(voinews.id)- Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo menyebutkan bahwa revitalisasi Pasar Godean yang telah dimulai tahap demolish (pembongkaran) beberapa waktu lalu, nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas taman terbuka hijau, "foodcourt" dan sejumlah fasilitas lain.
"Akan ada taman terbuka hijaunya di lantai 1 dan 'foodcourt'-nya di lantai 2, di lantai 3 untuk kantor unit pelaksana teknis (UPT) pasar. Rencananya akan disediakan lift untuk barang juga," kata Kustini Sri Purnomo, di Sleman, Senin. Menurut dia, di area Pasar Godean juga akan disediakan tempat untuk "ngopi" dan tempat untuk menampilkan kreatifitas potensi anak-anak muda di rooftop.
"Insya Allah nanti jika sudah selesai, Pasar Godean akan jadi tempat yang bagus dan lebih baik," katanya lagi. Ia mengatakan, saat ini tahapan revitalisasi Pasar Godean telah memasuki pengerjaan demolish (pembongkaran) yang telah dimulai sejak 10 Januari 2023. Diperkirakan tahapan tersebut akan selesai pada akhir Februari ini.
"Setelah tahapan pengerjaan demolish, akan dilanjutkan pada tahapan penyiapan lahan hingga April. Setelah itu, diharapkan pada Mei akan dimulai proses pembangunan. Diharapkan saat nanti saat proses penyiapan lahan, sudah ada pemenang (tender). Dan April sudah bisa mulai dibangun," katanya pula.
Kustini mengatakan, revitalisasi Pasar Godean menggunakan anggaran yang bersumber dari APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Bangunan yang nantinya akan mampu menampung sekitar 1.837 pedagang itu, ditargetkan selesai satu tahun pengerjaan sejak ditetapkannya pemenang lelang. "Anggarannya mencapai Rp101 miliar dari APBN Kementerian PUPR. Untuk pelaksana pembangunan dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BP2W) DIY," katanya pula.
Ia berharap dengan wajah baru Pasar Godean, aktivitas perekonomian akan lebih meningkat karena bangunan dan fasilitasnya sudah bagus. "Nanti setelah bangunan dan fasilitas sudah bagus, maka pedagang dan pengunjung semakin nyaman. Diharapkan geliat perekonomian lebih meningkat," kata dia lagi.
antara
(voinews.id)- Bupati Sambas, Kalimantan Barat Satono mengatakan pergelaran Muare Ulakan Night Festival yang berlangsung meriah dan mendapat sambutan antusias tinggi dari masyarakat menjadi upaya semua pihak dalam memajukan pariwisata di daerah ini. "Melalui festival ini juga telah mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat, UMKM yang semakin berkembang dan memajukan pariwisata di Kabupaten Sambas," ujar Satono saat dihubungi, di Sambas, Senin.
Satono menambahkan bahwa pergelaran tersebut juga merupakan momentum untuk mendorong daerah itu menjadi yang terunggul pada 2025 di Kalimantan Barat. "Saya haturkan ribuan terima kasih atas kerja keras panitia yang mana pada hari ini telah terlaksana Muare Ulakan Night Festival.
Ini adalah momentum bahwasanya kita perlu untuk menyatukan seluruh kekuatan, kolaborasi untuk membuat Sambas hebat kuat tangguh dan terunggul di Kalbar 2025," kata Bupati pula. Ia menyampaikan melalui Muare Ulakan Night Festival juga menunjukkan kekompakan masyarakat Sambas, meskipun berbeda suku dan agama.
"Untuk menyatukan sebuah persepsi pandangan kemudian kerja sama yang baik, perlu menyatukan kekuatan dari berbagai elemen dan komponen. Saat ini kita buktikan harapan masyarakat sekian lama tersebut hingga terlaksana kegiatan Muare Ulakan Night Festival ini," kata dia lagi.
Muare Ulakan Night Festival yang diikuti puluhan kapal hias menampilkan aneka kapal dengan beragam warna-warni lampu mampu menarik perhatian masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan di Sungai Sambas tepatnya di Muare Ulakan mampu memukau masyarakat yang menyaksikan.
antara
(voinews.id)- Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly pada Minggu mengatakan mempersenjatai Ukraina untuk mempertahankan diri melawan Rusia adalah jalan paling cepat untuk mencapai perdamaian. "Seperti semua penguasa otoriter, (Presiden Rusia Vladimir) Putin hanya merespons kekuatan lawan-lawannya," tulis Cleverly di surat kabar Times of Malta menjelang kunjungannya ke Malta pada Selasa (7/2). Malta, negara pulau di Laut Mediterania, mengambil alih kepresidenan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1 Februari. Cleverly menambahkan, dia senang bahwa Jerman dan Amerika Serikat telah mau bergabung dengan Inggris dalam pengiriman bantuan tank ke Ukraina. "Mengirimkan Ukraina alat yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan hal ini adalah jalan tercepat --bahkan satu-satunya--- menuju perdamaian," tulisnya. Perang di Ukraina diperkirakan akan menjadi topik pembicaraan utama antara Inggris dan Malta, negara yang juga merupakan anggota Uni Eropa (EU).
