(voinews.id)- Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengharapkan partisipasi mahasiswa dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 dapat meningkat secara signifikan. “Dari sisi pengetahuan terutama politik, mahasiswa memiliki pengetahuan dasar yang kuat.
Sehingga diharapkan perannya yang lebih besar sebagai penyelenggara,” kata Anggota DKPP Ratna Dewi Pettalolo dalam keterangannya diterima di Jakarta Senin. Ratna menjelaskan bahwa idealisme mahasiswa masih sangat kuat sehingga idealisme tersebut sangat tepat jika diaplikasikan dalam tugas-tugas sebagai penyelenggara pemilu.
“Soal idealisme, tidak diragukan. Karena sangat dibutuhkan penyelenggara dengan idealisme menjaga agar tidak melakukan kesalahan apalagi pelanggaran dalam menyelenggarakan pemilu,” kata dia lagi. Untuk mendorong peran keterlibatan mahasiswa dalam Pemilu serentak 2024, DKPP menjalin kerja sama dengan kampus-kampus.
Terbaru, DKPP dan Fakultas Hukum Universitas Tadulako menandatangani perjanjian kerja sama atau PKS terkait etika pemilu dalam mewujudkan pemilu berintegritas di Universitas Tadulako. Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Anggota DKPP Ratna Dewi Pettalolo dan Dekan Fakultas Universitas Tadulako Sulbandana.
Dengan PKS tersebut, kata dia, diharapkan minat serta partisipasi mahasiswa untuk melibatkan diri dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan tahun 2024, khususnya di Universitas Tadulako meningkat signifikan. Sebagai informasi, penandatanganan itu juga disaksikan oleh civitas akademi Fakultas Hukum Universitas Tadulako, kemudian Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah, Jamrin, dan Anggota Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah, Darmiati.
antara
(voinews.id)- Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), dalam memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober, menyerukan agar petani kecil dan nelayan menjadi pusat transformasi sistem pertanian pangan. "Petani kecil dan nelayan harus menjadi pusat transformasi sistem pertanian pangan global," kata Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal, seperti disampaikan FAO Indonesia dalam keterangannya.
Hari Pangan Sedunia tahun ini menyerukan pada semua orang mengambil tindakan dan menumbuhkan solidaritas global untuk melakukan transformasi pada sistem pertanian-pangan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, mengatasi ketidaksetaraan, meningkatkan ketangguhan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Adapun tema Hari Pangan Sedunia tahun ini adalah "Jangan tinggalkan satu orang pun: Produksi yang Lebih Baik, Nutrisi yang Lebih Baik, Lingkungan yang Lebih Baik, dan Kehidupan yang Lebih Baik". "Tema ini lahir karena dunia menghadapi tantangan ketahanan pangan yang besar akibat dari konflik, krisis ekonomi, darurat iklim, degradasi lingkungan dan dampak lanjutan dari COVID-19," kata FAO. Namun, menurut FAO, upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 2030 untuk semua orang dan di mana pun perlu terus dilanjutkan.
FAO menyoroti harga pangan yang melonjak ke rekor tertinggi tahun ini; pupuk menjadi terlalu mahal bagi banyak petani, dan jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan terus meningkat. "Kenaikan harga pangan mempengaruhi kita semua, tetapi dampaknya paling dirasakan oleh mereka yang rentan dan oleh negara-negara yang sudah mengalami krisis pangan," ujar Aryal. Berdasarkan data FAO, saat ini 3,1 miliar orang di seluruh dunia masih tidak mampu membeli makanan yang sehat dan kelaparan terus meningkat.
Kondisi itu mempengaruhi 828 juta orang pada 2021, atau meningkat sekitar 46 juta orang sejak 2020 dan 150 juta sejak 2019. Hanya dalam dua tahun, jumlah orang yang rawan pangan telah meningkat dari 135 juta pada 2019 menjadi 193 juta pada 2021, dan 2022 kemungkinan akan terbukti lebih buruk, kata FAO.
