Islam dan kebangsaan kerap dipertentangan oleh sejumlah kelompok. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat untuk tidak lagi membuat jarak antara Islam dengan semangat kebangsaan, terlebih lagi mempertentangkan keduanya. Hal ini disampaikan Jusuf Kalla saat berpidato di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 23 Juni 2018. Menurutnya membuat jarak apalagi mempertentangkan keduanya jelas tidak menguntungkan bagi kehidupan sebagai Muslim sekaligus Warga Negara Indonesia.
Jusuf Kalla yang menerima gelar Doktor Honoris Causa itu menyatakan prinsip Islam memainkan peran sangat penting dalam pembentukan semangat kebangsaan Indonesia. Berdasarkan sejarah dan dinamika umat muslim di negeri ini, Islam menjadi faktor pemersatu suku bangsa dengan adat dan tradisi yang beragam.
Dalam pidatonya yang berjudul “Aktualisasi Prinsip Islam dan Penguatan Semangat Kebangsaan”, itu Wakil Presiden memaparkan bukti sejarah bagaimana proses penyebaran Islam berkontribusi dalam menyatukan nusantara.
Ia menuturkan Islam mendorong menguatnya solidaritas sesama muslim, atau ukhuwah Islamiyah, di antara berbagai suku dan etnis. Tindakan ini kemudian berkembang menjadi solidaritas sesama warga tanah air atau ukhuwah wathaniyah ketika Belanda menjajah Indonesia.
Jusuf Kalla menegaskan, Islam adalah ajaran yang menduduki tempat tertinggi dan mulia dalam kehidupan setiap dan seluruh Muslim. Karena itu, harus tetap menempatkan Islam dalam ketinggian dan kemuliaannya itu, dan tidak mereduksinya ke dalam realitas dan fenomena empiris-sosiologis, seperti semangat kebangsaan atau nasionalisme.
Sementara, semangat kebangsaan atau nasionalisme adalah produk manusia. Wakil Presiden menyebutkan, semangat kebangsaan terbentuk karena berbagai faktor, seperti sejarah, perkembangan dan dinamika sosial, budaya dan keagamaan masyarakat Indonesia dalam riwayatnya yang panjang.
Menurutnya, semua faktor ini berkombinasi memainkan peran dalam pembentukan semangat kebangsaan. Secara khusus,semangat kebangsaan atas prinsip Islam juga memainkan peran sangat penting dalam pembentukan semangat kebangsaan Indonesia. Jusuf Kalla menegaskan, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila merupakan aktualisasi dari nasionalisme religius dalam kelima silanya.
Kementerian Pertanian RI belum lama ini merilis varietas baru padi gogo, dengan hasil panen tinggi dan berumur pendek, untuk pertanian di lahan kering yang disebut inbrida padi gogo -Inpago. Padi gogo atau padi kering adalah padi yang ditanam di daerah ladang dan perbukitan, bukan di persawahan yang membutuhkan banyak air.
Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Prof Dr Dedi Nursyamsi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (24/6) mengatakan, dengan padi gogo varietas baru itu, Kementerian Pertanian semakin percaya diri untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045, melalui pemanfaatan lahan kering, lahan rawa, dan lahan irigasi. Ia menambahkan, semua potensi lahan siap dikerahkan, karena varietas unggul di setiap tipe lahan telah tersedia. Sebelumnya petani Indonesia hanya bertumpu pada lahan irigasi.
Menurut Dedi, potensi lahan kering untuk pengembangan padi gogo sangat besar. Dari luas 80 juta hektar lahan kering, yang sesuai untuk padi gogo mencapai 24,7 juta hektar. Lahan tersebut terbagi menjadi lahan kering masam seluas 21 juta hektar dan lahan kering iklim kering 3,7 juta hektar. Ia menambahkan, hasil riset Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, padi gogo itu dapat dipanen dengan hasil 7 hingga 10 ton beras per hektar pada umur 110 hari. Dedi meyakini, cukup dengan produksi 4 ton beras per hektar, Indonesia sudah surplus pangan.
12 gram varietas padi yang dihasilkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yaitu inbrida padi gogo, berpotensi menghasilkan 10,2 ton per hektar pada umur 111 hari. Jenis padi ini juga toleran terhadap keracunan Aluminium dan kekeringan serta tahan penyakit blas ras 033. Varietas itu jauh lebih unggul dibanding varietas lokal yang hanya 1 sampai 2 ton per hektar dengan umur panen 6 bulan.
