 40 triliun rupiah. Seperti dikutip Republikaonline, Bayu Aji di Kendari, Minggu (19/5) menjelaskan, utusan Sumitomo sudah melakukan kunjungan survei potensi nikel yang terkandung dalam lahan konsesi Vale seluas 23 ribu hektar. Menurut Sumitomo setelah melakukan survei, potensi pertambangan di atas lahan konsesi Vale menjanjikan. Lahan tersebut tidak hanya mengandung nikel, tetapi ada juga besi, mangan, dan lainnya. Oleh karena itu, Vale optimistis dalam waktu dekat calon mitra akan hadir untuk merealisasikan pembangunan industri pemurnian nikel. Republika