(voinews.id)Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin berharap DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) terus berkiprah dan bersinergi dengan umat beragama lain dalam menyukseskan program pembangunan nasional.
Hal tersebut disampaikan Wapres melalui tayangan video yang diputar dalam acara Dharmasanti Perayaan Trisuci Waisak 2566 B.E-2022 di Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah, yang disaksikan melalui kanal Youtube DPP Walubi, di Jakarta, Senin malam.
"Saya harapkan Walubi dapat terus berkiprah dan bersinergi dengan umat beragama lain, dalam rangka memberikan kemaslahatan dan menyukseskan program-program pembangunan nasional," ujar Wapres.
Wapres mengapresiasi tema peringatan Hari Raya Waisak Tahun 2022 yakni Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagiaan Sejati.
Menurutnya, tema ini mengingatkan semua pihak senantiasa taat dalam menjalankan ajaran agama, sekaligus terus berusaha mengaktualisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sebagai individu, sebagai bagian dari masyarakat dan hubungan dengan alam.
Wapres mengharapkan momentum Hari Raya Waisak dapat meningkatkan kebijaksanaan dan kebahagiaan sejati bagi umat Buddha sekaligus menjadi perekat kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.
Dia menekankan toleransi adalah warisan budaya leluhur bangsa Indonesia yang menjadi kunci dalam merawat keberagaman di Nusantara, sehingga keberagaman dapat menjadi kekayaan dan sumber kekuatan untuk menjaga keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Toleransi membimbing kita pada moderasi beragama sehingga kita terhindar dari fanatisme yang dapat mengarah kepada fundamentalisme, radikalisme maupun ektremisme," jelasnya.
Wapres mengingatkan dalam menggalakkan moderasi beragama, pemerintah membutuhkan dukungan dan kolaborasi semua pihak, utamanya para pemuka agama dan tokoh masyarakat.
"Sikap moderat saya harapkan dapat menjaga keutuhan bangsa Indonesia yang bhinneka, yang menjadi fondasi bagi pembangunan bangsa kita menuju kemajuan dan kesejahteraan berdasarkan pancasila dan UUD 1945," ujar Wapres.
Atas dasar itu dia menyampaikan peranan Walubi dan umat Buddha di Indonesia sangat penting.
Dia pun berharap perayaan Waisak tahun ini di Candi Borobudur semakin memperkenalkan Candi Borobudur kepada dunia sebagai tempat ibadah umat Buddha.
"Sebagai penutup saya ucapkan selamat memperingati Hari Raya Waisak 2566 Tahun 2022 semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan pertolongannya dan meridhai segala ikhtiar yang kita lakukan demi kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia," ujarnya.
antara
(voinews.id)Pesenam Rifda Irfanaluthfi tak menyangka dapat medali emas kembar bersama atlet Thailand pada cabang olahraga senam artistik nomor senam lantai putri SEA Games 2021 di Vietnam.
Rifda dan pesenam Thailand Sasiwimon Muchangpu sama-sama meraih nilai tertinggi 12.700 poin pada lomba yang berlangsung di Quan Ngua Gymnasium, Hanoi, Vietnam, Senin.
Begitu hasil pertandingan keluar di layar monitor, Rifda langsung menangis dipeluk pelatih, manajer, dan rekan-rekannya.
Beberapa kali, Rifda seperti termenung tak menyangka dengan hasil yang diraihnya, sembari bercakap dengan pelatihnya.
"Karena sebelumnya belum pernah dapat medali kembar. Ya, gimana ya rasanya," ujar gadis kelahiran Jakarta, 16 Oktober 1999 itu.
Pelatih senam artistik Eva Novalina T. Butar Butar sempat menanyakan kesamaan poin yang diraih Rifda dan pesenam Thailand kepada Technical Delegates.
"Untuk multieven ini kalau nilainya kembar tidak ada tie break, tidak perlu dipecah. Jadi, ada juara bersama, Indonesia dan Thailand," kata Eva.
Di podium, Rifda pun bareng Sasiwimon untuk pengalungan medali emas, sementara pesenam Vietnam Pham Nhu Phuong mendapatkan medali perunggu.
