17
July

 

(voinews.id) Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, komitmen Dana Perantara Keuangan (FIF) Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Respons pandemi hingga saat ini telah diamankan sekitar 1,28 miliar dolar AS. Ini termasuk tambahan dari beberapa negara yang telah menyampaikan komitmennya dalam Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20. Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Hasil Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali Sabtu. Ia memerinci komitmen tersebut diantaranya berasal dari Amerika Serikat, Komisi Eropa, Jerman, Indonesia, Singapura dan Inggris.

Sementara itu tambahan negara yang menyampaikan komitmennya dalam dua hari Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 2022 adalah Italia, Tiongkok, Uni Emirat Arab, Jepang dan Korea. Negara-negara G20 menegaskan kembali komitmen dalam menggunakan semua perangkat kebijakan yang tersedia untuk mengatasi tantangan ekonomi guna menjaga stabilitas keuangan dan kesinambungan fiskal jangka panjang. Antara

17
July

 

(voinews.id) Anggota Komisi XI (sebelas) Dewan Perwakilan Rakyat  RI, Anis Byarwati mengatakan, kebijakan pemerintah perlu berfokus kepada berbagai langkah yang efektif, dalam rangka menjaga stabilitas harga nasional guna menekan potensi lonjakan inflasi yang telah menerpa sejumlah negara secara global. Memang benar tentang kondisi lonjakan inflasi AS pasca terjadinya perang Ukraina dan Rusia. Tingginya inflasi AS tahun ini berdampak ke beberapa negara termasuk ke Indonesia. Anis Byarwati dalam rilisnya  di Jakarta, Sabtu mengatakan, inflasi di AS dinilai akan berkaitan erat dengan kenaikan suku bunga.

Selain itu, sejumlah pihak disebut telah menekan Bank Indonesia agar segera menaikkan suku bunganya untuk menyelamatkan diri dari dampak inflasi AS. Anis menekankan, saat ini yang paling penting adalah bagaimana Pemerintah menjaga daya beli masyarakat, karena inflasi akan berdampak pada kenaikan harga yang saat ini tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan, utamanya bagi kalangan menengah ke bawah. Antara

17
July

 

(voinews.id) Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengingatkan seluruh anggota G20 untuk mengatasi risiko eksklusi keuangan yang ada, terutama untuk kelompok rentan dan kurang terlayani. Mengatasi hal ini, Presidensi G20 bersama Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI) dan mitra utama berfokus pada kebijakan mengintegrasikan sisi penawaran sektor keuangan dengan sisi permintaannya.

Hal tersebut dikatakan  Perry dalam Pembukaan Hari Kedua Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 2022 di Badung, Bali, Sabtu. Ia menjelaskan, hal tersebut bertujuan untuk merumuskan kerangka kerja guna mendorong inklusi ekonomi dan keuangan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), perempuan dan pemuda, dengan memanfaatkan manfaat digitalisasi dan mempertimbangkan keseimbangan antara inovasi dan risiko. antara

15
July

 

(voinews.id) Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan, berbagai potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia harus mampu dimanfaatkan demi kemakmuran rakyat yang salah satunya dapat terwujud melalui pembangunan infrastruktur. Selama bertahun-tahun Indonesia ingin memanfaatkan potensi ekonomi untuk kemakmuran rakyat. Sangat penting untuk membangun infrastruktur.

Hal tersebut dikatakan Suahasil Nazara dalam B20-G20 Dialogue bertajuk Finance and Infrastructure Task Force di Jakarta, Kamis. Suahasil menjelaskan,Indonesia mulai membangun infrastruktur dengan sangat serius dalam tujuh tahun terakhir untuk mengeksplorasi potensi Indonesia sehingga rakyat bisa makmur. Ia mencontohkan, salah satu pembangunan infrastruktur yang sangat gencar dilakukan terutama pada pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah jalan tol. Antara