VOInews, Jakarta: Pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mengetahui situasi terkini di Gaza, Palestina dan proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) serta bantuan kemanusiaan.
“Jadi dari pagi (Rabu 1 November 2023) kita terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mengetahui situasi di lapangan dan bagaimana cara kita untuk dapat mengevakuasi warga kita,” kata Menlu Retno dalam keterangan resmi di jakarta pada Rabu (1/11/2023).
Menlu Retno menjelaskan kondisi WNI di Gaza dalam keadaan baik di situasi yang konflik yang masih berlangsung. Pemerintah Indonesia juga terus melakukan komunikasi dengan WNI di tengah keterbatasan jaringan.
“Baik di sini bukan berarti baik seperti kita, duduk-duduk di ruangan ini. Baik di tengah situasi yang sangat tidak baik. Kita terus melakukan kontak dengan mereka, dan kontaknya pun juga on and off. Kadang nyambung, kadang tidak nyambung karena memang situasi sehingga komunikasi tidak selamanya lancar,” ucap Menlu Retno.
Dengan terus berkoordinasi dengan banyak pihak, Menlu Retno menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia akan mengevakuasi para WNI dengan segera.
“Hari ini sejak dini hari, kita terus melakukan kontak di lapangan untuk mencoba melakukan evakuasi. Tentunya informasi ini kita sampaikan setelah kita melakukan kontak dengan banyak sekali pihak. Kemungkinan evakuasi akan dapat dilakukan hari ini,” ucapnya.
Sementara itu, terkait bantuan kemanusiaan, ke gaza Pemerintah Indonesia berencana akan mengirimkannya pada akhir minggu ini.
“Dan barang-barang ini yang kita kirim adalah sudah sesuai dengan permintaan atau kebutuhan mereka,” jelas Menlu RI.
Menlu Retno juga menjelaskan bantuan kemanusiaan yang dikirimkan tak hanya berasal dari pemerintah Indonesia namun juga dari lembaga-lembaga kemanusiaan yang ada di Indonesia.
“Oleh karena itu saya ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada ibu bapak dari lembaga-lembaga kemanusiaan di Indonesia yang sudah berkenan untuk bergabung dengan kami, menunjukkan rasa solidaritas kemanusiaan dengan saudara-saudara kita yang ada di Gaza,” katanya.
VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menyoroti pentingnya komunikasi yang transparan dan inklusif agar program badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selaras dengan prioritas-prioritas Pemerintah Republik Indonesia.
“Perlu komunikasi yang transparan dan inklusif agar program badan PBB selaras dengan prioritas-prioritas Pemri,” ungkap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pidato pembuka yang disampaikan dalam Pertemuan Pleno ke-8 Forum Konsultasi Indonesia-PBB atau Indonesia-United Nations Consultative Forum (IUNCF) Selasa (31/10/2023).
Menlu RI juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap situasi di Gaza dan mendorong Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Tri Tharyat dan The United Nations Resident Coordinator Valerie Julliand mengapresiasi pencapaian Indonesia dalam memenuhi 63% dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan mendorong kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan PBB untuk meningkatkan angka tersebut.
Kegiatan Pleno terdiri dari dua sesi, yaitu sesi laporan Working Group I on Information Sharing and Cooperation Development (WG I) serta Working Group II on Administration (WG II), dan sesi Diskusi Tematik. Di tahun 2023, telah diadakan dua pertemuan WG I untuk membahas kerja sama Pemri - PBB dalam kerangka Keketuaan ASEAN Indonesia (9 Februari 2023) dan kerja sama dalam konteks pelindungan budaya (5 Oktober 2023). Sedangkan, pertemuan WG II telah membahas sejumlah isu administratif seperti Host Country Agreement (HCA), fasilitas konsuler, perpajakan dan kepabeanan, serta aspek teknis kendaraan diplomatik.
Pada sesi kedua, forum mendiskusikan tema “Multilateralism in Achieving Blue Agenda's Commitment,” yang relevan dibahas pasca dilaksanakannya 1st High Level Meeting AIS Forum di Bali, 11 Oktober 2023 lalu.
UN Resident Coordinator menyampaikan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, besar potensi Indonesia untuk memimpin pembahasan Blue Agenda di tingkat global. Sesi ini juga menekankan bahwa multilateralisme menjadi pendekatan kunci dalam memajukan isu tersebut yang juga memerlukan kerja sama erat antara Indonesia dan PBB.
Dalam sesi diskusi, para peserta Pleno yang terdiri dari perwakilan Kementerian/Lembaga dan Badan-Badan PBB selanjutnya menyepakati pentingnya intensifikasi koordinasi rutin antara Pemri-PBB, serta penguatan kerja sama PBB dengan Sekretariat ASEAN.
Tahun ini menandai satu dekade sejak IUNCF pertama kali diadakan pada 2013. Dalam kurun waktu sepuluh tahun, IUNCF telah memainkan peran penting sebagai forum konsultasi reguler yang memperkuat koordinasi antara Kementerian/Lembaga Indonesia dan Badan-Badan PBB.
VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu Menteri Luar Negeri Belanda, Hanke Bruins Slot, Selasa (31/10/2023). Pertemuan yang berlangsung di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jakarta ini bagian dari kunjungan perdana Hanke ke Indonesia. Dalam pertemuan ini, Menlu Retno dan Hanke membicarakan pelbagai bidang, seperti perdagangan, ekonomi, hingga isu regional.
VOInews, Jakarta: Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan Indonesia sangat marah terhadap kondisi yang semakin buruk di Gaza, Palestina.
“Tadi saya memimpin rapat terbatas mengenai Palestina, Indonesia sangat marah terhadap memburuknya situasi di Gaza terutama situasi kemanusiaan,” ucap Presiden Joko Widodo melalui YouTube Sekretariat Presiden, yang dipantau dari Jakarta, Senin (30/10/2023).
Presiden juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia terus mengikuti perkembangan terkini kondisi di Gaza dan dengan tegas mengutuk keras serangan Israel kepada masyarakat sipil.
“Kita terus ikuti secara dekat perkembangan di Gaza dan posisi Indonesia sangat jelas dan tegas mengutuk keras serangan acak terhadap masyarakat sipil dan fasilitas sipil di Gaza,” tegasnya.
Kepala negara juga menegaskan gencatan senjata harus terus diupayakan dan bantuan kemanusiaan harus terus di salurkan. Ia menambahkan, Indonesia terus melakukan komunikasi dengan banyak pihak untuk mengupayakan penyelesaian konflik.
“Indonesia akan mengirim bantuan kemanusiaan yang akan disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan rakyat Palestina dan kloter pertama akan dikirimkan minggu ini. Bantuan ini adalah gabungan bantuan dari pemerintah dan dunia usaha serta masyarakat,” tutupnya.