Akbar

Akbar

03
July

 

VOInews.id- Iran akan menunda untuk mengirim duta besar baru ke Swedia sebagai bentuk protes atas pembakaran Al Quran di luar sebuah masjid di Stockholm, kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.

Seorang pria merobek dan membakar Al Quran di luar masjid sentral Stockholm bertepatan dengan perayaan Idul Adha. Kepolisian Swedia menahan pelaku pembakaran kitab suci itu dengan tuduhan penghasutan terhadap sebuah kelompok etnis atau kebangsaan tertentu. Dalam wawancara dengan sebuah surat kabar, pelaku pembakaran tersebut menyatakan dirinya sebagai seorang pengungsi Irak.

Kementerian luar negeri Iran telah memanggil kuasa usaha Swedia untuk mengutuk tindakan yang merupakan penghinaan terhadap bentuk kesucian Islam yang paling sakral. "Meski prosedur pemerintahan untuk menunjuk seorang duta besar baru ke Swedia telah berakhir, proses untuk mengirimnya telah ditunda karena Pemerintah Swedia memberikan izin untuk penodaan kitab suci Al Quran," kata Amirabdollahian dalam Twitter pada Minggu.

Ia tidak merinci berapa lama Iran akan menahan diri untuk tidak mengirimkan duta besar ke Swedia. Sementara kepolisian Swedia telah menolak sejumlah pengajuan terbaru untuk melakukan unjuk rasa anti-Al Quran, pihak pengadilan telah menolak keputusan kepolisian tersebut dengan alasan melanggar kebebasan berpendapat. Dalam izin untuk unjuk rasa Rabu, kepolisian Swedia menyatakan meski "kemungkinan akan ada dampak ke kebijakan luar negeri", risiko keamanan dan dampak terkait pembakaran Al Quran disebut tidak bisa membuat pengajuan demonstrasi itu ditolak.

 

Sumber: Reuters

03
July

 

VOInews.id- Spanyol berjanji untuk mengalokasikan 55 juta euro (sekitar Rp903 miliar) sebagai dukungan tambahan untuk sekolah-sekolah serta usaha kecil dan menengah di Ukraina. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan keputusan tersebut dalam kunjungan ke Kiev, beberapa jam setelah Spanyol mengambil alih jabatan presiden bergilir Uni Eropa.

"Hari ini, Spanyol memutuskan untuk mengalokasikan bantuan tambahan 55 juta euro, termasuk 51 juta euro melalui Grup Bank Dunia, untuk membiayai usaha kecil dan menengah Ukraina, serta empat juta euro melalui Program Pembangunan PBB (UNDP) untuk menyediakan sekolah di Ukraina dengan sistem energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," kata Sanchez. Madrid juga akan mengirimkan lagi empat tank tempur Leopard dan pengangkut personel lapis baja ke Ukraina, lanjutnya.

"Kami akan segera mengirim material militer berat baru, akan ada empat tank Leopard dan kendaraan angkut lapis baja lagi," katanya. Spanyol telah mengirimkan enam tank Leopard ke Ukraina pada April lalu. Sanchez juga mengutarakan harapannya agar Kiev sukses dalam serangan balasannya untuk merebut kembali wilayah yang direbut Rusia sejak dimulainya perang pada 24 Februari 2022.

Ia berharap ini akan mengarah pada "perdamaian yang adil dan abadi", serta berjanji bahwa "Eropa dan Spanyol akan tetap berada di sisi Anda selama diperlukan." "Kami akan mempertahankan dukungan kami untuk rakyat Ukraina sampai perdamaian kembali ke Eropa," katanya, menambahkan.

 

antara

03
July

 

VOInews.id- Kerusuhan di Prancis sedikit mereda tadi malam ketika puluhan ribu polisi dikerahkan ke berbagai kota setelah pemakaman seorang remaja yang tewas ditembak polisi, kata kementerian dalam negeri pada Minggu. Polisi diterjunkan ke jalan-jalan untuk menjaga ketertiban setelah Nahel dimakamkan. Remaja 17 tahun keturunan Aljazair dan Maroko itu ditembak oleh seorang polisi saat pemeriksaan lalu lintas pada Selasa di kawasan pinggiran Paris, Nanterre.

Setelah penembakan itu, para perusuh tidak hanya membakar mobil dan angkutan umum serta menjarah toko, tetapi juga mengincar gedung-gedung yang dianggap mewakili negara Prancis, seperti balai kota, kantor polisi, dan sekolah. Kemendagri Prancis mengatakan 719 orang ditangkap pada Sabtu malam, lebih sedikit dari 1.311 pada malam sebelumnya dan 875 pada Kamis malam.

 

antara

03
July

 

VOInews.id- Institut Pertanian Bogor (IPB) University membuat sistem informasi kinerja rantai pasok kelapa sawit bernama SIPESAT IPB yang memungkinkan semua aktor dalam agroindustri tanaman penghasil crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit itu dapat memberi penilaian. Ketua peneliti SIPESAT IPB Profesor Marimin saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Minggu, mengatakan sistem informasi ini solusi bagi petani yang secara swadaya mengelola kebunnya, maupun skala kelompok tani dan koperasi dapat melakukan penilaian terhadap rantai pasok untuk memaksimalkan kualitas tanamannya sesuai kebutuhan industri.

"Jadi dengan ada SIPESAT, digitalisasi proses dan transaksi pada agroindustri kelapa sawit dapat mendukung kesejahteraan aktor, peningkatan efisiensi dan efektivitas rantai pasok," jelasnya. Menurut dia, kinerja rantai pasok dan kelembagaan dalam agroindustri kelapa sawit perlu adaptif terhadap perkembangan teknologi digital dan industri 4.0 agar menjangkau semua aktor di dalamnya.

Profesor Marimin pun menjelaskan bahwa SIPESAT memberi akses penilaian sendiri terhadap semua aktor rantai pasok industri kelapa sawit menggunakan teknik supply chain operation reference (SCOR) atau pendekatan pengukuran terhadap rantai pasok.

Melalui SIPESAT, kata dia, aktivitas berkebun hingga transaksi dalam industri kepala sawit dapat dipantau dan mendeteksi masalah yang harus segera diselesaikan. Di dalamnya terdapat kemampuan untuk menganalisis data yang mendeteksi kinerja rantai pasok saat rendah serta menawarkan kemudahan dalam dokumentasi data transaksi. Kemudian menyediakan rekomendasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan penguatan rantai pasok.

Dilengkapi juga dengan fitur ketelusuran untuk memastikan kelapa sawit dibudidayakan di perkebunan yang legal. Sistem informasi ini juga mendukung peraturan pemerintah, baik Kementerian Pertanian maupun peraturan gubernur serta mendorong efisiensi tata niaga, mendukung percepatan sertifikasi budidaya dan stabilitas harga jual tandan buah segar (TBS) dari petani swadaya.

"Sistem ini masih berpeluang dikembangkan untuk menghasilkan penilaian kinerja berbasis geografis dan penelusuran secara berkala dilengkapi kontrak digital berbasis blockchain," demikian Profesor Marimin.

 

antara