Akbar

Akbar

08
September

(voinews.id)Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa (6/9) mengatakan bahwa dia akan meminta dukungan yang sangat besar untuk Pakistan dalam kunjungan mendatang ke negara Asian Selatan itu, yang sepertiga wilayahnya dilanda banjir.

"Besok, saya akan terbang ke Pakistan untuk menyampaikan solidaritas mendalam saya kepada rakyat Pakistan dan untuk memohon dukungan yang sangat besar dari masyarakat internasional untuk warga Pakistan, di saat-saat yang membutuhkan pascabanjir dahsyat yang kita saksikan ini," ujar sekjen PBB kepada wartawan di markas besar PBB di New York, sebelum dia menuju ruang Dewan Keamanan PBB untuk mengikuti pertemuan mengenai situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina.

Pejabat tinggi PBB itu menggarisbawahi pentingnya memberikan perhatian yang besar terhadap kehancuran akibat perubahan iklim di saat "ada banyak perhatian terhadap perang di Ukraina."

"Orang-orang cenderung lupa ada perang lain, yaitu perang yang kita lakukan dengan alam, dan alam menyerang balik, dan perubahan iklim semakin mendorong kehancuran planet kita," kata sang sekjen. "Pakistan, Chad, dan wilayah Tanduk Afrika (semenanjung di Afrika Timur), di sana kekeringan menyebabkan kelaparan. Semua ini merupakan ancaman besar bagi kita semua," katanya. "Hari ini, ini terjadi di Pakistan. Besok, ini bisa terjadi di tempat lainnya," tambahnya.

"Untuk menghadapi perubahan iklim, yang menjadi isu krusial saat ini, menggunakan pendekatan yang konvensional sama saja seperti bunuh diri," kata Guterres.

Stephane Dujarric, juru bicara Guterres, mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers rutin bahwa PBB dan para mitra mengirimkan bantuan makanan atau uang tunai kepada sedikitnya 336.000 orang yang terdampak banjir di Provinsi Balochistan, Pakistan.

 

antara

08
September

 

(voinews.id)Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas industri properti untuk hasilkan produk berkualitas, berkelanjutan, dan bertanggung jawab.

“Industri properti kian bertransformasi menjadi salah satu sektor tumpuan bagi perekonomian nasional dalam menyumbang multiplier effect baik dari sisi forward-linkage maupun backward-linkage,”ujar Menko Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis. Industri properti, lanjutnya, mendukung subsektor industri pendukung lainnya, mempengaruhi perkembangan sektor keuangan, serta menyerap tenaga kerja secara signifikan.

Peran penting dari sektor properti tersebut dibuktikan melalui kontribusi terhadap PDB pada kuartal II 2022 yang mencapai 9,14 persen untuk konstruksi dan 2,47 persen untuk real estat.

Selain itu,pertumbuhan juga ditunjukkan oleh sektor properti pada kuartal II 2022 dengan capaian yang melampaui level sebelum pandemi sebesar 2,16 persen (yoy) untuk real estat dan 1,02 persen (yoy) untuk konstruksi.

Adapun angka pertumbuhan tersebut didukung adanya peningkatan Indeks Demand Properti Komersial pada kuartal II 2022 yang sebesar 1,58 persen (yoy).

“Sektor real estat mengalami pertumbuhan penjualan positif sebesar 15,23 persen (yoy) pada Q2 yang didorong oleh membaiknya seluruh penjualan tipe rumah, terutama rumah tipe besar sebesar 29,86 persen (yoy), rumah tipe kecil dan menengah sebesar 14,44 persen (yoy) dan 12,25 persen (yoy),” ungkapnya.

Dengan dampak signifikan tersebut, pemerintah telah memberikan dukungan melalui berbagai kebijakan seperti pemberian Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) hingga paling tinggi 100 persen untuk kredit properti, bagi bank yang memenuhi persyaratan rasio Non Performing Loan/Non Performing Financing.

