Operasi Bersama GANNET antara Indonesia-Australia sebagai salah satu bentuk kerja sama dua negara yang dilaksanakan melalui sharing data dan aksi bersama Badan Keamanan Laut-Bakamla, Kementrian Kelautan dan Perikanan-KKP, dan Australian Border Force -ABF, di daerah operasi bersama di perbatasan Indonesia-Darwin telah memasuki hari terakhir. Demikian siaran pers yang diterima Radio Republik Indonesia, Minggu (27/5/2018). Sehari sebelum kegiatan berakhir (25/5/2018), Team air rider Ops GANNET dari Indonesia yaitu kasubdit Operasi Laut Bakamla Kolonel Laut Imam Hidayat dan Kasi Operasi Pusdal I KKP Adi B Wicaksono melaksanakan kunjungan dan koordinasi dengan Konjen RI di Darwin, diterima oleh Sekretaris Utama fungsi protokoler dan konsuler Vivin dan stafnya Daniel. Operasi GANNET yang berlangsung sejak (19-26/5/2018) ini didukung dengan patroli udara bersama yang melibatkan Bakamla, KKP dan ABF dalam hal ini yaitu Mr. Carl Black More dengan menggunakan pesawat Dash 8 yang memiliki kemampuan radar survailence, foto udara, infra red dan komunikasi. Patroli dilaksanakan selama 8 jam tiap harinya, dimana hasil data operasi udara dilaporkan kepada Australian Maritime Border Command (AMBOC) yang berkedudukan di Canberra. Hasil ini selanjutnya dianalisa dan di share ke Pusat Komando Pengendalian-Puskodal Operasi GANNET yang beranggotakan personel Bakamla dan KKP. KBRN.
Pemerintah Indonesia sudah menerapkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter, yang di wajibkan semua bidang pelajaran di sekolah untuk mengantisipasi terhadap ektrimisme, radikalisme dan modealisme. Hal itu dikatakan Komite Anak Sampang, Untung Rifa'e, di Sampang Minggu (27/5/2018). Ia mengatakan, Saat ini, tidak hanya diberikan pelajaran psikologi konseling, tetapi juga karakter religius, nasionalisme, gotong-royong, kemandirian dan integritas. Lima karakter tersebut sudah diterapkan pada semua mata pelajaran. Di setiap sekolah, termasuk di Kabupaten Sampang sudah menerapkan Penguatan Pendidikan Karakter, hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya radikalisme dan ektrimisme, sehingga di harapkan dari penerapan tersebut dapat berkarakter Indonesia. KBRN
Kementerian Agama membuat sejumlah terobosan dan kebijakan guna mengoptimalkan layanan penyelenggaraan haji bagi seluruh jamaah. Salah satunya, penerapan pemeriksaan data biometrik di Tanah Air. Sebelumnya, pemeriksaan biometrik dilakukan saat jamaah tiba di Arab Saudi. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses keimigrasian jemaah haji Indonesia. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali di Asrama Haji Jakarta, Minggu (27/5/2018) mengatakan, dengan adanya perekaman data biometrik jemaah haji Indonesia, maka nantinya masa tunggu baik di bandara keberangkatan dari Indonesia maupun ketibaan di Arab Saudi yang sebelumnya mencapai empat jam, dapat lebih singkat. Menurutnya, pemerintah juga telah mengupayakan layanan lebih baik di Arafah, Mina, dan Musdalifah. Diharapkan, seluruh upaya peningkatan layanan penyelenggara ibadah haji tahun ini juga akan berdampak pada kenaikan indeks kepuasan jamaah haji. KBRN