25
January

 

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, Hariyadi Sukamdani, menyambut positif langkah Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke lima Negara di kawasan Asia Selatan. Usai menghadiri seminar mengenai Peluang Bisnis di Indonesia di tahun 2018, di Jakarta, Rabu (24/1), Hariyadi mengatakan, kunjungan tersebut dapat meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia melalui peningkatan kerja sama ekonomi dengan Negara sahabat. Selain itu, menurutnya, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Negara-negara di kawasan Asia Selatan juga menunjukkan perhatian Indonesia terhadap pembangunan di Negara-negara tersebut.

" Saya rasa positif karena Negara-negara tersebut sebetulnya punya potensi besar dan perlu ditingkatkan, seperti contoh India. India itu cukup besar tren kenaikannya. Memang seperti Negara Afghanistan memang belum karena negaranya masih bermasalah. Tapi dalam arti kata tidak hanya ekonomi saja, politik juga penting, pemerintah juga perlu memberikan perhatian kepada Negara-negara yang sedang bermasalah itu ".   

Presiden Joko Widodo melakukan rangkaian kunjungan kenegaraan sejak 24 hingga 29 Januari mendatang. Kunjungan tersebut dilakukan ke lima Negara di kawasan Asia Selatan, yaitu Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan. Selain melakukan kunjungan bilateral dengan kelima Negara tersebut, Presiden juga dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-India sekaligus peringatan 25 tahun kerja sama ASEAN dan India. Pertemuan ini direncanakan akan menghasilkan Deklarasi New Delhi yang membahas tentang upaya perlawanan terhadap terorisme. (ndy)

25
January

 

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena dalam pertemuan mereka, selain membahas kerja sama ekonomi, juga membahas pengembangan kerja sama bidang pembangunan kapasitas antara kedua Negara. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang ikut mendampingi Presiden Joko Widodo di Kolombo, Rabu (24/1) malam waktu setempat mengatakan, dalam pertemuan kedua kepala Negara tersebut, Presiden Maithripala Sirisena berharap, Indonesia dapat menambah kuota siswa Sri Lanka untuk mendapatkan pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia. Sri Lanka juga berharap agar Indonesia berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan, terutama dalam hal pemberdayaan guru.

Sejauh ini Indonesia sudah memberikan beberapa capacity building kepada Sri Lanka. Di dalam pertemuan tadi beberapa hal yang disampaikan oleh Presiden Sri Lanka adalah antara lain mengharapkan agar jumlah siswa Lemhanas dari Sri Lanka dapat ditingkatkan. Dalam hal ini Presiden Republik Indonesia sudah merespon bahwa akan menyampaikan hal ini ke Gubernur Lemhanas dan Presiden setuju bahwa jumlah siswa dari Srilanka untuk Lemhanas akan ditingkatkan. Yang ke dua, ada permintaan dari Srilanka untuk pemberdayaan guru kemudian tourist officers, jadi para pejabat yang bertanggung jawab dalam bidang tourism ini juga ingin dikerjasamakan dalam bentuk capacity building dan juga peningkatan kerja sama di dalam bidang pendidikan, dan Presiden juga merespon secara positif permintaan-permintaan tersebut. 

Sementara itu terkait arsitektur kawasan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, Presiden Joko Widodo mengajak Sri Lanka untuk aktif memajukan kerja sama di dalam konteks Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudera Hindia atau IORA// Hal ini, menurut Menteri Retno, mendapatkan respon yang positif dari Presiden Srilanka Maihripala Sirisena yang menyampaikan pentingnya memajukan kerja sama Ekonomi Biru yang termaktub dalam Jakarta Declaration dan Plan of Action IORA// Menteri menambahkan, kedua Negara juga sepakat untuk mengembangkan kawasan Indo-Pasifik dengan mengedepankan asas transparan dan inklusif dengan didasarkan pada semangat kerja sama, yang akan menghasilkan sebuah kawasan Indo-Pasifik yang damai dan sejahtera// (ndy)

25
January

 

VO BERITA Indonesia ingin terlibat dalam penggarapan proyek infrastruktur Sri Lanka, yang sedang melakukan pembangunan secara besar-besaran.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ketertarikan Indonesia berpartisipasi dalam pembangunan Sri Lanka dalam kunjungannya ke negara itu pada Kamis menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, yang turut serta mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan tersebut, mengatakan kunjungan Presiden ke Sri Lanka diharapkan mendorong langkah konkret dalam kerja sama dua negara.

"BUMN Indonesia sudah melakukan kontak dengan beberapa mitranya di sini dan menunjukkan ketertarikannya. Oleh karena itu Presiden mendorong agar BUMN Indonesia juga diberikan peran berpartisipasi di dalam pembangunan infrastruktur di Sri Lanka," kata Retno.

Selain itu ada pembicaraan mengenai kerja sama di bidang pengadaan kereta api. Presiden menyampaikan beberapa usulan seperti kerja sama di bidang perkeretaapian yang melibatkan PT INKA, telah melakukan beberapa kali pertemuan teknis dengan mitranya di Sri Lanka.

"Mudah-mudahan dengan kunjungan Presiden ini akan ada tindak lanjut yang konkret, yaitu ekspor dari gerbong, baik gerbong penumpang maupun gerbong barang dari PT INKA," tutur Retno.

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sri Lanka merupakan kunjungan Presiden Indonesia pertama ke negara itu setelah 39 tahun. Kunjungan itu juga ditujukan untuk memperingati 66 tahun hubungan diplomatik kedua negara menuruut Retno kepada wartawan di Colombo, Rabu malam.

Dalam kunjungan itu, menurut Retno, Presiden Jokowi juga melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena di Presidential Secretariat dan pertemuan pleno yang juga dihadiri oleh PM Sri Lanka dan para anggota kabinet dari Sri Lanka.

"Kedua kepala negara juga sepakat akan dibentuk Joint Consultant Meeting secara reguler yang akan diketuai menteri luar negeri kedua negara," katanya. Antara

 

25
January

 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerja sama dengan British Council akan menggelar Karavan Budaya. Kepala Subdirektorat Diplomasi Budaya Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, kepada Antara London, Rabu (24/1) mengatakan, hal itu terungkap dalam pertemuan Direktur Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid, dengan Direktur Seni dari British Council Pusat, Graham Sheffield, di London, Selasa (23/1). Karavan Budaya merupakan program baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam konteks diplomasi budaya di suatu kawasan, yang bertujuan untuk menampilkan multikulturalisme Indonesia. Program Karavan Budaya meliputi pementasan dan pameran, serta berbagai aktivitas interaktif dengan masyarakat lokal. Di Inggris Raya, Karavan Budaya direncanakan akan diadakan pada Agustus hingga Oktober 2018. Berawal dari berbagai rangkaian festival di Edinburgh, dan dilanjutkan dengan tur keliling berbagai kota besar dan kecil di Inggris. antara