Eskalasi konflik di Libya membuat banyak migran yang tertahan di negara itu menuntut evakuasi untuk keluar dari negara itu sesegera mungkin. Sebelumnya, juga terjadi serangan udara di pusat penahanan yang berlokasi di Ibu Kota Tripoli dan membuat lebih dari 50 orang tewas dan setidaknya 130 lainnya terluka.
Migran yang berada di pusat tahanan juga melakukan aksi mogok makan untuk menuntut evakuasi segera dilakukan. Mereka meminta diselamatkan dari kemungkinan serangan-serangan lainnya, ujar pernyataan para migran di pusat penahanan kepada VOA, Senin (8/7).
Serangan udara yang terjadi di pusat penahanan migran di Tripoli terjadi pada 3 Juli, menyusul konfik yang terjadi antara pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Khalifa Haftar serta pasukan pemerintah yang didukung oleh PBB. Republika.