Thursday, 11 July 2019 00:00

Inovasi Produk JEMUKTI

Written by 
Rate this item
(2 votes)
Karya inovasi mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung mengolah olah limbah kulit jeruk menjadi pembasmi jentik nyamuk. Karya inovasi mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung mengolah olah limbah kulit jeruk menjadi pembasmi jentik nyamuk. Foto : antaranews.com

Lima mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad), terdiri dari Muhamad Imam Muhajir (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), Ajar Faflul Abror (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), Regi Admar Yusup (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), Sandi Sudjatmiko (Fakultas Ilmu Sosial dan politik), dan Diani Citra Ayu (Fikom), berhasil mengembangkan produk pembasmi jentik nyamuk menggunakan bahan utama dari limbah kulit jeruk nipis. Kelima mahasiswa tersebut mengembangkan produk bernama Jentik Nyamuk Mati (Jemukti). Menurut Imam Muhajir, salah satu mahasiswa yang mengembangkan Jemukti, dipilihnya kulit jeruk nipis, karena melalui penelusuran literatur yang melaporkan bahwa kandungan metabolit sekunder yang aktif terhadap jentik nyamuk banyak terkandung dalam jeruk nipis.

 

Selain itu, dipilihnya jeruk nipis sebagai bahan utama karena penggunaannya yang meningkat. Hal itu dilihat dari para penjual sari jeruk nipis yang membuang kulitnya begitu saja.

Dengan begitu, selain ditujukan untuk mengurangi jumlah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia, Jemukti juga diharapkan mampu mengurangi limbah kulit jeruk nipis.  Jemukti berbentuk tablet dan berfungsi membasmi anak nyamuk atau jentik menggunakan teknologi effervescent. Teknologi ini membuat pengguna tidak perlu membubuhkan pembasmi jentik nyamuk ke genangan air, tetapi cukup dengan mencelupkan tablet tersebut dan secara otomatis akan larut dalam air. Teknologi granul effervescent yang ketika dimasukkan ke dalam air akan muncul gelembung yang membantu kelarutan produk dalam air.

 

Jemukti terbuat dari bahan alami berupa kulit jeruk nipis yang diklaim lebih aman dari produk pembasmi jentik nyamuk lain yang umumnya menggunakan produk sintetis. Hal itu membuat Jemukti lebih terjamin aman dan dampak negatifnya lebih minim jika air yang sudah dicampur produk itu ditelan oleh manusia. Bahan yang digunakan lebih aman karena dari ekstrak kulit jeruk, sedangkan produk pembasmi jentik nyamuk yang beredar di pasaran dari bahan sintetik yang mengandung organofosfat, sehingga berbahaya pada manusia. Antara.

 

Read 1084 times Last modified on Thursday, 11 July 2019 11:48