Akbar

Akbar

03
July

 

VOInews.id- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahwa data pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 harus memiliki kejelasan yang pasti atau clear. Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty menyebut DPT akan berhubungan dengan logistik yang diperlukan untuk pemungutan suara pada 14 Februari 2024. Oleh karena itu, dia menilai kejelasan DPT sangat penting agar nanti tidak ada penyalahgunaan.

“Kalau DPT kita tidak clear, maka logistik sangat mungkin nanti tidak clear sehingga penyalahgunaannya akan besar. Nah, ini yang kita jaga bersama-sama,” kata Betty ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Minggu. Lolly mengatakan bahwa DPT ini menyangkut hak konstitusi warga negara Indonesia sehingga menjadi penting bagi Bawaslu RI dalam mengawal rekapitulasi DPT Pemilu 2024. “DPT ini kan menyangkut soal hak konstitusi warga negara kita. Karena itulah yang membuat mereka boleh memilih kan, bisa nyoblos, sehingga satu (data) saja menjadi penting bagi Bawaslu.

Lolly menyebut bahwa Bawaslu telah memberikan catatan terkait kejelasan DPT. Catatan tersebut, kata dia, terkait pemilih yang tidak dikenali, nomor induk kependudukan (NIK) invalid, dan mekanisme mengenai daftar pemilih khusus (DPK).

“Makanya kenapa Bawaslu memberikan catatan karena ini tidak sekadar soal jumlah, tapi soal harus clear datanya. Nah, respons dari KPU kan tadi ada yang memang dia (data) sudah terang, ada yang memang perlu dikejar, kita lihat dalam proses berikutnya,” ujarnya. Lolly hadir sebagai perwakilan Bawaslu RI dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi DPT Tingkat Nasional untuk Pemilu 2024 di Ruang Sidang Utama, Kantor KPU, Jakarta.

Dalam rapat pleno tersebut, KPU menetapkan DPT Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222. Jumlah DPT tersebut terdiri atas 102.218.503 pemilih laki-laki dan 102.588.719 pemilih perempuan.

 

antara

 

27
June

 

VOInews.id-Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyampaikan ketidakpastian sistem pemilu merupakan salah satu penyebab 89,7 persen bakal calon anggota DPR RI untuk Pemilu 2024 belum memenuhi syarat dokumen. "Iya, mereka menanti kepastian sistem pemilu yang sedang dalam proses uji materi," kata Anggota KPU RI Idham Holik saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa. Idham menyampaikan saat pendaftaran bakal calon anggota DPR RI berlangsung pada 1-14 Mei lalu, Mahkamah Konstitusi (MK) memang sedang menggelar uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) terkait sistem proporsional terbuka. Sehingga, lanjutnya, saat itu sistem pemilu memiliki potensi diubah menjadi proporsional tertutup. MK memutuskan Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka pada 15 Juli 2023 atau sebulan setelah penutupan pendaftaran bakal calon anggota DPR. Selain terkait sistem pemilu tersebut, Idham menambahkan sebanyak 9.260 orang atau 89,7 persen bakal calon anggota DPR belum memenuhi persyaratan dokumen pencalonan karena mereka dan partai politik pengusung terkendala waktu dalam menyiapkan berkas.

27
June

 

 

VOInews.id- Rusia mencabut operasi antiteroris terhadap organisasi paramiliter swasta Wagner di wilayah Moskow mengingat normalisasi situasi saat ini, kata pemerintah Rusia. "Mengingat tidak adanya ancaman terhadap kehidupan, kesehatan, properti, dan kepentingan masyarakat yang dilindungi secara hukum, kepala operasi antiteroris, kepala Dinas Keamanan Federal Rusia untuk Kota Moskow dan wilayah Moskow memutuskan untuk mencabut operasi antiteroris di Moskow dan wilayah Moskow," kata Komite Antiterorisme Nasional Rusia dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, pembatasan keamanan sementara di Moskow dan wilayah Moskow juga telah dicabut, kata pernyataan itu, menambahkan bahwa situasi di wilayah Moskow saat ini tetap stabil. Komite Antiterorisme Nasional Rusia pada Sabtu (24/6) mengumumkan pemberlakuan operasi antiteroris di Kota Moskow, wilayah Moskow, dan wilayah Voronezh untuk mencegah kemungkinan aksi terorisme setelah kelompok militer swasta Wagner dituduh mencoba melancarkan pemberontakan bersenjata.

 

antara

27
June

 

VOInews.id- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Ario Bimo Nandito Ariotedjo mengatakan, pihaknya saat ini masih menggodok formasi dan susunan Kontingen Indonesia untuk Asian Games XIX/2022 (2023) di Hangzhou, Tiongkok Pria yang akrab disapa Dito Ariotedjo itu belum bisa memastikan angka pasti terkait jumlah Skuad Merah Putih yang akan tampil pada pesta olahraga terbesar di Benua Asia tersebut.

"Tim review Kemenpora gabungan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI)), dan pakar itu sedang membahas target-target di Asian Games Hangzhou," kata Dito di Menara Bidakara, Jakarta.

Dito mengatakan saat ini pihaknya dalam proses pemanggilan cabang olahraga. Tim review akan melakukan proses pemilihan atlet untuk Asian Games 2022 berdasarkan dengan catatan prestasi, termasuk hasil dari SEA Games XXXII/2023 Kamboja.

Perhitungan juga memasukkan unsur potensi atlet dalam menyumbangkan medali pada pesta olahraga edisi ke-19 yang tertunda selama satu tahun karena pandemi COVID-19 tersebut. "Kami benar-benar ingin detail dan terukur. Pertimbangannya harus dari segala sisi. Maksimal semua proses tersebut selesai pada Agustus," pungkas Dito.

Asian Games 2022 dijadwalkan bergulir pada 23 September-8 Oktober, mempertandingkan 481 nomor dalam 61 disiplin dari 40 cabang olahraga. Sejumlah cabang olahraga akan menjadi sanction atau penetapan untuk masuk dalam proses kualifikasi Olimpiade XXXIII/2024 di Paris seperti tinju dan hoki. Dengan kata lain, Asian Games 2022 juga merupakan kesempatan untuk Indonesia meloloskan atlet ke pesta olahraga terbesar di dunia yang bergulir di Prancis tahun depan.

Pada Asian Games XXXII/2018 Jakarta-Palembang, sebagai tuan rumah Indonesia menempati posisi keempat dalam klasemen akhir perolehan medali dengan mengoleksi 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Pencapaian tersebut menjadi yang terbaik sejak Asian Games IV/1962 yang kala itu juga Indonesia berstatus sebagai tuan rumah dan menempati posisi kedua dalam daftar perolehan medali dengan mengemas dua emas, 11 perak, dan 12 perunggu.

 

antara