Akbar

Akbar

16
August

(voinews.id)Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) dilakukan guna membangun kepercayaan pasar, sehingga ke depan banyak investasi swasta untuk melanjutkan pembangunannya.

"Pada tahap awal, pelaksanaan pembangunan IKN memang mendapatkan alokasi dari APBN, sehingga dari sini diharapkan menjadi pengungkit sekaligus untuk menciptakan kepercayaan pasar," ujar Kepala Otorita IKN Bambang Susantono di Samarinda, Senin.

Sejalan dengan pembangunan yang menggunakan APBN ini, pemerintah terus mengupayakan sumber pendanaan lain yang sah dan dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan, karena pihaknya juga menginginkan peran swasta dalam pembangunan di kawasan IKN.

"Metode creative financing yang baru seperti municipalbondSDG bond, ataupun green bond, menjadi alternatif yang mungkin akan diterapkan. Semua ini bisa dijalankan dengan efektif jika Ibu Kota Nusantara mempunyai ESG yang baik," katanya.

Menurutnya, penegakan tata kelola yang yang baik akan menjaga reputasi dan kredibilitas IKN, termasuk penanganan lingkungan, sosial, dan tata kelola (environment, social, and governance/ESG) secara baik akan sangat menentukan keberhasilan pembangunan IKN.

Ia ingin membuktikan di 2024 mendatang ada target-target yang bisa dilihat, yakni ada sekitar 921 hektare yang akan dilengkapi, bukan hanya membangun gedung, tapi ada fasilitas pendidikan, kesehatan, kafe, hingga warung makan.

"Itu merupakan sejumlah target yang ingin kami capai secara berjenjang, dengan demikian tentu investor akan melihat hal ini sebagai sesuatu yang akan dibangun berkelanjutan," ujar Bambang.

Terkait dengan Seminar Tata Kelola Pelaksanaan Pembangunan IKN yang digelar hari ini, selain ingin menyampaikan ke masyarakat tentang berbagai hal mengenai IKN, pihaknya juga ingin mendapat masukan dari berbagai pihak baik terkait lingkungan, sosial, dan lainnya.

"Semakin bagus kita menangani masalah lingkungan, sosial, dan masalah yang berhubungan dengan tata kelola, maka biaya risiko, biaya reputasi akan semakin turun. Semakin baik persepsi bahwa pembangunan IKN bisa berjalan bersih, makin terbuka pula peluang mendapatkan investasi," katanya.

 

antara

16
August

(voinews.id)Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin tiba di kompleks parlemen Jakarta, Selasa untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 serta Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2022-2023.

Wapres tiba di kompleks parlemen sekitar pukul 08.48 WIB didampingi istri Wury Ma’ruf Amin. Tampak Wapres hadir mengenakan pakaian khas Keraton Surakarta atau pakaian adat Solo, sementara Wury Ma’ruf Amin mengenakan kebaya berwarna hijau.

Wapres memilih pakaian atas berupa setelan Sikepan hitam dipadu dalaman putih dengan hiasan rantai arloji di dada menemani lambang kepresidenan, serta memakai Blangkon Trepes rata bagian belakang. Adapun untuk bawahan, Wapres memakai kain jarik batik cokelat motif Sidomukti dan selop berwarna emas.

Sementara itu, Wury Ma’ruf Amin tampak mengenakan kebaya kartini bernuansa hijau dipadu dengan kerudung berwarna senada, yang dipasangkan dengan bawahan kain batik dan selendang berwarna gelap.

Usai menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD ini, sekitar pukul 13.30 WIB di tempat yang sama, Wapres juga akan menghadiri Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2022-2023, sekaligus mendengarkan Pidato Presiden dalam rangka Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2023 beserta Nota Keuangannya.

Kemudian, pada malam harinya pukul 24.00 WIB, Wapres akan ke Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata untuk menghadiri Upacara Apel Kehormatan dan Renungan Suci (AKRS).

Selain Pimpinan dan Anggota MPR, DPR, dan DPD, tampak hadir pula para Mantan Presiden dan Wakil Presiden, para Kepala Lembaga Negara, para Duta Besar Negara Sahabat, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, para Mantan Pimpinan MPR/DPR/DPD, serta tamu undangan lainnya.