Badan pangan dan pertanian dunia itu juga memperkirakan bahwa sekitar 970.000 orang di lima negara --Afghanistan, Ethiopia, Somalia, Sudan Selatan dan Yaman-- akan hidup dalam kondisi kelaparan. Angka itu sepuluh kali lebih banyak dari enam tahun lalu ketika hanya dua negara yang masyarakatnya menghadapi kondisi serupa, kata FAO.
"Kita membutuhkan pekerjaan dan layanan pedesaan yang layak, serta mengakhiri pekerja anak dan mendorong kesetaraan gender untuk mendukung masyarakat pedesaan, yang merupakan penjaga sebagian besar keanekaragaman hayati bumi," jelas Aryal.
Oleh karena itu, menurut dia, sangat penting untuk mengubah sistem pertanian-pangan menjadi lebih efisien, lebih inklusif, lebih tangguh, dan lebih berkelanjutan untuk produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik untuk semua.
"Pertanian adalah salah satu intervensi kemanusiaan yang paling hemat biaya," kata Aryal.
antara
(voinews.id)- Hari Parlemen Indonesia yang diperingati setiap 16 Oktober. Menilik dari sejarahnya, peringatan Hari Parlemen Indonesia ini tidak lepas dari sejarah pembentukan lembaga perwakilan rakyat yang menampung aspirasi masyarakat tersebut.
Tidak berselang lama setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, dibentuklah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai lembaga yang mewakili aspirasi rakyat Indonesia. Tercatat ada 137 tokoh masyarakat dari berbagai daerah yang menjadi anggota KNIP, dipimpin oleh Mr. Kasman Singodimedjo sebagai ketua, kemudian Mas Sutardjo Kertohadikusumo, Mas J Latuharhary, dan Adam Malik sebagai wakil ketuanya.
Pembentukan KNIP dilakukan 29 Agustus 1945 yang awalnya bertugas sebagai badan pembantu Presiden dalam melaksanakan tugasnya, namun kemudian diserahi kewenangan legislatif. Selain KNIP di tingkat pusat, dibentuk pula lembaga di tingkat daerah, yakni Komite Nasional Daerah (KND) dengan fungsi sama tetapi bertugas di daerah.
Pada perjalanannya, KNIP yang dibentuk oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) akhirnya disetarakan kedudukannya dengan Presiden melalui Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada 16 Oktober 1945.
Keluarnya Maklumat tersebut terjadi pada sidang pertama KNIP yang dipimpin oleh Kasman, dan akhirnya tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Parlemen Indonesia. KNIP itulah yang menjadi cikal bakal lembaga legislatif sekarang ini yang bernama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sedangkan KND menjadi Dewa Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Mereka yang duduk sebagai anggota dewan berasal dari calon-calon yang diajukan partai politik dan dipilih oleh rakyat Indonesia untuk mewakili dalam menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi.
antara
(voinews.id)- Sedikitnya 11 orang tewas dan 15 lainnya terluka di sebuah pusat pelatihan militer Rusia,ketika dua penyerang melancarkan tembakan ke sekelompok sukarelawan yang ingin bertempur dengan Ukraina, seperti dilaporkan kantor berita RIA.
Insiden maut itu merupakan kejadian terbaru dari serangkaian kemunduran besar yang dialami pasukan Moskow sejak invasi 24 Februari. RIA, yang mengutip kementerian pertahanan, melaporkan bahwa kedua penyerbu ditembak mati setelah melancarkan serangan tersebut di wilayah Belgorod di Rusia barat daya, yang berbatasan dengan Ukraina.
Kemenhan mengatakan kedua penyerang adalah warga sebuah negara bekas republik Soviet, namun tidak memberikan keterangan terperinci.
"Sebagai akibat penembakan itu, 11 orang meninggal karena luka-luka. Sebanyak 15 orang yang mengalami cedera dengan berbagai tingkat keparahan dibawa ke sebuah fasilitas medis," kata kemenhan. RIA tidak menyebutkan di mana serangan itu terjadi.
Pihak berwenang di Belgorod telah berulang kali menuduh Ukraina menyerang target-target di kota itu, termasuk jaringan listrik, pom bensin, dan toko senjata. Ukraina selama ini tidak menyatakan diri sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan-serangan itu.
Sumber: Reuters