(voinews.id)Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Prof E Aminudin Aziz mengatakan pihaknya fokus pada pembangunan literasi jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).
“Fokus pada jenjang PAUD dan SD, karena memang fondasi dari literasi dari kecil.
Anak terekspos buku bacaan, punya ketertarikan, punya kebiasaan yang dipertahankan sampai tua, dan menjadi kebiasaan sampai tua,” ujar Aminudin di Jakarta, Kamis. Pada jenjang PAUD dan SD, lanjut dia, perlu dibangun literasi yang benar.
Mulai dari minat, pelaksanaannya hingga pemanfaatannya. Juga ada dialog dengan orang dewasa yang membacakan buku.
“Bisa saja anak TK yang berumur tiga tahun belum bisa membaca. Untuk itu, ada pelatihan membaca buku nyaring.
Pola penguatannya sesuai dengan usia anak,” ujarnya. Terkait penyediaan buku, lanjut dia, Kemendikbudristek pada tahun ini fokus pada pengadaan buku bacaan untuk PAUD dan SD yang diminati oleh anak, baik dari sisi konten, ilustrasi, hingga tata letak.
Untuk mengantisipasi kebutuhan yang besar, Badan Bahasa juga melakukan penerjemahan dari bahasa asing. Saat ini, lanjutnya, buku yang diterjemahkan dari buku asing sebanyak 1.375 judul dan yang diterjemahkan dari bahasa daerah sebanyak 400 hingga 500 judul.
Selain itu, juga memiliki kerja sama dengan Pratham Book dari India yang menyediakan buku secara gratis.
“Kami juga ikut andil dalam kerja sama dengan UNESCO, terkait penyediaan buku untuk literasi. Atas kebijakan Bapak Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, dicetak sekitar 540 judul buku dengan total eksemplar sebanyak 12,7 juta, dan sudah dibagikan ke sejumlah wilayah 3T di 12 provinsi,” ucapnya.
Selain pendistribusian, juga dilakukan pendampingan terkait pemanfaatan buku itu. Ke depan, dia berharap upaya tersebut dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa dan masyarakat di Tanah Air.
antara