Sementara itu, menurut Direktur Institut Agroekologi Indonesia, Syahroni, hadirnya varietas padi ladang berproduksi tinggi dan berumur pendek, mematahkan anggapan cita-cita lumbung pangan dunia hanya bisa terwujud dari sawah irigasi.
Syahroni mengatakan, justru padi ladang menjadi harapan bagi Indonesia. Varietas padi ini tidak membutuhkan banyak air dan dapat ditanam di manapun.
Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) kembali melepasliarkan lima individu orangutan di Hutan Kehje Sewen, Kutai Timur (Kutim), Senin (25/6/2018). CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite mengatakan, pelepasliaran orangutan ini bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur. Dikatakannya, lima individu orangutan yang dilepasliarkan adalah hasil proses rehabilitasi di Samboja Lestari, terdiri dari satu jantan yaitu Julien (7 tahun), dan empat betina yaitu Erina (8), Cheryl (7), Nicola (13), dan Choki (7). Kelimanya akan diberangkatkan dari Samboja Lestari langsung ke titik-titik pelepasliaran di Hutan Kehje Sewen yang berjarak 20 jam perjalanan. Kelima orangutan ini dinilai telah memiliki keterampilan dan perilaku yang memenuhi syarat agar bisa hidup mandiri di hutan.
Jamartin Sihite mengatakan, pelepasliaran ini adalah yang keenam belas kalinya dilaksanakan oleh Yayasan BOS, bekerja sama dengan BKSDA Kaltim. Menurutnya, hutan yang menjadi rumah baru bagi lima individu orangutan tersebut merupakan kawasan hutan restorasi ekosistem seluas lebih dari 86 ribu hektar di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur. Hutan tersebut telah menampung 86 individu orangutan hasil pelepasliaran. Dikatakannya, kegiatan pelepasliaran yang secara rutin dilaksanakan oleh Yayasan BOS secara nyata berhasil meningkatkan populasi orangutan di alam liar. Namun di sisi lain, ini mendorong daya tampung hutan pelepasliaran mendekati batasnya. Bahkan, survey yang dilakukan Yayasan BOS di Hutan Kehje Sewen menunjukkan, bahwa hutan ini sanggup menampung 150 orangutan, sementara kini populasinya mencapai 91 orangutan. Kondisi ini mendorong Yayasan BOS untuk terus mencari kawasan hutan alternatif yang memenuhi syarat untuk pelepasliaran orangutan di masa yang akan datang.
Jamartin Sihite menambahkan, masih ada ratusan orangutan di Samboja Lestari menanti dilepasliarkan, namun kapasitas hutan pelepasliaran masih kurang. Oleh sebab itu Yayasan Borneo Orangutan Survival BOS meminta dukungan masyarakat, pemerintah daerah, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menambah areal pelepasliaran di Kalimantan Timur. Jamartin mengatakan, manusia sangat membutuhkan berbagai jasa lingkungan dari hutan, yaitu air dan udara bersih, berbagai hasil hutan, serta iklim yang teregulasi dengan baik. Sementara itu Orangutan menjaga kualitas hutan. Oleh sebab itu keberadaan mereka sangat penting bagi manusia.
Di tengah gejolak ekonomi global, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 sebesar 5,2 persen. Hal tersebut berdasarkan pada pertumbuhan ekonomi kuartal I yang mencapai 5,1 persen sebagaimana laporan Bank Dunia edisi Juni, serta dorongan dari investasi yang semakin meningkat. Prospek ekonomi Indonesia terus positif selama sisa tahun ini dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB diproyeksikan mencapai 5,2 persen pada 2018 karena permintaan domestik yang lebih kuat. Demikian dikatakan Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rodrigo A Chaves, dalam paparannya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/6) seperti dirilis Kompas. Chaves menjelaskan, harga komoditas global yang tinggi menyebabkan tingkat investasi di Indonesia ikut meningkat.
Dorongan investasi utamanya pada mesin, peralatan dan kendaraan yang dinilai menghasilkan pertumbuhan modal tercepat dalam periode lebih dari lima tahun terakhir. Lebih lanjut, Chaves menilai meski prospek ekonomi Indonesia ke depan masih positif, namun tetap ada risiko yang mengintai. Risiko terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia utamanya dari gejolak di pasar keuangan global serta gangguan dari ketidakpastian perdagangan Internasional. Untuk menghadapi risiko tersebut, Indonesia dinilai perlu tetap memperkuat fundamental ekonomi makro sebagai penyangga terhadap dampak dinamika global. Fundamental ekonomi Indonesia yang kuat nampak dalam upaya menjaga tingkat inflasi yang tetap terkendali serta tingkat utang yang hanya setengah dari ambang batas hukum yang berlaku.
