Presiden Joko Widodo berpesan agar penyuluh agama menjadi teladan berbudi pekerti bagi masyarakat. Menurut Presiden, penyuluh agama sangat penting untuk menghadirkan agama yang ramah untuk umat maupun kehidupan antarumat beragama. Hal itu dikatakan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada acara Silaturrahim Penyuluh Agama se-Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (14/4). Seperti dilaporkan Antara, Presiden menambahkan, penyuluh agama juga merupakan pemandu umat yang harus dapat menumbuhkan motivasi, harapan, dan optimisme, bukan pembimbing yang menakut-nakuti dan menumbuhkan pesimisme. Presiden menekankan, agama dan negara harus dapat berjalan beriringan dan saling memperkukuh, bukan untuk saling dipertentangkan. Selain itu, aparat pemerintah dan para pemuka agama harus selalu bekerja sama untuk membangun Indonesia yang kokoh. Mereka juga harus terus mengajarkan sikap toleransi dan saling pengertian, serta bersinergi dan bekerja sama dengan seluruh umat. Antara
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membahas mengenai Konstitusi Indonesia saat bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata-Pangab Belanda Laksamana Rob Bauer di Amsterdam, Belanda, pada Kamis (12/4). Hal itu dikatakan Gatot Nurmantyo dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat. Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat tersebut mengatakan pertemuan itu salah satunya membicarakan soal sikap Indonesia terkait konflik internasional berdasarkan Konstitusi Indonesia. Ia juga menyampaikan kepada Pangab Belanda, Indonesia menjalankan politik yang bebas aktif, sehingga tidak menjadi bagian dari blok manapun. Menanggapi kunjungan Gatot Nurmantyo tersebut, Panglima Angkatan Bersenjata Belanda Laksamana Rob Bauer mengaku senang dengan jalinan persahabatan yang juga merefleksikan hubungan antara Indonesia dan Belanda. Rob Bauer mengatakan, Hubungan Indonesia dan Belanda sudah baik sekarang ini, dan beraharap di masa mendatang akan lebih baik. Antara
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berharap partai-partai politik dapat memenuhi kuota 30 persen calon anggota legislatif (caleg) perempuan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 sehingga makin banyak kaum perempuan aktif di politik sebagai anggota parlemen. Hal itu dikatakan Bambang Soesatyo melalui pernyataan tertulisnya yang diterima antara di Jakarta, Jumat malam. Ia mengemukakan, undang-undang (UU) memberikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk aktif di politik sebagai anggota DPR RI maupun menduduki jabatan publik, sehingga kaum perempuan harus berjuang sebaik mungkin. Saat bertemu dengan Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia, ia menyatakan, dirinya meyakini semakin banyak kaum perempuan menjadi anggota DPR RI, akan semakin meningkatkan produktivitas kinerja dewan. Oleh karena itu, menurut Bambang Soesatyo, kaum perempuan juga harus meningkatkan kualitasnya dan berjuang lebih keras agar terpilih menjadi anggota parlemen, sehingga makin banyak perempuan yang menjadi wakil rakyat..Antara
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI, Sri Adiningsih, menjadi pembicara dalam pertemuan tahunan masalah ekonomi (The 1st Annual Economic Freedom Summit) di Parlemen Eropa yang menghadirkan 35 pembicara dari 25 negara dan diikuti oleh 300 peserta dari pihak pemerintah, swasta, partai politik dan tim pemikir dari berbagai negara. Pertemuan membahas berbagai topik, antara lain mengenai bantuan ekonomi bagi Yunani, sosialisme ekonomi di Venezuela hingga masa depan liberalisasi pasar di Asia Tenggara, demikian keterangan Penerangan, Sosial dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Pensosbud KBRI) Brusel, Belgia, Ance Maylany, Jumat (13/4/2018).Sri Adiningsih menyampaikan tema "Transformasi Ekonomi Indonesia" dan memberikan gambaran kepada publik maupun kalangan pembuat kebijakan di Uni Eropa terkait arah pembangunan ekonomi Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terfokus pada peningkatan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur dan penguatan daya saing Indonesia di perdagangan maupun investasi. Sri Adiningsih menyampaikan, visi nasional Nawacita, yang terfokus pada pemerataan pembangunan ekonomi, antara lain dengan membangun wilayah desa dan yang belum berkembang di bagian Timur Indonesia, perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia, peningkatan produktivitas dan daya saing internasional, serta mendorong pembangunan ekonomi nasional. Konferensi Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, itu mempertemukan pejabat tinggi pemerintahan, partai politik, anggota Parlemen Eropa, pengusaha, akademisi dan para pemikir guna mendiskusikan reformasi kebijakan ekonomi berbagai negara.//KBRN