Selain itu pemerintah juga telah memberlakukan perpanjangan insentif PPN sebesar maksimal 50 persen untuk rumah atau unit dengan harga jual paling tinggi Rp2 miliar dan 25 persen untuk rumah atau unit dengan harga jual di atas Rp2 miliar sampai Rp5 miliar hingga September 2022.

Lebih lanjut Menko Airlangga juga menyampaikan berbagai kebijakan yang telah diinisiasi pemerintah tersebut perlu mendapatkan dukungan berbagai pihak melalui kolaborasi dan inovasi guna mengatasi berbagai tantangan mulai dari konflik geopolitik global, disrupsi rantai pasok, krisis energi, risiko stagflasi, normalisasi suku bunga negara maju, hingga perubahan iklim.

 

antara

 

08
September

 

(voinews.id)Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Prof E Aminudin Aziz mengatakan pihaknya fokus pada pembangunan literasi jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).

“Fokus pada jenjang PAUD dan SD, karena memang fondasi dari literasi dari kecil.

Anak terekspos buku bacaan, punya ketertarikan, punya kebiasaan yang dipertahankan sampai tua, dan menjadi kebiasaan sampai tua,” ujar Aminudin di Jakarta, Kamis. Pada jenjang PAUD dan SD, lanjut dia, perlu dibangun literasi yang benar.

Mulai dari minat, pelaksanaannya hingga pemanfaatannya. Juga ada dialog dengan orang dewasa yang membacakan buku.

“Bisa saja anak TK yang berumur tiga tahun belum bisa membaca. Untuk itu, ada pelatihan membaca buku nyaring.

Pola penguatannya sesuai dengan usia anak,” ujarnya. Terkait penyediaan buku, lanjut dia, Kemendikbudristek pada tahun ini fokus pada pengadaan buku bacaan untuk PAUD dan SD yang diminati oleh anak, baik dari sisi konten, ilustrasi, hingga tata letak.

Untuk mengantisipasi kebutuhan yang besar, Badan Bahasa juga melakukan penerjemahan dari bahasa asing. Saat ini, lanjutnya, buku yang diterjemahkan dari buku asing sebanyak 1.375 judul dan yang diterjemahkan dari bahasa daerah sebanyak 400 hingga 500 judul.

Selain itu, juga memiliki kerja sama dengan Pratham Book dari India yang menyediakan buku secara gratis.

“Kami juga ikut andil dalam kerja sama dengan UNESCO, terkait penyediaan buku untuk literasi. Atas kebijakan Bapak Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, dicetak sekitar 540 judul buku dengan total eksemplar sebanyak 12,7 juta, dan sudah dibagikan ke sejumlah wilayah 3T di 12 provinsi,” ucapnya.

Selain pendistribusian, juga dilakukan pendampingan terkait pemanfaatan buku itu. Ke depan, dia berharap upaya tersebut dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa dan masyarakat di Tanah Air.

 

antara

 

08
September

 

(voinews.id)Hampir sepertiga listrik Jerman berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara pada semester pertama 2022, naik 17,2 persen secara tahun-ke-tahun, menurut hasil sementara yang diterbitkan oleh Kantor Statistik Federal (Destatis) pada Rabu (7/9).

"Pentingnya listrik yang dihasilkan batu bara untuk pasokan energi Jerman terus meningkat," kata Destatis.

Menanggapi pemotongan pasokan gas dari Rusia, pemerintah Jerman mengizinkan pembangkit listrik tenaga batu bara atau minyak untuk diaktifkan kembali. Peraturan terkait awalnya akan berlaku hingga akhir musim dingin di awal 2023.

Batch pertama pembangkit listrik tenaga batu bara sekarang telah dibawa kembali dari cadangan dan terhubung ke jaringan. Meskipun batu bara kembali untuk sementara karena krisis energi, pemerintah Jerman tetap pada targetnya untuk menghilangkan batu bara pada 2030.