Rodrigo A Chaves mengatakan, ke depan, kemajuan Indonesia akan bergantung pada kebijakan struktural yang penting seperti upaya untuk menyediakan keterampilan yang tepat untuk masa depan bagi masyarakat. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi memang mengalami pertumbuhan signifikan. Pada kuartal I 2017 (year on year) pertumbuhan PMTB hanya 4,77 persen. Tahun ini Modal Tetap Bruto tumbuh 7,95 persen.
Indonesia menampilkan potensi kemaritiman ke sejumlah pengusaha internasional dalam ajang Pameran Posidonia 2018 di Athena, Yunani, pada 4 hingga 8 Juni 2018. Keikutsertaaan Indonesia untuk pertama kalinya dalam ajang itu berkat kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Republik Yunani di Athena dengan Dewan Pimpinan Pusat Indonesian National Shipowners Association DPP INSA. Demikian dikatakan Ketua Umum DPP INSA, Carmelita Hartoto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (6/6). KBRI bersama DPP INSA membuka Paviliun Indonesia untuk menampilkan khasanah usaha maritim dalam negeri yang terbaik.
Pameran perkapalan internasional Posidonia merupakan pameran yang telah berjalan selama 50 tahun. Peserta dan pengunjung Pameran Posidonia merupakan pelaku usaha sektor maritim internasional, seperti pemilik perusahaan perkapalan, agen kapal, industri peralatan maritim.
Pameran perkapalan internasional Posidonia 2018 diikuti oleh lebih dari 101 negara dengan lebih dari 1.800 peserta dan diharapkan dapat menyedot lebih dari 20.000 pengunjung. Pameran itu menampilkan produk perkapalan, galangan, registrasi kapal, badan klasifikasi, kepelautan, asuransi, pembiayaan, pelabuhan dan ragam produk dan jasa lainnya.
Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras membuka langsung pameran Posidonia 2018. Alexis Tsipras sempat berbincang dengan Duta Besar Indonesia untuk Republik Yunani Ferry Adamhar dan Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto di Paviliun Indonesia. Alexis Tsipras mengharapkan adanya hubungan insan maritim di antara kedua negara yang lebih kuat dan saling mendukung.
Menurut Carmelita, potensi kerja sama sektor maritim antara Indonesia dan Yunani cukup terbuka. Terlebih Presiden Joko Widodo telah mencanangkan Indonesia sebagai negara Poros Maritim Dunia. Tentunya kerja sama dengan pemain utama perkapalan dunia akan menunjang terealisasinya Indonesia sebagai negara Poros Maritim Dunia.
Pada pameran kali ini, Paviliun Indonesia mendapat antusiasme pengunjung. Bahkan, banyak yang tertarik untuk berinvestasi kerja sama dan juga berkeinginan mencoba mencari mitra untuk membangun pabrik suku cadang kapal. Hal ini merupakan nilai positif untuk mengikis ketergantungan suku cadang kapal yang dibutuhkan agar tidak lagi impor.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Yunani Ferry Adamhar bersama delegasi INSA juga melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Perhubungan dan Perumahan Hong Kong Dr. Raymond So Wai-man. Perbincangan mereka terkait potensi kerja sama penyewaan, pembiayan pembangunan kapal dan pengembangan jalur kapal antarpulau terkait registrasi pengiriman barang internasional melalui laut dan teknologi informatika untuk meningkatkan infrastruktur kapal di Indonesia.
Kementerian Perindustrian mendorong percepatan penyelesaian perundingan dalam kerangka kerja sama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Setelah 11 putaran perundingan dilaksanakan sejak Maret 2016, diharapkan tahun ini IA-CEPA bisa difinalisasi. Demikian dikatakan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai bertemu dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan AO di Jakarta, Kamis (31/5). Airlangga berharap dengan rencana Perdana Menteri Australia datang ke Indonesia pada Juli nanti, IA-CEPA bisa ditandatangani. Pasalnya, sebagian besar isu terkait sektor industri yang dibahas sudah selesai dan disepakati kedua belah pihak. Menperin menyebutkan, misalnya Australia sudah menyetujui jika Indonesia ingin menerapkan Tariff Rate Quota (TRQ) untuk produk baja gulungan canai panas atau dingin (hot/cold rolled steel coil). Selain itu, Australia bersedia mengeliminasi seluruh pos tarifnya saat perjanjian mulai berlaku.
