Akbar

Akbar

12
September

(voinews.id)Raja Charles III resmi dinobatkan sebagai penguasa monarki Inggris yang baru pada pertemuan Dewan Aksesi di Istana St James.

Charles naik takhta setelah sang ibunda, Ratu Elizabeth II, wafat pada Kamis (8/9) di usia 96 tahun. Pemimpin monarki Inggris yang baru tersebut diperkenalkan kepada publik dalam upacara penobatan.

Dalam deklarasinya pada upacara penobatan, Raja Charles III (73) mengatakan kepada Dewan Aksesi yang terdiri dari ratusan penasihat politik dan agama senior bahwa dia akan berusaha mengikuti "teladan inspiratif" ibundanya.

"Saya sangat menyadari besarnya warisan serta tugas dan tanggung jawab berat sebagai kepala negara (sovereignty) yang kini dilimpahkan kepada saya," katanya dalam upacara yang disiarkan di televisi untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Proklamasi Aksesi kemudian dibacakan dari balkon Istana St James, kediaman kerajaan, dengan diiringi permainan trompet yang meriah dan diikuti oleh tembakan kehormatan. Proklamasi itu juga akan dibacakan di hadapan publik di wilayah-wilayah ibu kota lainnya, yaitu Edinburgh, Cardiff, dan Belfast, serta lokasi-lokasi lainnya.

Dalam pidato pertamanya di hadapan rakyat Inggris dan Persemakmuran pada Jumat (9/9) malam sebagai raja baru, Raja Charles III menganugerahkan gelar Pangeran Wales kepada putra sulungnya, William (40). Sebelumnya, gelar tersebut dipegang Charles selama lebih dari 50 tahun dan merupakan gelar yang ditetapkan oleh undang-undang secara eksklusif untuk pewaris takhta kerajaan Inggris. 

 

antara

12
September

(voinews.id)Pemakaman Ratu Inggris Elizabeth II, yang wafat pekan ini setelah 70 tahun bertakhta, akan digelar pada 19 September pukul 10.00 GMT (17.00 WIB), menurut pihak panitia, Sabtu (10/9).

Peti jenazah Ratu Elizabeth akan dibawa dari Istana Balmoral ke Edinburgh pada Minggu, sebelum diterbangkan ke London pada Selasa (13/9).

Peti tersebut juga akan diperlihatkan bagi publik di Westminster Hall mulai Rabu (14/9) pagi hingga saat upacara pemakaman mulai dilaksanakan. Upacara tersebut akan berlangsung di Westminster Abbey di London.

"Kami akan menjalankan tugas dalam beberapa hari ke depan dengan sangat berat hati, namun juga dengan tekad yang paling kuat untuk memastikan perpisahan yang sesuai bagi salah satu tokoh yang menentukan zaman kita," kata Earl Marshal, Edward Fitzalan-Howard, Duke of Norfolk.

Jasad ratu saat ini terbaring di peti kayu ek yang ditutup dengan standar kerajaan Skotlandia serta dengan karangan bunga yang diletakkan di atasnya di aula Istana Balmoral.

"Ini adalah sebuah suasana penghormatan yang menenangkan," ucap salah satu pejabat senior istana.

Sumber: Reuters

12
September

 

(voinews.id)-Sebuah area di Swis utara dekat perbatasan dengan Jerman akan diusulkan menjadi lokasi pembuangan limbah nuklir bawah tanah pada 2045 mendatang, menurut Kantor Federal Energi (BFE) Swiss.

Tempat yang disebut penyimpanan geologi untuk bekas bahan bakar nuklir serta limbah radioaktif lainnya belum disetujui pemerintah dan parlemen. 

Proses persetujuan itu akan memakan waktu bertahun-tahun.

Perusahaan di balik proyek tersebut, National Cooperative for the Disposal of Radioactive Waste (Nagra), berencana mengajukan area Laegern utara, di utara Zurich, dan dekat perbatasan dengan Jerman, kata juru bicara BFE Marianne Zuend. 

Nagra didirikan oleh para operator pembangkit listrik tenaga nuklir dan pemerintah,

Konferensi pers mengenai lokasi yang dimaksud akan digelar pada Senin (12/9), katanya.

"Ini hanya pengumuman tempat proyek (Nagra) akan dibangun," kata Zuend, sambil menambahkan bahwa BFE mengawasi proses tersebut.

"Semua perincian soal itu akan dijelaskan sekarang oleh Nagra untuk dimasukkan ke dalam permintaan resmi yang akan mereka ajukan sekitar dua tahun kepada otoritas."

Sumber: Reuters

12
September


(voinews.id)Inggris pada Minggu membantah pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa hanya sedikit biji-bijian Ukraina, yang diekspor berdasarkan kesepakatan internasional, sampai di negara-negara miskin.

Tanpa mengutip sumber, Putin pada Rabu (7/9) mengatakan bahwa hanya dua dari 87 kapal pembawa 60.000 ton biji-bijian yang tiba di negara-negara miskin.

Kesepakatan yang diperantarai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki itu mengizinkan biji-bijian diekspor dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam dan telah dilaksanakan sejak Agustus.

Kementerian Pertahanan Inggris, dengan mengutip data PBB, mengatakan bahwa sekitar 30 persen biji-bijian yang diekspor berdasarkan kesepakatan tersebut telah tiba di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah di Afrika, Timur Tengah, dan Asia.

Kemenhan Inggris, melalui Twitter, menuding Rusia sedang melakukan strategi misinformasi secara sengaja dalam upaya menyangkal kesalahan atas masalah kerawanan pangan, mendiskreditkan Ukraina, dan meminimalkan penentangan terhadap invasinya. 


Sumber: Reuters