Akbar

Akbar

24
August

 

(voinews.id)Pemerintah Singapura akan menghapus persyaratan memakai masker di dalam ruangan mulai 29 Agustus, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, Rabu. Kebijakan itu diambil setelah negara itu mengalami situasi COVID-19 yang kian stabil.

Untuk pertama kali selama lebih dari dua tahun, masyarakat negara kota di Asia Tenggara itu akan terbebas dari kewajiban memakai masker di dalam ruangan, kecuali di dalam transportasi umum dan lingkungan berisiko tinggi seperti fasilitas kesehatan.

Kementerian Kesehatan Singapura juga memperbarui aturan bagi pelaku perjalanan yang belum divaksinasi dengan mencabut kewajiban karantina 7 hari mulai pekan depan.

Salah satu pusat keuangan dan wisata utama di Asia itu sebelumnya telah mencabut sebagian besar pembatasan COVID-19, termasuk aturan perjalanan, pada tahun ini.

Sekitar 70 persen penduduknya yang mencapai 5,5 juta jiwa telah terinfeksi COVID-19, kata Menkes Ye Kung, dalam jumpa pers. Dia menambahkan bahwa tingkat infeksi berulang sejauh ini "sangat rendah".

Lebih dari 90 persen penduduknya telah divaksinasi dan tingkat kematian akibat COVID-19 di negara itu termasuk paling rendah di dunia.

 

Sumber: Reuters

24
August

 

(voinews.id)Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan realisasi anggaran Kementerian BUMN pada 2021 mencapai Rp190,94 miliar atau 98,91 persen dari pagu anggaran sebesar Rp193,04 miliar.

"Anggaran Kementerian BUMN Tahun 2021 sebesar Rp193,04 miliar terdiri dari program dukungan manajemen dan program pengembangan serta pengawasan BUMN," ujar Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Erick mengatakan realisasi anggaran 2021 itu terdiri atas belanja pegawai Rp57,81 miliar atau 99,43 persen dari pagu Rp58,14 miliar. Kemudian, belanja barang sebesar Rp122,44 miliar atau 98,63 persen dari pagu Rp124,14 miliar dan belanja modal Rp10,69 miliar atau 99,32 persen dari pagu Rp10,77 miliar.

"Seperti yang sudah disampaikan bahwa laporan keuangan tahun 2021 sudah mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan dan hal tersebut merupakan ke-15 kalinya yang sudah diberikan BPK kepada Kementerian BUMN," katanya.

Selain itu, Menteri BUMN juga menyampaikan bahwa untuk pagu anggaran Kementerian BUMN tahun anggaran 2023 sebesar Rp260,4 miliar atau naik 12 persen dari usulan sebelumnya sebesar Rp232 miliar.

Pagu anggaran untuk program tahun 2023 terbagi menjadi dua yakni Rp180,7 miliar untuk program dukungan manajemen dan Rp79,7 miliar untuk program pengembangan serta pengawasan BUMN.

Sebelumnya, laporan keuangan Kementerian BUMN kembali memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk ke-15 kalinya berturut-turut.

Di samping pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian BUMN Tahun Anggaran 2021, Tim BPK juga melakukan pemeriksaan/audit dukungan terhadap Bagian Anggaran (BA) Investasi Pemerintah (BA 999.03) serta BA Pengelolaan Subsidi Pemerintah (BA 999.07) sebagai dukungan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun Anggaran 2021 yang juga mendapatkan opini WTP.

Sebagai informasi, BA 999.03 merupakan laporan keuangan pelaksanaan investasi pemerintah pada perusahaan negara (termasuk pelaksanaan PMN dan IP PEN) sedangkan BA 999.07 merupakan laporan keuangan pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional pada sektor UMKM melalui program pemberian subsidi bunga/margin bagi debitur PT Permodalan Nasional Madani dan PT Pegadaian sejak tahun anggaran 2020.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan segala transformasi yang ada di Kementerian BUMN dan BUMN selama tiga tahun terakhir merupakan hasil kerja sama yang erat dengan BPK. Meski kembali mempertahankan predikat opini WTP, Erick tidak berpuas diri dan berharap dukungan penuh kepada BPK untuk terus membantu kami dalam melanjutkan transformasi ini.

 

antara

24
August

 

(voinews.id)Para petani Eropa semakin terpuruk saat kekeringan terpanjang dan terpanas dalam beberapa generasi yang meluas ke sebagian besar benua itu.

Sebelumnya, Institut Ilmu Atmosfer dan Iklim Dewan Penelitian Nasional Italia mengatakan tahun ini menjadi tahun terpanas dan terkering di Italia sejak pencatatan dimulai tahun 1800. Hal tersebut diperkirakan dapat mengurangi total output pertanian negara itu setidaknya sepertiga.

Situasi serupa ditemukan di sejumlah daerah lain di Eropa. Pertumbuhan tanaman dilaporkan terhambat di Hungaria, sementara kepala kelompok petani terkemuka di Jerman mengatakan sektor pertanian tidak dapat mengatasi masalah-masalah cuaca belakangan ini. Sementara itu, di Slovenia, seorang pejabat mengatakan kepada Xinhua bahwa lahan pertanian tanpa irigasi di negara tersebut tidak akan menghasilkan output tahun ini.

Dalam sesi wawancara baru-baru ini, seorang pembuat wine di Spanyol mengatakan cuaca tahun ini dapat mengubah rasa wine Spanyol. "Segala sesuatu memiliki batasan," ujar pembuat wine dari Bodega Santalba, Roberto Ijalba, di La Rioja, Spanyol. Menurut Ijalba, kebun-kebun anggur di Spanyol terbiasa dengan musim panas terik dan kering.