Malta telah berusaha membantu Ukraina dengan menegakkan sanksi Uni Eropa pada Rusia serta dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan seperti obat-obatan dan generator listrik. Sejumlah kecil tentara Ukraina juga dirawat di rumah sakit milik Malta. Topik bahasan lain yang mungkin akan muncul selama kunjungan Cleverly adalah hubungan Inggris dengan EU, hubungan dengan negara-negara Afrika Utara, terutama Libya, dan soal migrasi. Inggris dan Malta --bekas jajahannya-- selama ini memiliki hubungan hangat.
Inggris membantu Malta di berbagai bidang, seperti pelatihan militer, penyediaan perawatan kesehatan khusus, dan pendidikan. Bagi Malta, Inggris adalah sumber pariwisata terbesar dan salah satu mitra dagang utama. Namun, Direktur Utama Kamar Usaha Kecil dan Menengah Malta Abigail Mamo mengatakan minggu lalu bahwa Brexit (pemisahan Inggris dari EU) telah menjadi "pengalaman yang menakutkan bagi pelaku bisnis Malta".
"Akibat Brexit, cara berbisnis, bahkan untuk merek Inggris di Malta, harus berubah; semuanya tidak senyaman dulu," kata Mamo kepada media lokal. Sebelumnya pada Senin (23/1), Andriy Yermak, kepala staf Presiden Volodymyr Zelenskyy, mengatakan Ukraina membutuhkan beberapa ratus tank dari negara-negara Barat sekutunya untuk melancarkan serangan balik dan merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.
Sumber: Reuters
(voinews.id)- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberi amnesti ke puluhan ribu tahanan termasuk beberapa yang ditangkap dalam aksi protes anti-pemerintah, menurut laporan Kantor Berita Negara IRNA pada Minggu. Namun, laporan media pemerintah itu menyebutkan amnesti yang diberikan oleh Khamenei tersebut bersyarat. Salah satunya adalah warga berkewarganegaraan ganda yang banyak ditahan di Iran tidak bisa mendapat pengampunan itu. IRNA mengatakan bahwa mereka yang dituduh melakukan "korupsi di bumi" - tuduhan besar yang diajukan terhadap beberapa pengunjuk rasa, juga tidak bisa mendapat amnesti. Setidaknya empat dari beberapa pengunjuk rasa yang dituduh melakukan korupsi di bumi, telah dieksekusi.
Terlebih lagi, mereka yang dituduh telah "melakukan kegiatan mata-mata untuk lembaga asing" atau mereka yang "berafiliasi dengan kelompok-kelompok yang memusuhi Republik Islam", juga tidak memenuhi syarat amnesti yang diberikan Pemimpin Tinggi Iran, kata media pemerintah. Protes meletus di Iran setelah seorang wanita Kurdi Iran meninggal dalam tahanan oleh polisi moral September lalu, karena diduga melanggar aturan berpakaian bagi perempuan.
Semua lapisan masyarakat Iran berpartisipasi dalam demonstrasi yang dianggap menjadi salah satu tantangan paling besar terhadap Iran sejak Revolusi 1979. Menurut kantor berita aktivis HRANA, setidaknya 20 ribu orang telah ditangkap terkait dengan aksi protes, Pihak berwenang menuduh mereka sebagai musuh asing Iran yang memanas-manasi keadaan. Organisasi-organisasi HAM mengatakan lebih dari 500 orang, termasuk 70 anak di bawah umur, telah tewas dalam tindakan keras itu. Menurut pengadilan Iran, empat orang telah digantung mati.
Dalam sebuah surat untuk memohon pengampunan kepada Khamenei, kepala kehakiman Gholamhossein Mohseni Ejei mengatakan: "Selama peristiwa baru-baru ini, sejumlah orang, terutama anak-anak muda, melakukan tindakan yang salah dan kejahatan sebagai akibat dari indoktrinasi dan propaganda musuh. Unjuk rasa telah meredup jauh sejak eksekusi dimulai.
"Karena rencana musuh asing dan arus anti-revolusi telah digagalkan, banyak dari anak muda ini menyesali tindakan mereka," tulis Ejei. Khamenei kemudian menyetujui perhomohan pengampunan itu untuk menghormati peringatan Revolusi Islam 1979. Tetapi grasi itu tidak berlaku bagi mereka yang "tertuduh memata-matai untuk intelijen asing; melakukan kontak langsung dengan intelijen asing; dengan sengaja melakukan pembunuhan dan cedera; dan melakukan perusakan dan pembakaran properti negara".
"Tentu saja, mereka yang tidak menyatakan penyesalan atas aksi mereka dan tidak memberikan komitmen tertulis untuk tidak mengulangi aksi itu, tidak akan diampuni," kata wakil kepala kehakiman Sadeq Rahimi, kata media pemerintah. Organisasi HAM Iran yang berbasis di Norwegia mengatakan minggu ini bahwa sedikitnya 100 pengunjuk rasa yang ditahan mungkin akan menghadapi hukuman mati. Amnesty International telah mengkritik otoritas Iran, yang menyebut otoritas tersebut mengadakan "peradilan palsu untuk mengintimidasi mereka yang berpartisipasi dalam pemberontakan rakyat yang telah mengguncang Iran".
Sumber: Reuters