Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia A.M. Fachir menanggapi beredarnya isu larangan WNI mengunjungi Yerusalem dengan mengatakan setiap negara memiliki kebijakan sendiri dalam hal pemberian visa.A.M.Fachir, di Jakarta, Kamis mengatakan semua negara memiliki kebijakan untuk menentukan langkah-langkah atau keputusan terkait pemberian fasilitas visa.Tentu aturan Internasionalnya juga ada terkait itu.
Sejauh ini, belum ada pernyataan publik dari pihak Israel terkait isu tersebut.Sebelumnya, muncul isu wisatawan yang berpaspor Indonesia tidak dapat mengunjungi Yerusalem setelah 9 Juni. Warga Negara Indonesia dikabarkan masih diperbolehkan masuk sebelum tanggal yang ditetapkan.Pemerintah Israel disebut-sebut tidak membolehkan turis asal Indonesia masuk ke Israel sebagai tanggapan atas penolakan pemerintah Indonesia untuk memberikan visa turis kepada warga Israel.antara
Pada tanggal 8 Juni 2018 dimulai pemilihan anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 2019-2020. Indonesia menjadi salah satu kandidat dan bersaing dengan Maladewa. Seperti dilaporkan Kantor Berita Radio Nasional, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta, Rabu (30/5) menyatakan, Indonesia telah memiliki 4 agenda prioritas jika nantinya terpilih kembali menjadi anggota tidak tetap tersebut. Pertama, Indonesia akan melanjutkan kontribusi untuk bidang perdamaian.
Ke dua, Indonesia ingin memperkuat organisasi-organisasi regional. Ke tiga adalah menghubungkan antara isu perdamaian dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, karena ini sangat terkait satu sama lain. Ke empat, Indonesia berupaya untuk meningkatkan kerja sama dalam memerangi kejahatan transnasional. Menurut Retno Marsudi, penggalangan dukungan bagi pencalonan Indonesia periode 2019-2020 akan terus dilakukan hingga sepekan menjelang proses pemilihan 8 Juni mendatang. Indonesia optimistis, kontribusi yang diberikan selama ini bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia, merupakan rekam jejakpositif. kbrn
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Jakarta, pada Kamis (31 Mei) menggelar pertemuan khusus untuk mempersiapkan Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development -CEAPAD ke tiga di Bangkok, Thailand pada bulan Juni mendatang CEAPAD merupakan pertemuan setingkat menteri negara-negara Asia Timur yang terdiri atas sepuluh negara ASEAN, Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan yang menjadi mitra pembangunan untuk Palestina Usai pertemuan tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachir, mengatakan, Indonesia melalui pertemuan CEAPAD akan terus berupaya untuk memobilisasi dukungan kepada Palestina dan bersinergi dengan negara-negara tersebut untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik di Palestina
“Pertemuan senior official pada hari ini sebenarnya persiapan untuk pertemuan tingkat menteri bulan depan di Thailand. Jadi yang pertama adalah di Jepang, yang ke dua di Indonesia pada 2014, dan yang ke tiga agak cukup terlambat, empat tahun bedanya, di Thailand. Dan kita ini salah satu venue kita untuk memobilisasi dukungan kepada Palestina dan dalam kaitan ini adalah di kawasan Asia Tenggara ini. Dan kita tentu selalu ikut aktif dalam inisiatif seperti ini.”
AM Fachir menambahkan, melalui CEAPAD, Indonesia juga terus berupaya untuk meningkatkan sinergi dengan negara – negara Asia Timur untuk memberikan kontribusi terkait perwujudan perdamaian dan peningkatan kapasitas di Palestina. Selain itu, Indonesia juga mengimbau kepada seluruh Lembaga Swadaya Masyarakat dan sektor swasta yang ada untuk terlibat dan ikut memberikan kontribusinya melalui CEAPAD Indonesia sendiri pernah menjadi tuan rumah pertemuan CEAPAD ke dua pada tahun 2014 Pada saat itu, Presiden Indonesia dan Perdana Menteri Palestina secara resmi membuka penyelenggaraan pertemuan tersebut CEAPAD ke dua menghasilkan komitmen dukungan dari negara-negara Asia Tenggara sejalan dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi oleh Kementerian Pembangunan Palestina CEAPAD ke dua dinilai cukup berhasil dengan partisipasi dari 22 negara dan Lembaga-Lembaga Keuangan Internasional (Rezha)
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Portugal, Ibnu W. Wahyutomo, menyerahkan Surat Kepercayaan kepada Presiden Republik Portugal Marcelo Rebelo de Sousa di Istana Kepresidenan Palacio de Belem, Lisabon, Selasa (29/5). Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya Kedutaan Besar RI Lisabon, Rudi Winandoko, kepada Antara London, Rabu (30/5) mengatakan, dalam pertemuan dengan Duta Besar Ibnu W. Wahyutomo setelah upacara penyerahan surat kepercayaan, Presiden Portugal menyampaikan, Indonesia adalah bangsa yang besar dan merupakan pemimpin di kawasan ASEAN.
Oleh karena itu, Indonesia diharapkan dapat memainkan peran besar di forum Internasional, seperti halnya Portugal yang terus berupaya berperan di dunia Internasional. Duta Besar Ibnu W. Wahyutomo mengatakan, Indonesia memiliki prioritas meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Portugal. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar Indonesia bisa mendapatkan manfaat nyata dari tiap hubungan bilateral dengan negara sahabat. antara