Airlangga meyakini, adanya kerja sama bilateral yang komprehensif ini akan meningkatkan nilai ekspor produk Indonesia ke Australia. Airlangga menjelaskan, Indonesia, sedang memacu ekspor produk manufaktur yaitu tekstil, pakaian jadi dan produk alas kaki. Indonesia sedang meminta agar bea masuknya bisa diturunkan. Saat ini produk Indonesia dikenakan bea masuk sebesar 10 sampai 17 persen.
Kementerian Perindustrian mencatat, volume perdagangan RI-Australia sepanjang tahun 2017mencapai 8,53 miliar dolar AS, lebih tinggi dibanding tahun 2016 di angka 8,45 miliar dolar AS. Sedangkan, total nilai perdagangan kedua negara pada periode Januari-Maret berkisar 2,03 miliar dolar AS.
Selama ini, komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Negara Kanguru tersebut, antara lain furnitur, produk karet dan kimia olahan, makanan dan minuman, tekstil,serta elektronik.
Airlangga menyampaikan, Indonesia masih berkeinginan untuk dapat meningkatkan ekspor ke Australia berupa kendaraan dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) baik itu yang mesin menggunakan bahan bakar maupun elektrik. Hal itu mengingat industri otomotif di Australia tutup semua. Ini menjadi peluang bagi Indonesia.
Terkait mobil listrik, Australia masih meminta agar produk yang masuk ke negaranya adalah kendaraan dengan komponen lokal yang berasal dari kawasan Asean mencapai 40 persen, sementara Indonesia mengusulkan sekitar 20-30 persen.
Sementara itu Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) I Gusti Putu Surywirawan menyatakan, peluang ekspor kendaraan Indonesia ke pasar Australia cukup besar. Terlebih lagi, sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0, industri otomotif merupakan salah satu dari lima sektor manufaktur yang diprioritaskan menjadi percontohan pada tahap awal untuk implementasi industri 4.0 di Tanah Air. Dalam peta jalan tersebut, pemerintah akan memacu industri otomotif nasional agar mampu menjadi champion untuk ekspor kendaraan ICE (internal combustion engine/mesin pembakaran dalam) dan EV (electric vehicle/kendaraan listrik).
Peringatan Hari Lahir Pancasila yang ditetapkan setiap tanggal 1 Juni harus dimanfaatkan sebagai momen pengingat, momen pemacu, dan momen aktualisasi nilai-nilai Pancasila. Demikian dikatakan Presiden Joko Widodo di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jum’at (01.06) lalu seperti dikutip Kantor Berita Antara. Bahkan Presiden meminta warga Indonesia menjadikan Hari Lahir Pancasila sebagai upaya membangun bangsa dan mengajak ulama hingga elemen masyarakat lainnya untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Selain itu Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara majemuk yang terdiri atas berbagai suku dan agama kerap diiringi berbagai isu intoleransi. Oleh karena itu, menurut presiden pengamalan Pancasila dibutuhkan untuk menghadapi hal tersebut. Presiden Joko Widodo menjelaskan negara mana pun di dunia ini akan selalu berproses menjadi masyarakat yang Bhinneka dan majemuk. Sering kali kemajemukan ini juga dibayang-bayangi oleh resiko intoleransi, ketidakbersatuan dan ketidakgotongroyongan.
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo mengatakan kini saatnya masyarakat Indonesia berbagi pengalaman dalam ber-Bhinneka Tunggal Ika dalam bertoleransi serta dalam membangun persatuan dan kebersamaan. Presiden juga mengajak serta seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mengamalkan Pancasila dalam kesehariannya. Presiden menekankan semangat bersatu berbagi dan berprestasi akan meneguhkan derap langkah bangsa Indonesia menuju negara yang maju dan jaya.
Sementara itu , Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar seperti dikutip laman Kantor Berita Antara mengajak bangsa Indonesia menggunakan momentum Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni menjadi sarana meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Muhaimin mengatakan Hari lahir Pancasila harus jadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk bersatu, bahu-membahu meningkatkan persatuan.