Medali emas kembar senam artistik tak hanya diraih Rifda dan Sasiwimon, tetapi juga pada nomor palang tunggal putra antara pesenam Filipina Carlos Edriel YP dan pesenam Vietnam Dinh Phuong Thanh dengan skor 13.867.
antara
(voinews.id)Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini mulai menyalurkan minyak goreng curah seharga Rp14.000 per liter dengan jangkauan hingga 5.000 titik lokasi di Indonesia.
(voinews.id)Gedung Putih sedang mempersiapkan skenario--manakala Kongres menolak permintaan Presiden Biden untuk dana tambahan COVID--dengan meninjau kontrak lama adakah uang yang dapat "digunakan kembali," kata penasihat utama presiden urusan COVID, Kamis.
Amerika Serikat masih dalam pandemi dan terus menghadapi virus corona yang berkembang meskipun telah membuat kemajuan selama dua tahun terakhir, koordinator respons COVID-19 Gedung Putih Ashish Jha mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara.
"Kami memiliki 80 ribu lebih infeksi dalam sehari, ratusan orang masih meninggal setiap hari. Kami masih memiliki banyak tantangan," kata Jha ketika ditanya apakah pemerintah akan mencabut deklarasi darurat kesehatan masyarakat terkait virus tersebut.
"Pandemi terus berlanjut dan kami akan terus berupaya memerangi pandemi dan mengendalikannya dengan lebih baik," katanya.
Kongres meloloskan salah satu langkah stimulus ekonomi terbesar dalam sejarah Amerika, RUU bantuan COVID-19 senilai 1,9 triliun dolar ( Rp27,81 kuadriliun) tanpa suara Partai Republik, pada Maret 2021.
Tapi permintaan Gedung Putih tahun ini untuk miliaran dolar dana tambahan yang sangat dibutuhkan tak direstui di tengah ketidaksepakatan mengenai apakah dana itu diperlukan dan bagaimana membayarnya serta argumen Partai Republik bahwa tidak semua dana yang disetujui sebelumnya telah dihabiskan.
Jha mengatakan pemerintah Biden sedang mempelajari apa yang bisa dilakukan jika Kongres tidak menyediakan dana itu.
"Saat ini kami sedang membahas semua kontrak yang ada, semua komitmen, mencoba memikirkan di mana kami bisa mendapatkan kembali sejumlah uang. Tindakan minimal apa yang bisa kami lakukan?" Katanya.
"Kami ingin memastikan bahwa kami akan memiliki sejumlah uang untuk sedikitnya beberapa vaksin untuk orang yang mungkin dengan risiko tertinggi. Itu tidak ideal. Kami akan kehabisan uang untuk tes. Kami akan kehabisan uang untuk perawatan."
Pemerintahan Biden telah melihat model yang memproyeksikan sekitar 100 juta orang terkena COVID selama musim gugur dan musim dingin yang akan datang, dengan asumsi sumber daya terbatas, menurut seorang pejabat senior pemerintahan.
Jha mengatakan AS dan dunia rentan karena virus terus berevolusi dan semakin kebal yang berarti virus itu dapat menghindari atau lolos dari antibodi.
"Jika Anda terinfeksi pada Desember atau tahun lalu, tingkat perlindungan yang ditawarkan dari waktu ke waktu berkurang." Begitu juga dengan vaksinasi, katanya.
Jha, seorang dokter dan akademisi, menggantikan Jeff Zients sebagai koordinator COVID-19 Gedung Putih bulan lalu.
Masa jabatannya yang singkat telah ditandai oleh konflik dengan Kongres mengenai pendanaan dan datang pada saat pemerintah secara maksimal berusaha memulihkan keadaan normal yang diidamkan orang Amerika sambil bersiap menghadapi lonjakan dan beragam varian virus di masa depan.
Dengan sumber daya yang cukup, Jha mengatakan akan ada program vaksinasi lain di musim gugur, dengan menyediakan vaksin untuk semua orang Amerika.
“Harapan saya, dengan sumber daya, kita akan dapat memvaksin banyak orang Amerika yang memenuhi syarat,” katanya.
Sumber:Reuters