Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memanfaatkan perayaan Waisak di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah, Selasa untuk mensosialisasikan dua hajatan besar yaitu Asian Games dan Asian Paragames 2018. Menpora meminta dukungan kepada semuanya agar kontingen Indonesia bisa memberikan kabar terindah dan medali yang banyak. Hal itu dikatakan Menpora Imam Nahrawi dihadapan ribuan umat Budha yang merayakan Waisak. Menurut dia, menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Paragames 2018 merupakan momen bagi Indonesia untuk meraih prestasi melalui olahraga. Selain memberikan sambutan di sela perayaan Waisak, Menpora Imam Nahrawi juga bertemu langsung dengan perwakilan pemuda dari beberapa negara di Asia yang diundang secara khusus pada rangkaian perayaan Waisak yang dipusatkan di Candi Mendut dan Borobudur. Perwakilan pemuda yang hadir di Yogjakarta dan Magelang dalam rangka melepas peserta International Conferen on ASEAN Buddhist Youth 2018 yang terlibat dalam karnaval dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur diantaranya dari Tajikistan, Afganistan, Slovenia serta dari negara ASEAN. Antara
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa pembangunan karakter kebangsaan dapat membentengi masyarakat dari pengaruh negatif perkembangan teknologi dan persaingan industri modern. Hal itu dikatakan Presiden usai menghadiri Peresmian Penutupan Pengkajian Ramadhan 1439 H PP Muhammadiyah Tahun 2018 di Kampus Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Ciracas, Jakarta Timur pada Selasa. Menurut Presiden, pembangunan karakter bangsa sangat diperlukan seiring kemajuan zaman. Dia menjelaskan sejumlah organisasi masyarakat memiliki peran besar dalam mengembangkan karakter kebangsaan di masyarakat.
Dalam sambutannya, Presiden pun mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi membangun bangsa dengan kebaikan dalam memperingati perayaan kemerdekaan RI Ke-73. Sejumlah pejabat yang mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi pada Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin. (Antara)
Yayasan Pendidikan Sukarno (YPS) bersama Universitas Bung Karno (UBK) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di bidang pendidikan dan penelitian dengan Kedutaan Besar Republik Bolivarian Venezuela. Melalui nota kesepahaman tersebut diharapkan Venezuela dan Indonesia mampu memperkuat hubungan di berbagai bidang termasuk di bidang politik, sosial, dan kebijakan luar negeri. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Republik Bolivarian Venezuela Gladys Urbaneja Duran di Kampus Universitas Bung Karno, di Jakarta, Senin, 28 Mei.
" Kami menandatangani dua perjanjian, MoU dengan Universitas Bung Karno, dan Yayasan Universitas Bung Karno ini, untuk memperkuat hubungan kerjasama di bidang pendidikan, tidak hanya kedutaan saya, perwakilan kedutaan saya, tetapi juga dari negara saya. Kami memiliki kemungkinan untuk menghubungkan universitas ini dengan universitas atau lembaga pendidikan di negara saya. Di bidang teknis, masalah sosial, masalah politik, masalah kebijakan luar negeri, saya pikir kita bisa memperkuat hubungan kita.’’ Dubes Duran menjelaskan
Duta Besar Gladys Urbaneja Duran menambahkan, kerja sama ini merupakan bukti eratnya ikatan antara Venezuela dengan Indonesia. Kerjasama ini baru pertama kalinya dilakukan oleh kedua belah pihak. Sebelum penandatanganan nota kesepahaman ini Ketua YPS, Rachmawati Soekarnoputri yang juga anak dari Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno mengirimkan surat ucapan selamat atas terpilihnya kembali Nicolas Maduro sebagai Presiden Republik Bolivarian Venezuela. Surat tersebut secara langsung dititipkan kepada Duta Besar Gladys Urbaneja Duran dan dibacakan di hadapan peserta pertemuan. Selain mengucapkan selamat kepada Maduro yang kembali terpilih sebagai presiden Venezuela, Rachmawati juga mengucapkan selamat kepada seluruh rakyat Venezuela atas apa yang disebutnya sebagai pencapai tertinggi dalam menentukan lanskap sosial dan politik, dan juga masa depan yang lebih baik bagi Venezuela. (Rezha)
Sambutan meriah dari masyarakat Mesir, saat pentas budaya nusantara yang dibawakan oleh Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN). Sebanyak 15 seniman KSBN, telah mementaskan sejumlah tari- tarian tradisional Indonesia, peragaan busana batik hingga music keroncong, di dua kota yakni di Kairo (26/5/2018) dan Alexandria (28/5/2018). Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi mengatakan masyarakat Mesir sangat antusias untuk menyaksikan penampilan delegasi KSBN, dalam membawakan budaya Indonesia. Di tahun 2018, penampilan budaya Indonesia sudah ke dua kalinya. Sebelumnya pada bulan April, meski sudah berlangsung dua kali. Namun masyarakat Mesir tetap antusias dalam menyaksikan seni dan budaya Indonesia. Sebagai balasan, KBRI Kairo telah mengundang tim kesenian Mesir, untuk hadir di Indonesia dalam sejumlah event budaya dan diplomatic Indonesia- Mesir. Dengan tujuan akan semakin meningkatkan, kerjasama antara Indonesia- Mesir tidak hanya di bidang budaya, namun juga ekonomi dan perdagangan. Hal ini menurut Helmy bagian dari diplomasi budaya, dan juga untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Helmy mengatakan, pada bulan Oktober 2018, rencananya pihaknya akan melaksanakan pameran perdagangan dan Industri Kreatif di Indonesia, yang nantinya akan di hadiri oleh puluhan pengusaha Mesir.
“Kami rencananya juga akan mengundang, tim kebudayaan Mesir untuk tampil di sejumlah event di Indonesia. Dan kami telah menyampaikan ini, kepada Kementrian Kebudayaan Mesir. Kebetulan kita akan mengelar sejumlah acara, pameran perdagangan Indonesia, yang juga disertai dengan kesenian Indonesia. Kita juga pamerkan produk- produk yang terkait dengan industri kreatif ”.
Sementara itu, dari data KBRI Kairo nilai perdagangan Indonesia dengan Mesir dari tahun mengalami kenaikan. Khususnya Ekspor Indonesia ke Mesir. Tahun 2015 nilai ekspor Indonesia ke Mesir, US $ 1,1 milyar, 2017, US $ 1,2 milyar. (RA).