Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Kelas I Kupang mencatat, pada Januari 2018, Nusa Tenggara Timur mengekspor ikan anggoli ke negara Singapura sebanyak 1,3 ton lebih, senilai 1.442 dolar Amerika Serikat. Seperti dikutip Antara, Kepala Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Kelas I Kupang, Edi Santoso, di Kupang, Minggu (18/2) mengatakan, jumlah komoditas anggoli segar itu diekpsor dengan frekuensi enam kali melalui jalur tranportasi udara.
Selain anggoli, lanjutnya, jenis komoditas perikanan lain yang diekspor ke negara tersebut, yakni ikan tenggiri segar dan kakap segar, namun masih dalam jumlah kecil dibanding ikan anggoli. Edi Santoso menjelaskan, aktivitas ekspor khususnya ke negara tujuan Singapura menggunakan trasportasi udara, berbeda dengan negara tujuan lainnya yang pada umumnya melalui jalur laut. Antara
Konsulat Jenderal Republik Indonesia New York membawa 16 investor Amerika Serikat ke Indonesia untuk melakukan kunjungan ke sejumlah daerah yang memiliki potensi bisnis. Salah satunya Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat, Achris Sarwani, di Mataram, Minggu (18/2) malam mengatakan, kunjungan rombongan investor dari New York itu adalah tindak lanjut dari Forum Investor yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal RI New York dan Bank Indonesia. Perwakilan Amerika Serikat Mereka akan berada di Indonesia mulai 17 sampai 27 Februari mendatang.
Seperti dikutip Antara, Konsulat Jenderal RI New York meminta Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat, Yogyakarta, dan Solo, Jawa Tengah untuk memfasilitasi pertemuan dengan gubernur dan para pengusaha di daerah ini. Achris Sarwani mengatakan, setelah pertemuan dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat, para investor itu mengadakan kunjungan ke lokasi Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah Kemudian Senin (19/2) malam, mengadakan pertemuan dengan pengurus Kamar Dagang dan Industri. Antara.
Pembangunan tiga bendungan di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dipercepat. Hal ini untuk mendorong peningkatan produktivitas di salah satu sentra pangan nasional.
Tiga bendungan tersebut yakni Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Karalloe di Kabupaten Gowa dan yang baru dimulai konstruksinya adalah Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar.
"Pembangunan Bendungan Paselloreng ditargetkan rampung Desember 2018," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melalui siaran pers.
Untuk Bendungan Karalloe, konstruksinya telah dimulai lebih dulu, namun sempat mengalami masalah pengadaan lahan. Namun kini telah diselesaikan dan diharapkan progres konstruksi bisa lebih cepat.
"Sementara Bendungan Pamukkulu dalam tahap persiapan yakni penyiapan jalan akses kerja," katanya.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso mengatakan, pembangunan bendungan akan dilengkapi dengan pembangunan jaringan irigasi yang disebut sebagai irigasi premium atau irigasi yang mendapat jaminan suplai air bendungan. Dengan demikian biaya pembangunan bendungan yang mahal, dapat dipastikan air mengalir sampai ke sawah petani dan sumber air baku masyarakat.
Progres fisik Bendungan Paselloreng per 14 Februari 2018 telah mencapai 68,22 persen. Kapasitas tampung maksimal bendungan yakni 138 juta meter kubik yang merupakan terbesar dibandingkan Karalloe dan Pamukkulu. Manfaat dari bendungan ini yakni mengairi irigasi seluas kurang lebih 7 ribu hektare dan menjadi sumber air baku untuk empat kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 305 liter per detik, konservasi air, pengendali banjir Sungai Gilireng, perikanan air tawar dan pariwisata.
Konstruksi bendungan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-PT Bumi Karsa, KSO (Kerjasama Operasi) dengan biaya Rp 736 miliar. Sementara sebagai konsultan supervisi adalah PT Mettana, PT Timor Konsultan, PT Raya Konsultan KSO dengan nilai Rp 37 miliar.
Progres pembangunan Bendungan Karalloe yang mulai dibangun Desember 2013 sudah mencapai 39,82 persen dan ditargetkan rampung tahun 2019. Dalam pembangunannya sempat mengalami kendala pengadaan lahan. Namun saat ini lahan yang bebas sudah mencapai 97 persen dan tersisa tiga persen atau sekitar 14,5 hektare. Kapasitas tampung maksimalnya sebesar 40,53 juta meter kubik.
Konstruksi bendungan dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) dengan Rp 568 miliar dan konsultan supervisi oleh PT Widya Graha Asana, PT Tata Guna Patria, PT Bintang Tirta Pratama, PT Catur Bina Guna Persada (KSO) dengan nilai Rp 15 miliar. Manfaat bendungan ini akan mengairi irigasi seluas 7.000 hektar, sumber air baku 440 liter per detik, pembangkit listrik 4,5 MW, pengendali banjir, konservasi air dan pariwisata.
