Konsep Indo-Pasifik yang selama ini diperkenalkan oleh Indonesia ke beberapa negara akan menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dengan Perdana Menteri India Narendra Modi pada Kamis, 30 Mei di Jakarta. Kedua negara memiliki kesamaan dalam konsep Indo-Pasifik. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik RI kepada awak media seusai acara buka puasa bersama para duta besar negara sahabat Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin, 28 Mei.
" Indo-Pasifik kita akan lanjutkan komunikasi kita. Presiden sudah menyampaikan kepada PM Modi pada bulan Januari, terus kemudian setelah itu ada beberapa komunikasi. Jadi prinsipnya kita tidak melihat adanya perbedaan konsep mengenai masalah Indo-Pasifik dan saya kira di dalam pertemuan nanti akan dibahas juga mengenai masalah Indo-Pasifik ".
Indo-Pasifik menjadi salah satu agenda penguatan politik luar negeri Indonesia di tahun 2018. Konsep Indo-Pasifik sudah digaungkan sejak 2013, dan Indonesia berfokus pada potensi di Samudra Hindia. Terdapat tiga prinsip kerja sama dalam konsep Indo-Pasifik Indonesia, yaitu kerja sama transparan, terbuka dan inklusif sesuai dengan hukum internasional. Indonesia tetap ingin menggunakan ASEAN sebagai sentralitas yang membangun arsitektur Indo-Pasifik ini. Oleh karena itu, Indonesia ingin menggunakan building block approach dengan memperkuat kerja sama negara pesisir Samudra Hindia. (Rezha)
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia-MUI KH Ma`ruf Amin menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)) sudah final sebagai kesepakatan seluruh elemen bangsa sehingga tidak bisa diganggu gugat lagi. Hal itu dikatakan Ma`ruf Amin saat membuka Ta`aruf dan Dialog Kebangsaan Dewan Pimpinan MUI dan Pusat Inkubasi Bisnis Syari’ah di Pontianak, Senin. Ia menjelaskan, finalnya NKRI berdasarkan kesepakatan dan Piagam Jakarta, sehingga menjadi mukadimah UUD 1945. Tingkat kemajemukan Indonesia tinggi sekali sehingga sudah menjadi tugas negara dalam menjaganya. Ketua Umum MUI mengajak perasaan saudara sesama Islam dan saudara sesama bangsa, dikuatkan. Antara
Perdana Menteri India, Narendra Modi dijadwalkan tiba di Indonesia pada Selasa malam dalam rangka kunjungan kenegaraannya hingga 31 Mei mendatang. Kedatangan PM Modi merupakan kunjungan resmi pertama ke Indonesia sebagai balasan atas kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke India pada Desember 2016 dan Januari 2018 yang lalu. Pada tanggal 30 Mei PM Narendra Modi akan melaksanakan dialog bilateral dengan Presiden RI dan setelah itu PM Modi akan hadir pada pembukaan pertemuan delegasi bisnis kedua negara, serta menghadiri public gathering komunitas dan diaspora India di Indonesia. Ditemui pada saat konferensi pers mengenai rencana kedatangan PM India ke Indonesia di Jakarta Senin (28/05), Dubes India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat, memaparkan beberapa isu yang akan dibahas pada saat dialog bilateral antara kedua negara. Pradeep Kumar Rawat menyatakan kedua pemimpin negara ini akan membahas mengenai penguatan hubungan bilateral, penguatan kerja sama ekonomi, investasi, infrastruktur, konektivitas dan pariwisata, serta isu regional lain yang menjadi perhatian kedua negara. voi/Egi
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengajak umat Islam di seluruh Indonesia untuk memiliki kesadaran bersama dalam membangun kekuatan guna menjadikan bangsa dan negara Indonesia menjadi besar dan kuat. Hal itu dikatakan Zulkifli Hasan saat memberikan ceramah pada kegiatan Pengajian Ramadhan, di Pondok Pesantren Islamic Center Muhammadiyah, di Cipanas Cianjur, Senin. Menurut Zulkifli, kekuatan umat Islam di Indonesia dapat dibangun dengan mempelajari ilmu pengetahuan, di bidang politik, ekonomi, maupun teknologi, serta menerapkan ilmu pengetahuan tersebut secara jujur dan amanah. Menurut Zulkifli, umat islam yang bersatu dan menguasai ilmu pengetahuan, maka dapat menjadi pemimpin yang amanah dan teladan. Zulkifli menegaskan, pada tahun politik saat ini, umat Islam harus memiliki kesadaran bersama dan mengubah cara berpikirnya dari sekedar menerima sembako dan amplop yang tidak seberapa, menjadi memiliki kesadaran membangun Indonesia yang besar dan kuat. Antara