Pada waktu yang sama, Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latief mengatakan Hari Kelahiran Pancasila tahun ini spesial karena bersamaan dengan tahun politik, Ramadan dan perhelatan olahraga Asian Games. Yudi Latief berharap masyarakat dapat menumbuhkan rasa persatuan, berbagi dan soliditas. Ia mengimbau perbedaan pilihan di masyarakat jangan sampai mengakibatkan perpecahan. Yudi Latief berharap masyarakat tetap menahan diri dalam semangat persatuan.
Lembaga pemeringkat Internasional Standard & Poors (S&P) mempertahankan sovereign credit rating Indonesia pada BBB-/A-3 dengan outlook stabil. Lembaga pemeringkat Standard and Poors (S&P) mengafirmasi peringkat Indonesia tetap pada level layak investasi (investment grade) pada Kamis (31/5). Dalam siaran pers-nya S&P memberikan afirmasi atas Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada level BBB-/outlook stabil. Beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut, antara lain, beban utang pemerintah yang relatif rendah serta kinerja fiskal dan tingkat utang luar negeri yang moderat. Rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam beberapa tahun ke depan diproyeksikan akan tetap stabil. Hal tersebut mencerminkan keseimbangan fiskal yang juga relatif stabil.
Meningkatnya pendapatan pajak sebagai dampak dari amnesti pajak dan meningkatnya harga minyak dunia diproyeksikan memperbaiki penerimaan negara. Dari sisi eksternal, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia diproyeksikan akan menyempit dalam beberapa tahun ke depan. Hal itu mencerminkan permintaan global yang stabil dan harga komoditas yang lebih tinggi. Fleksibilitas rupiah dan kebijakan kehati-hatian dalam mengelola risiko utang luar negeri jangka pendek korporasi telah mendorong penurunan rasio kebutuhan pembiayaan eksternal terhadap current account receipt (CAR). Risiko pemburukan pada beban pembiayaan eksternal yang dihadapi Indonesia telah menurun secara signifikan. Selain itu, perumusan kebijakan Indonesia dianggap efektif dalam mendukung keuangan pemerintah yang berkesinambungan dan pertumbuhan ekonomi yang berimbang.
Untuk mendukung daya beli dan konsumsi, pemerintah mengambil langkah antara lain menahan kenaikan harga minyak dan listrik. Upaya tersebut dinilai bersifat temporer dan momentum reformasi akan kembali menguat. Secara khusus, Bank Indonesia dinilai memegang peranan penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi serta meredam tekanan pada perekonomian dan pasar keuangan.
Sementara itu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai dipertahankannya peringkat Indonesia oleh Standard and Poor`s pada level "BBB-/" atau layak investasi (Investment Grade) dengan prospek stabil merupakan cerminan fundamental ekonomi Indonesia yang baik dan kebijakan ekonomi domestik yang kredibel. Perry Warjiyo mengatakan, peringkat dari Standard and Poor`s tersebut semakin memperkuat keyakinan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global yang terus berlanjut. Perry Warjiyo mengatakan, dalam kaitan afirmasi rating tersebut, koordinasi antar-otoritas akan terus diperkuat. Hal itu untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan.
Saudara, Perhelatan akbar Asian Games 2018 di Jakarta – Palembang yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus nanti diharapkan akan memberikan manfaat yang besar kepada bangsa Indonesia. Salah satu manfaat yang dirasakan oleh masyarakat adalah dampak langsung ekonomi dari berbagai sektor. Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 Erick Thohir, menjelaskan bahwa penyelenggaraan Asian Games 2018 akan memberikan legacy dan membawa dampak positif yang besar bagi Indonesia baik dari sisi dampak ekonomi, Terkait dengan dampak ekonomi, Berdasarkan perhitungan sementara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional-Bappenas dampak ekonomi dari pengeluaran pengunjung selama tinggal di Indonesia untuk Asian Games 2018 sebesar Rp 3.6 Triliun dengan komposisi 88 persen pengeluaran berasal dari penonton dan wisatawan, diikuti 4,67 persen pengeluaran oleh atlet, 3,96 persen pengeluaran awak media, 2,34 persen pengeluaran officials, dan 0,77 persen pengeluaran sukarelawan. Akomodasi diperkirakan menjadi komponen pengeluaran terbesar yang mencapai 1,3 triliun rupiah. Hal itu dikatakan Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018-INASGOC Erick Thohir dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (30/5/2018). Ia mengatakan, pengeluaran pengunjung diharapkan juga termasuk pembelian merchandise resmi Asian Games 2018.