Bendungan Pamukkulu menjadi bangunan terbaru yang dibangun di Sulawesi Selatan. Kontrak pembangunannya ditandatangani pada November 2017 terbagi menjadi 2 paket konstruksi. Paket I senilai Rp 852 miliar dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero)-PT Daya Mulia Turangga (KSO) untuk pekerjaan diantaranya pembangunan bendungan utama.
Untuk Paket II senilai Rp 811 miliar dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya dengan pekerjaan diantaranya relokasi jalan dan rehabilitasi jalan masuk, terowongan pengelak, bendungan pelimpah, dan pekerjaan hidromekanikal. Untuk konsultan supervisi dilakukan oleh PT Indra Karya-PT Virama Karya-PT Bina Karya Persero senilai Rp 53,7 miliar.
Bendungan ini memiliki kapasitas tampung maksimum 82,7 juta meter kubik dan akan memberi manfaat bagi irigasi seluas 6.150 hektare, penyediaan air baku Kota Takalar sebesar 160 liter per detik, pengendalian banjir, konservasi air, pengembangan pariwisata dan perikanan air tawar. (Rol)
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin meminta pesantren terlibat dalam memberikan solusi kesenjangan sosial yang terjadi saat ini. Dengan adanya keterlibatan pesantren, dia menyakini permasalahan kebangsaan yang terjadi saat ini bisa dengan mudah terselesaikan.
KH Ma'ruf Amin mengemukakan hal tersebut saat memberikan kata sambutan di acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) BMT UGT Sidogiri Indonesia di Pasuruan, Jawa Timur, Ahad (18/2).
“Selama ini pesantren sebagai pusat pergerakan dalam perubahan, dan sejarah mencatat hal itu. Oleh sebab itu, di tengah kesenjangan yang terjadi saat ini, perlu kepeloporan pesantren secara masif," kata KH Ma'ruf Amin dalam rilis BMT Sidogiri yang diterima Republika.co.id, Ahad (18/2).
Untuk mendukung perubahan yang terjadi saat ini, kata Ma'ruf Amin, pesantren perlu mencetak para ulama yang berkualitas dan siap untuk melakukan perubahan. Dalam rangka menuju visi tersebut, MUI dalam Kongres Ekonomi Umat 2017 telah mencetuskan sebuah visi arus baru ekonomi umat.
Dalam visi arus baru tersebut ditegaskan, umat harus kreatif dan memberikan solusi dalam pemberdayaan ekonomi. "Dengan demikian arus baru ekonomi umat bertujuan untuk ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Pemberdayaan ekonomi umat, kata Ma'ruf Amin, kini sedang digalakkan. Hal ini sebagai jawaban dalam mengurangi kesenjangan sosial.
Ia menyebutkan, beberapa waktu yang lalu di kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, telah dilakukan panen raya petani kacang tanah yang merupakan binaan dari MUI. Hasil panenya langsung dibeli oleh PT Garuda Food dengan harga yang pantas.
Begitu juga yang akan datang, akan dilaksanakan panen jagung milik petani binaan MUI dan hasilnya sudah ada yang menampung dengan harga yang pantas.
“Konsep kemiteraan dan pemberdayaan yang seperti inilah yang harus dikembangkan di berbagai daerah dan para ulama harus terlibat untuk mengawalnya,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, gebrakan baru akan dilakukan oleh Lembaga Ekonomi Umat (LEU) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). LEU akan mendirikan LEU Mart, sebuah bisnis ritel berbasis keumatan yang mengedukasi umat untuk menjadi pedagang atau saudagar modern. Dengan adanya LEU Mart, ke depan jaringan ekonomi umat akan tertata dengan baik.
Sementara OJK telah mensosialisasikan Bank Wakaf Mikro LKMS berbasis pesantren. Dua aspek inilah, menurutnya, diyakini pada tahun ini akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi solusi kesenjangan yang terjadi di Tanah Air,” paparnya.
Untuk mendukung semua itu, Ma'ruf Amin menghimbau agar pesantren bisa terlibat banyak dan melahirkan ulama-ulama berkualitas yang bisa mengembangkan ekonomi umat. Berangkat dari BMT UGT Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur, dia berharap bisa menular ke pesantren-pesantren lainya.
Ma'ruf Amin menyakini dukungan pemerintah terhadap ekonomi umat sudah berjalan dengan baik. Contohnya dual economic system (syariah dan konvensional). Bahkan Presiden Jokowi telah mendeklarasikan diri sebagai Ketua Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).
Peluang dan potensi seperti ini harus dimanfaatkan oleh umat dan jangan disia-siakan. "Maka dari itu kemitraan dengan berbagai pihak harus aktif dilakukan tanpa meninggalkan pemberdayaan," ujar KH Ma’ruf Amin.(Rep)