Akbar

Akbar

06
September


(voinews.id)Presiden Joko Widodo,  Senin (5/9) malam, mengajak Presiden Republik Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr dan istrinya Louise Araneta Marcos mengunjungi pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta. Hal tersebut merupakan permintaan Presiden Marcos yang ingin berkunjung ke pasar untuk melihat produk-produk asli Indonesia.

 

antara

06
September


(voinews.id)Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan bahwa seluruh daerah di Indonesia statusnya berada pada level 1 untuk perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali. 


“Hasil asesmen PPKM kali ini dan berdasarkan pertimbangan para ahli masih ditetapkan seluruh daerah di Indonesia berada di Level 1," kata Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal ZA lewat pesan elektronik di Jakarta Selasa.

  

Pemerintah kembali memperpanjang PPKM walaupun kondisi COVID-19 selama sepekan terakhir mengalami tren penurunan.

  

Peraturan tersebut tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 42 Tahun 2022 untuk Jawa Bali, dan Instruksi Mendagri Nomor 43 Tahun 2022 untuk Luar Jawa Bali. Kedua Inmendagri tersebut akan berlaku sampai dengan tanggal 3 Oktober 2022.

  

Ia menjelaskan pemberlakuan Inmendagri tersebut secara substansi tidak jauh berbeda dengan pemberlakuan Inmendagri sebelumnya, dimana berdasarkan masukan dari para ahli seluruh daerah di Indonesia berstatus PPKM Level 1 walaupun tingkat positif masih di atas standar WHO.

  

"Seluruh daerah di Indonesia berada di level 1. Namun kita tetap harus terus waspada karena hingga saat 'positivity rate' kita selama 30 hari ke belakang masih di atas standar normal yang ditetapkan WHO yaitu 5 persen,” katanya.

  

Penyesuaian dalam regulasi PPKM khususnya untuk luar Jawa-Bali terlihat pada penyesuaian pintu masuk PPLN yang disesuaikan dengan Adendum SE Satgas COVID-19 Nomor 25 Tahun 2022 tentang protokol kesehatan perjalanan luar negeri pada masa pandemi COVID-19.

  

Ia juga menegaskan pemerintah daerah harus terus berkolaborasi untuk meningkatkan tingkat vaksinasi dosis lanjutan dengan adanya regulasi terbaru bahwa pelaku perjalanan dengan transportasi umum (kereta dan pesawat) dengan syarat vaksin booster.

  

“Setiap kesempatan tak henti-hentinya kami memberikan penekanan pentingnya percepatan vaksin dosis lanjutan (booster) yang capaian secara nasional masih di bawah 30 persen. Para kepala daerah terus kami imbau untuk bersinergi dengan seluruh pihak, mengampanyekan kembali vaksinasi khususnya untuk dosis lanjutan di pusat keramaian masyarakat,” demikian  Safrizal ZA .
 
antara
05
September

 

 