 

antara

16
August

(voinews.id)Presiden RI Joko Widodo pada Senin (15/8) sore mengukuhkan formasi lengkap Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) sebanyak 68 anggota yang akan bertugas pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dan Upacara Penurunan Bendera pada Rabu, 17 Agustus 2022.

Presiden Joko Widodo bertindak sebagai Pembina Upacara dan Savina Fasha selalu Pemimpin Upacara dalam Pengukuhan 68 anggota Paskibraka di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

"Dengan memohon rida Allah Yang Mahakuasa, pada hari ini saya mengukuhkan saudara-saudara sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang akan bertugas di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2022. Semoga Tuhan Yang Mahakuasa memberikan rahmat dan kemudahan dalam tugas saudara," kata Presiden Jokowi dalam Pengukuhan Anggota Paskibraka yang disaksikan secara virtual melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi hadir dan bertindak sebagai pemimpin pembacaan ikrar Paskibraka yang diikuti seluruh anggota Paskibraka.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila Kepada Generasi Muda Melalui Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, para anggota Paskibraka tersebut juga mendapatkan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) oleh BPIP.

"Aku mengaku putra Indonesia, dan berdasarkan pengakuan itu, aku mengaku bahwa aku adalah makhluk Tuhan Sang Maha Pencipta dan bersumber padanya," demikian potongan ikrar yang diucapkan oleh seluruh anggota Paskibraka.

Usai pengukuhan, Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendatangi dan menyapa satu per satu anggota Paskibraka yang akan bertugas pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka pada hari Rabu, 17 Agustus 2022.

Berbeda dengan dua tahun terakhir, anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) akan diturunkan secara penuh sesuai formasi 17-8-45 dalam Upacara HUT Ke-77 RI.

"Semua pasukan penuh 17-8-45 kita mainkan. Selama latihan pakai masker, dan hari-H pakai masker," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

 

antara

15
August

(voinews.)Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) pada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian berhasil melakukan uji inovasi teknologi guna memperpendek waktu tanam padi varietas lokal di Kalimantan Selatan (Kalsel) dari 8 bulan menjadi 4 bulan.

"Melalui pengaturan budidaya dengan menerapkan teknologi budidaya padi unggul (RAISA) terhadap varietas lokal diharapkan dapat mempercepat umur panen dan meningkatkan produksi padi varietas lokal," kata Kepala Balittra Agus Hasbianto di Banjarbaru, Minggu.

Adapun demplot inovasi teknologi tersebut berada di lokasi kegiatan optimasi lahan rawa di Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito
Kuala.

Lahan seluas 0,5 hektar menjadi area uji teknologi terhadap empat jenis padi lokal yaitu siam marley, setara, mayang dan madu.

Diungkapkan Agus, padi varietas lokal yang secara luas ditanam oleh petani di lahan rawa memiliki umur yang sangat panjang dari persemaian hingga panen, yakni 8 bulan. Petani umumnya memulai kegiatan menanam padinya pada Januari dan panen pada Agustus setiap tahun.

Dengan menerapkan teknologi yang dikenalkan peneliti Balittra, diharapkan petani dapat menanam padi dua kali dalam satu tahun dengan varietas lokal dan unggul.

Agus menyebut ternyata padi lokal memperlihatkan respons yang baik terhadap pemupukan.

Untuk itulah, diharapkan produksi tanaman juga meningkat dan akhirnya meningkatkan pendapatan petani.

Kemudian keuntungan lain yang diperoleh yaitu penyediaan benih yang bermutu dapat dilakukan secara partisipatif, sehingga memberikan peluang bagi petani sebagai penangkar dan menjaga kualitas dan ketersediaan benih bagi petani setempat.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Barito Kuala Murniati mengakui padi varietas lokal telah menjadi kearifan masyarakat dan petani Banjar.

Harga yang tinggi dan cita rasa yang disukai menjadi alasan kuat bertahannya padi lokal ditanam petani yang luasannya mencapai 70 persen di Barito Kuala.

"Maka dengan inovasi teknologi ini petani masih dapat terus menanam padi lokal sekaligus meningkatkan indeks pertanamannya dari 1,00 menjadi 2,00," ucapnya.

 

antara