Direktur Merchandise Panitia Pelaksana Asian Games 2018 Mochtar Sarman mengatakan bahwa Panitia mendahulukan perusahaan dan Usaha Mikro Kecil Menengah-UMKM nasional untuk menjadi pemegang lisensi merchandise resmi, hal ini merupakan upaya dalam mempromosikan produk dalam negeri kepada dunia. Panitia Pelaksana Asian Games 2018 telah memilih 17 perusahaan dan UMKM nasional sebagai pemegang lisensi untuk memproduksi dan menjual merchandise resmi Asian Games 2018. Mochtar menjelaskan, 17 pemegang lisensi melalui proses seleksi yang ketat. Beberapa komponen yang coba diukur adalah kualitas dan orisinalitas produk dan kekuatan jaringan distribusi. Selain itu mitra pemegang lisensi harus memiliki daya serap mitra dan pemberdayaan mitra UMKM serta memiliki kredibilitas perusahaan yang baik.
Terkait dari sisi desain merchandise, Ketua Pelaksana Asian Games - Erick Thohir menjelaskan bahwa keseluruhan produk tanda mata adalah karya anak bangsa Indonesia. Melalui Asian Games, INASGOC berupaya agar produsen dan desainer Indonesia naik kelas secara global. Menariknya lagi, Erick menjelaskan bahwa tidak ada dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang digunakan untuk produksi merchandise, karena produksi dilakukan oleh para mitra dengan skema bagi hasil. Saat ini, merchandise resmi Asian Games 2018 telah dijual di website resmi Asian Games 2018, lebih dari 2,000 pusat perbelanjaan waralaba, portal belanja online dan booth resmi yang tersebar di beberapa mal. INASGOC menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu membeli merchandise resmi, karena hasil dari penjualannya akan langsung diserahkan ke negara.
Dalam dua pekan terakhir, Bank Indonesia-BI dua kali menaikkan suku bunga acuan, 0,25 persen. Saat ini suku bunga acuan BI sebesar 4,75 persen. Suku bunga acuan BI atau BI 7-Day Reverse Repo Rate pada posisi 4,25 persen sejak September 2017. Pada 17 Mei 2018, suku acuan BI naik menjadi 4,5 persen. Dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, pada 30 Mei 2018 suku bunga acuan BI diputuskan naik menjadi 4,75 persen. Rapat Dewan Gubernur itu merupakan Rapat Dewan Gubernur tambahan pada bulan ini. Dalam rapat itu, BI juga menaikkan suku bunga simpanan bank di BI dalam bentuk rupiah sebesar 25 basis poin menjadi 4 persen. Suku bunga pinjaman rupiah bank dari BI juga naik 0,25 persen menjadi 5,5 persen.
Keputusan itu berarti mengubah stance kebijakan bank sentral dari netral menjadi bias ketat. Perubahan sikap kebijakan itu diambil sebagai respons atas perubahan kondisi perekonomian global yang dipicu langkah bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuannya hingga akhir tahun ini.
Setelah pengumuman Bank Indonesia tersebut, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta, kemarin sore, bergerak menguat tipis sebesar 2 poin menjadi 13.993 dari posisi sebelumnya 13.995 per dolar Ameriksa Serikat.
Mengutip laporan kantor berita Antara pada Rabu, Director of Asia & Pacific Department of the International Monetary Fund Changyong Rhee menilai kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia merupakan keputusan yang tepat untuk mengantisipasi terjadinya risiko.
Rhee mengatakan keputusan untuk menaikkan suku bunga acuan total mencapai 50 basis poin dari sebelumnya 4,25 persen menjadi 4,75 persen merupakan respon untuk menjaga kemungkinan kenaikan inflasi inti dari penguatan dolar Amerika, suku bunga acuan di tingkat global dan harga minyak dunia.
Tekanan eksternal itu yang telah menyebabkan terjadinya pembalikan arus modal keluar dan perlemahan mata uang di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam beberapa minggu terakhir.
Menurut Changyong Rhee, meski situasi ini membutuhkan pengawasan secara menyeluruh, Indonesia telah berada pada posisi yang lebih kuat dibandingkan pada masa lalu dalam menghadapi tekanan eksternal, karena mempunyai ketahanan ekonomi yang baik.