(voinews.id)Presiden Joko Widodo menekankan sentralitas dan kesatuan ASEAN saat kunjungan kenegaraan Presiden Republik Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. di Istana Kepresidenan Bogor. "Kami juga membahas kerjasama kawasan Bagaimana memperkokoh ASEAN dan implementasi dari 'ASEAN Outlook on the Indo-Pacific'. Saya tekankan mengenai pentingnya memperkokoh sentralitas dan kesatuan ASEAN," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers bersama di ruang teratai, Istana Kepresidenan Bogor, Senin. Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut seusai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. beserta delegasi Filipina. Sebelumnya, kedua kepala negara juga menyaksikan pertukaran Nota Kesepahaman (Mou) kedua negara di bidang diplomasi, pertahanan dan ekonomi kreatif. "Indonesia ingin memastikan agar ASEAN terus menjadi lokomotif stabilitas perdamaian dan kemakmuran kawasan," tambah Presiden. Menurut Presiden Jokowi, ASEAN harus mampu mengatasi berbagai tantangan ke depan dan memperkokoh penghormatan terhadap Piagam ASEAN. "Dan untuk memperkuat sentralitas ASEAN saya menggarisbawahi pentingnya implementasi 'ASEAN Outlook on the Indo-Pasific' melalui kerjasama yang konkret dan inklusif. Dalam konteks ini Indonesia akan mengadakan 'Indo-Pasific Infrastructure Forum' di tahun depan," tambah Presiden. Presiden Jokowi juga mengapresiasi komitmen Filipina untuk mendukung penuh keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023. Sedangkan Presiden Ferdinand Romualdez Marcos Jr. mengatakan Indonesia tidak hanya dianggap sebagai negara tetangga atau negara sahabat, tapi juga sebagai kerabat. "Kami tadi membicarakan berbagai kesulitan yang masing-masing negara alami terutama setelah pandemi dan inilah mengapa perdagangan menjadi hal yang penting kita bicarakan pada hari ini," ungkap Presiden Marcos Jr. Presiden Marcos Jr juga mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas bantuan di bidang program infrastruktur serta bagaimana mengambil peran dalam kondisi geopolitik yang terus berubah. "Presiden Jokowi dan saya sepakat untuk membentuk satuan tugas hingga level teknis, bukan hanya di level politik atau diplomasi sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal pada masa yang akan datang dan saya yakin kerja sama antara Indonesia dan Filipina akan terus terjalin erat dan saling bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan pembangunan kawasan," tambah Presiden Marcos Jr. Ikut serta dalam pertemuan bilateral tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Duta Besar Indonesia untuk Filipina Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu Abdul Kadir Jailani. Hubungan bilateral RI-Filipina dibuka pada 24 November 1949. Total nilai perdagangan kedua negara pada 2021 adalah senilai 9,5 miliar dolar AS dengan rincian nilai ekspor sebesar 8,6 miliar AS dan nilai impor 1,2 miliar AS. Artinya neraca perdagangan Indonesia surplus pada level 7,3 miliar AS. Sedangkan berdasarkan pendataan Biro Imigrasi Filipina, hingga Juli 2020 jumlah WNI menetap di Filipina adalah sebanyak 4.408 orang.

05
September

 

(voinews.id)Indonesia dan Filipina sepakat memperkuat kerja sama dan keamanan perairan di wilayah perbatasan, yang diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan disaksikan Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. di Istana Bogor, Senin.

"Penguatan kerja sama perbatasan, kami sepakat untuk meninjau kembali dua perjanjian pengamanan perbatasan agar terus relevan bagi masyarakat," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers secara virtual, seperti dipantau melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.

Jokowi dan Ferdinand sepakat untuk meninjau kembali dua perjanjian pengamanan perbatasan, yakni revised border crossing agreement dan order patrol agreement.

Indonesia dan Filipina juga berkomitmen mempercepat negosiasi metode delimitasi atau penentuan garis batas di wilayah maritim berdasarkan United Nation Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982.

Selain dua perjanjian tersebut, Jokowi juga mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman tentang kerja sama kedua negara di bidang pertahanan dan keamanan, yang ditandatangani Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Senior Undersecretary Department of National Defense Filipina Jose C. Faustino.

Dalam nota kesepahaman tersebut, kedua negara mendorong penguatan keselamatan dan keamanan perairan di wilayah perbatasan.

Presiden juga mengapresiasi perjanjian Trilateral Cooperative Arrangement (TCA) yang diperbarui antara Indonesia, Filipina, dan Malaysia.

"Karena sangat penting dalam mengamankan jalur perairan dari ancaman penyanderaan dan penculikan," ujar Presiden Jokowi. Jokowi juga menyebutkan lima aspek yang dibahas dengan Ferdinand, yakni peningkatan potensi di bidang perdagangan, kerja sama infrastruktur dan industri strategis dengan BUMN, kerja sama perbatasan, keselamatan perairan di wilayah perbatasan, serta penguatan sentralitas kawasan ASEAN.

 

antara