Akbar

Akbar

16
August

 

(voinews.id)Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dapat memfasilitasi kunjungan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memeriksa kerusakan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina, kata juru bicara PBB, Senin.

Namun, seorang diplomat Rusia memperingatkan bahwa misi apa pun yang melewati ibu kota Ukraina, Kiev, terlalu berbahaya. Juru bicara PBB Stephane Dujarric juga mengatakan bahwa Sekretariat PBB tidak memiliki otoritas untuk memblokade atau membatalkan aktivitas IAEA.

Dia mengatakan hal itu untuk menanggapi tuduhan Rusia bahwa PBB telah memblokade kunjungan tim pemeriksa IAEA ke PLTN tersebut. PLTN terbesar di Eropa itu telah dikuasai Rusia sejak Maret, menyusul invasi negara itu ke Ukraina pada 24 Februari.

"Sekretariat PBB telah menilai bahwa pihaknya memiliki kapasitas logistik dan keamanan di Ukraina yang mampu mendukung misi IAEA ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia dari Kiev," kata Dujarric. Namun, kata dia, Rusia dan Ukraina harus sama-sama menyetujuinya.

Kedua negara itu sebelumnya mengatakan mereka ingin pemeriksa IAEA berkunjung ke PLTN itu. Kepala IAEA Rafael Grossi mengaku siap memimpin sebuah misi dan mendesak Rusia dan Ukraina untuk bekerja sama.

Kantor berita Rusia RIA mengutip seorang diplomat senior yang mengatakan bahwa misi semacam itu tidak bisa melalui Kiev seperti diusulkan PBB.

"Bayangkan apa artinya melalui Kiev – artinya, mereka pergi ke PLTN itu melalui garis depan (pertempuran)," kata RIA, mengutip Igor Vishnevetsky, wakil kepala departemen proliferasi nuklir dan pengendalian senjata Kementerian Luar Negeri Rusia.

"Risikonya sangat besar, mengingat tidak semua tentara Ukraina memiliki pemikiran yang sama," kata dia seperti dikutip RIA. Misi seperti itu tidak memiliki mandat untuk melakukan "demiliterisasi" di PLTN seperti permintaan Kiev, karena hanya bisa dilakukan dengan "pemenuhan jaminan dari IAEA," kata kantor berita Tass, mengutip Vishnevetsky.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa menyerukan penghentian aktivitas militer di sekitar kompleks PLTN Zaporizhzhia ketika Rusia dan Ukraina saling melempar kesalahan atas terjadinya serangan di kawasan itu.

Guterres berbicara dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Senin tentang kondisi yang diperlukan agar PLTN itu dapat beroperasi dengan aman. Sumber: Reuters

16
August

 

(voinews.id)Senin (15/8) menandai satu tahun Taliban berkuasa di Afghanistan, yang disambut dengan perayaan kecil oleh para anggotanya. Afghanistan, sementara itu, sedang bergulat dengan kemiskinan yang memburuk, kekeringan, malnutrisi, serta harapan yang memudar di kalangan perempuan.

Pada Senin di Kabul, beberapa orang merayakan momentum satu tahun kekuasaan Taliban dengan menembakkan senjata ke udara. Para petempur Taliban berkumpul, melambaikan bendera-bendera kelompok itu yang berwarna hitam putih.

Setahun lalu, mereka melakukan pawai di ibu kota Kabul setelah membukukan serangkaian kemenangan besar di medan pertempuran. "Hari ini adalah hari kemenangan bagi kebenaran dari kebohongan, dan hari keselamatan serta kebebasan bagi bangsa Afghanistan," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, melalui pernyataan.

Sebelum merebut kekuasaan tahun lalu, kelompok gerilyawan Taliban berperang melawan pasukan negara-negara asing pimpinan Amerika Serikat. Afghanistan sekarang menjadi lebih aman kendati cabang ISIS di negara itu beberapa kali melancarkan serangan.

Namun, keadaan relatif aman itu tidak bisa menutupi berbagai tantangan besar yang dihadapi Taliban dalam membawa Afghanistan menuju pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.

Mereka menghadapi tekanan berat di bidang ekonomi, sebagian besar karena Afghanistan terkucil setelah pemerintah negara-negara asing menolak mengakui keabsahan Taliban sebagai pemimpin di Afghanistan.

 

antara

16
August

 

 

(Voinews.id)Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Selasa pagi ini, menggelar Sidang Tahunan 2022 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun RI Ke-77 di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara, Jakarta.

Dalam rangkaiannya, Sidang Tahunan MPR akan dibuka dengan agenda Pidato Presiden RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022.

Pidato Presiden RI tersebut dalam rangka penyampaian keterangan pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2023 beserta nota keuangan pada rapat paripurna pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2022-2023.

Sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan MPR RI siap melaksanakan Sidang Tahunan MPR 2022 dan Sidang Bersama DPR-DPD RI.

"MPR RI siap melaksanakan Sidang Tahunan dan Sidang Bersama MPR, DPR, dan DPD besok mulai jam 9.30 WIB. Dimulai dengan pembukaan, pengantar sidang ketua MPR, ketua DPR untuk dengarkan pidato dalam rangka HUT RI dari presiden," kata Bambang Soesatyo.

Dia mengatakan, setelah Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama, acara akan dilanjutkan pada pukul 13.30 WIB untuk melaksanakan Rapat Paripurna DPR RI.

Menurut dia, dalam Rapur DPR tersebut, Presiden Joko Widodo akan membacakan nota keuangan.

Dalam susunan agenda Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI, acara dimulai pukul 9.30 WIB dengan diawali dengan pidato pengantar Sidang Tahunan MPR tahun 2022 oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Lalu dilanjutkan dengan pidato pengantar Sidang Bersama DPR-DPD RI oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, dan dilanjutkan dengan pidato Presiden Joko Widodo dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara serta pidato HUT Ke-77 Republik Indonesia.

 

antara

16
August

 

(voinews.id)Dalam rangka memperingati HUT RI ke-77, Satgas COVID-19 mencatat angka kenaikan kasus kenaikan COVID-19 masih tinggi. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19, Sony Harry Harmadi mengungkapkan kenaikan dan penurunan harus terus dijaga dengan memperhatikan penerapan protokol kesehatan.

 

antara