Namun, tahun ini udara panas mencapai level baru, sehingga dia memperkirakan anggur yang dipetik pada 2022 akan lebih manis dan beralkohol daripada biasanya. Kondisi serupa dirasakan Faye Lottero di Italia. Lottero menanam anggur wine dan zaitun di Tuscany.

Perkebunannya memiliki empat sumur yang memompa air dari kedalaman 100 meter di bawah permukaan tanah. Namun, Lottero masih memperkirakan perkebunannya dapat menghasilkan anggur dengan jumlah 20 persen lebih sedikit serta zaitun dengan ukuran lebih kecil dan rasa yang lebih pahit.

Menteri Pertanian Hongaria Istvan Nagy mengatakan kerusakan di sektor pertanian sepanjang tahun ini mencapai dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan total kerusakan selama 10 tahun sebelumnya. Beberapa petani di negara Eropa tengah itu dilaporkan harus beradaptasi dengan situasi tersebut dan beralih ke tanaman tropis seperti pisang dan kiwi.

Presiden Asosiasi Petani Jerman Joachim Rukwied mengatakan sektor pertanian di negaranya menghadapi "pukulan ganda" dari cuaca ekstrem dan harga bahan bakar cukup tinggi akibat krisis di Ukraina, sehingga hal itu berdampak pada transportasi dan pupuk. "Kami mengalami kesulitan di banyak sektor.

Harga pupuk empat kali lebih tinggi dibanding tahun lalu. Harga energi dua kali lebih tinggi. Biaya pakan meningkat, (dan) tentu saja, masalah cuaca membebani pertanian kami," kata Rukwied.

Menurut Presiden Asosiasi Pertanian Italia Confcooperative, Carlo Piccinini, masalah yang dihadapi sektor pertanian tahun ini akan menjadi lebih umum di masa depan. Namun, dia mengatakan perencanaan lebih baik dapat membantu meringankan dampaknya.

"Dengan perubahan iklim, kita tampaknya akan lebih sering melihat situasi seperti ini. Jelas bahwa kita harus menyempurnakan pengelolaan air. Kita harus mempelajari cara untuk menggunakan air dengan lebih efektif agar kita dapat menjadi lebih tangguh dalam situasi ini," kata Piccini.

Seorang petani buah dan zaitun di Slovenia, Vasja Juretic, mengatakan bahkan rumput yang dipotong untuk memberi makan hewan telah dikurangi sebesar 70 persen di beberapa kasus. "Di perkebunan permanen tanpa irigasi, tanamannya rusak 100 persen.

Ada ketidakpastian besar tentang apa yang akan terjadi di tahun berikutnya, bahkan tanaman merambat pun tidak luput dari kekeringan ini," ujar Juretic.

 

antara

24
August

 

(voinews.id)Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh warga Indonesia untuk bersiap-siap dan mewaspadai terjadinya mutasi virus yang diprediksi bakal terjadi pada sekitar tiga bulan awal tahun 2023.

“Pasti akan ada varian baru, pasti akan timbul varian baru. Karena adanya kasus konfirmasi setinggi ini, membuat Indonesia harus siap-siap,” kata Budi dalam Konferensi Pers Evaluasi PPKM yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Budi menyebutkan alasan Indonesia harus kembali bersiap adalah situasi secara global utamanya di negara Jepang, sejumlah negara di Eropa dan Amerika sedang menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang cukup signifikan.

Tercatat, kasus konfirmasi positif harian di Eropa atau Amerika sudah mencapai 100 ribu kasus per harinya.

Sedangkan Jepang telah tembus sebanyak 200 ribu kasus per hari. Alasan lain dari peningkatan kewaspadaan adalah terjadinya mutasi virus dan lahirnya sub varian baru.

Budi menjelaskan bahwa terjadinya kenaikan kasus positif merupakan akibat dari hadirnya sub varian baru seperti BA.4 dan BA.5 di tengah-tengah masyarakat.

Ia pun menambahkan meski Indonesia belum menghadapi gelombang baru COVID-19 karena proteksi dari antibodi masyarakat yang sudah meningkat menjadi 98,5 persen atau 2.000 unit per mili liter, tidak menutup kemungkinan bahwa kasus positif akan meledak sewaktu-waktu karena mutasi virus yang akan terus terjadi.

“Boleh dibilang pada saat gelombang BA.4, BA.5 masuk, kita tidak terganggu sama sekali. Kasusnya sekarang ujiannya adalah enam bulan lagi,” kata Budi. Budi mengatakan bahwa Indonesia menjadi sedikit dari negara lain yang berhasil melampaui gelombang sub varian BA.4 dan BA.5.

Dengan demikian, Budi meminta agar semua bekerja sama agar Indonesia tak lagi menghadapi gelombang-gelombang COVID-19 selanjutnya. Salah satu car, yakni menjaga agar imunitas masyarakat tetap setinggi sekarang yang diimbangi dengan laju vaksinasi COVID-19 tetap gencar seperti saat ini.

sehingga kejadian infeksi dapat ditekan, ujarnya. Bila Indonesia berhasil menjaga kondisi baik seperti sekarang ini maka di masa depan, dia menyatakan Indonesia ​​​​​​kemungkinan dapat menjadi salah satu negara terbaik yang mampu menangani pandemi 12 bulan berturut-turut.

 

antara