(voinews.)-Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan Kabupaten Buton Tengah di Sulawesi Tenggara berpotensi mengembangkan tiga komoditas laut bernilai tinggi, yaitu lobster, teri, dan rumput laut sebagai produk unggulan daerah.
"Saya sudah keliling, ada tiga yang saya lirik. Pertama teri, lalu budi daya lobster dari satu keramba ukuran tidak lebih 8 meter bisa untung Rp1 miliar setahun, dan juga rumput laut. Ini punya potensi besar untuk dikembangkan," katanya saat acara Dialog Bersama Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Koperasi Buton Tengah, di Sulawesi Tenggara, lewat keterangan resmi, Jakarta, Minggu.
Menurut Teten, Indonesia perlu mencontoh negara lain dalam pengembangan komoditas unggulan. Seperti Norwegia yang pendapatan negaranya didominasi dari komoditas ikan salmon atau Selandia Baru yang fokus mengembangkan olahan dari sapi termasuk daging dan susu.
"Kita harus mencontoh mereka karena fokus pada keunggulan domestiknya. Tapi juga harus didukung melalui riset dan inovasi karena Indonesia ini punya kondisi yang berbeda-beda dan harus disesuaikan," ucap Menkop.
Dalam kesempatan tersebut, dia turut menilai Koperasi Jasa Sentra Wisata Alam Nusantara (KOPISETARA) yang dapat menjadi mitra guna mengembangkan pariwisata alam berkelanjutan. Hal tersebut menimbang Kabupaten Buton Tengah memiliki berbagai wisata alam.
Jumlah pariwisata di Buton Tengah sebanyak 53 tempat yang terbagi dalam empat macam, yaitu wisata sejarah tiga lokasi, wisata bahari 15 lokasi, wisata budaya 10 lokasi dan wisata alam 25 lokasi yang tersebar dalam tujuh kecamatan di sekitar Kabupaten Buton Tengah.
Ia mengatakan, sebanyak 53 destinasi wisata di Buton Tengah belum semuanya dapat dikembangkan, namun ada lokasi cavediving yang sudah menjadi destinasi wisata olahraga internasional.
"Daya tarik wisata alam perlu dikonservasi untuk memastikan keberlanjutannya, sehingga kemitraan strategis dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan sangat penting untuk dilakukan dalam hal pemanfaatan wisata bahari. Pemerintah daerah juga diharapkan dapat membentuk perusahaan daerah di bidang pariwisata bekerja sama dengan KOPISETARA," ungkap dia.
antara
(voinews.id)Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan harga barang kebutuhan pokok tetap stabil di masyarakat usai pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 3 September 2022.
Mendag menjelaskan Presiden Joko Widodo menginstruksikan pemerintah daerah membantu biaya transportasi barang kebutuhan pokok, terutama bagi daerah yang mengalami kenaikan harga barang kebutuhan pokok lebih dari lima persen.
"Pemerintah daerah akan membantu subsidi transportasinya, sehingga harga barang kebutuhan pokok dapat turun. Jadi, ini harus menjadi perhatian jangan sampai bergejolak," ungkap Mendag lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Hal itu disampaikan Mendag saat melakukan pemantauan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok di Pasar Karang Ayu, Semarang, Jawa Tengah.
Ia memaparkan pemerintah akan terus berupaya menjaga inflasi pangan terkendali melalui berbagai upaya, mulai dari operasi pasar, subsidi angkutan, maupun optimalisasi program Gerai Maritim, Tol Laut, dan Jembatan Udara.
Dengan demikian, Mendag optimistis dapat mengendalikan gejolak harga sebagaimana upaya stabilisasi minyak goreng yang berhasil mencatatkan deflasi dalam empat bulan terakhir.
"Saya setiap hari memonitor harga barang kebutuhan pokok. Di Pasar Karang Ayu harga barang kebutuhan pokok stabil. Untuk telur terus mengalami penurunan, di pasar tercatat Rp27.000 per kg dan terus kita monitor," jelasnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi tersebut, harga beras medium tercatat Rp10.000 per kilogram (kg), beras premium Rp12.000 per kg, gula pasir Rp13.000 per kg, minyak goreng curah Rp12.000 per liter, minyak goreng Minyakita Rp14.000 per liter, minyak goreng kemasan Rp18.000 per liter, tepung terigu Rp12.500 per kg, daging sapi Rp130.000 per kg.
Selain itu, daging ayam ras Rp34.000 per kg, telur ayam Rp27.000 per kg, cabai merah keriting Rp60.000 per kg, cabai merah besar Rp55.000 per kg, cabai rawit merah Rp45.000 per kg, bawang merah Rp30.000 per kg, dan bawang putih Rp20.000 per kg.
antara
(voinews.id)Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melepas ekspor pisang kepok dari Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dengan tujuan ke beberapa negara menjelang akhir September 2022.
“Presiden Jokowi akan mengunjungi Kabupaten Kutai Timur pada September ini,” kata Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman di Samarinda, Rabu.
Ardiansyah menjelaskan agenda utama kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kutim adalah untuk bertemu dengan para petani binaan Koperasi Taruna Bina Mandiri (TBM) di Kecamatan Kaubun. Diketahui, Kabupaten Kutim telah menjadi sentra pengembangan komoditas pisang kepok.
Tidak hanya itu, Kutim kini juga dikenal sebagai daerah pengekspor pisang kepok varietas lokal, ke beberapa negara di Asia dan Eropa dengan omzet miliaran rupiah. Ardiansyah Sulaiman mengatakan, Jokowi tertarik berkunjung ke Bumi Untung Banua ini, untuk memantau aktivitas ekspor pisang dari petani lokal.
“Pengiriman pisang kepok kita di Kutim sudah melampaui target dari yang ditetapkan,” kata Ardiansyah Sulaiman. Bupati Kutim mengatakan, Presiden Jokowi memang sempat menargetkan, agar Kutim mampu mengekspor pisang kepok, minimal satu kali setiap tiga bulan.
Faktanya, Kutim mampu melampaui target tersebut, dengan aktivitas ekspor lebih dari sekali per tiga bulan.
antara
(voinews.id)Rusia menyatakan siap bekerja sama dengan negara mana pun, terutama dalam konteks meningkatnya permintaan energi global, seperti diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (7/9).
Berbicara dalam sesi pleno Forum Ekonomi Timur (Eastern Economic Forum/EEF) ke-7, Putin mengatakan, "Dengan memperoleh gas alam dari Rusia selama beberapa dekade, ekonomi negara-negara maju di Eropa memiliki keunggulan kompetitif yang jelas jika mereka yakin bahwa mereka tidak membutuhkan keuntungan semacam itu, hal ini tidak masalah bagi kami karena permintaan akan sumber daya energi di dunia sangat besar.
" Putin menegaskan kembali bahwa Rusia siap bekerja sama dengan negara mana pun yang bersedia, sembari lebih lanjut menekankan bahwa banyak negara tertarik untuk bekerja sama dengan Rusia.
EEF ke-7 dimulai pada Senin (5/9) dan akan berakhir pada Kamis (8/9) di kota timur jauh Vladivostok, Rusia. Tema utama dari acara tersebut pada tahun ini adalah "Menuju Sebuah Dunia Multipolar" (On the Path to a Multipolar World)."
Diluncurkan pada 2015, EEF telah menjadi ajang penting untuk dialog di antara para politisi, eksekutif bisnis, dan pakar tentang pembangunan Timur Jauh dan kerja sama regional.
antara